23. Masalah pendengaran?

3.1K 151 2
                                    

Author POV

Azra dan Reska sekarang sedang makan malam di tempat makan favorit mereka. Banyak pengunjung lain yang memperhatikan mereka berdua, sampai Reska pun bingung dengan mereka.

Tiba-tiba ada seorang lelaki yang menghampiri mereka.

"Halo res, apa kabar?" Sapa lelaki itu kepada Reska.

"Siapa anda?"

"Gue Zacki res, lo masih kenal gue kan?" Tanyanya penuh harap pada Reska.

Reska masih menatap heran orang itu, perasaan dia tidak punya teman yang bernama Zacki deh.

Azra sudah merasa ada yang tidak beres sejak tadi. Tangan kirinya yang menggenggam jari-jemari Reska, ia eratkan.

"Ada urusan apa sama istri saya?" Tanya Azra dengan muka yang datar, tapi suara yang tegas.

"Sans gue cuma gak sengaja liat Reska, jadi pengen sapa aja."

Setelah menjawab itu, akhirnya lelaki tadi pergi. Reska dan Azra saling memandang heran. Pasti lelaki tadi punya maksud lain kepada Reska.

"Jangan dipikirin mas. Aku aja gak kenal dia, gak ada hubungan juga."

"Serius? Tapi mas ngelihat dia seperti ingin membicarakan sesuatu yang penting sama kamu."

Reska menunjukkan wajah kecewanya. "Dihh jadi kamu gak percaya sama aku nih? Yaudah aku ngambek."

"Jangan dong dek, mas percaya kok." Jawab Azra tersenyum, seraya menenangkan istrinya ini.

Akhir-akhir ini Reska hampir setiap hari merajuk kepada Azra. Azra pun harus memaksimalkan kesabarannya, untung suaminya ini seseorang yang dewasa. Mungkin ini karena hormon hamil Reska, jadi wanita itu bersifat manja.

Sebenarnya, walaupun bukan karena hormon hamil. Wanita itu sudah pasti selalu bermanja kepada suaminya itu. Hehe.

~~

Setelah semaleman berkeliling kota dan menikmati suasana yang indah. Akhirnya mereka berdua pulang. Jujur saja, Reska merasa sikap Azra sedikit berubah semenjak bertemu orang yang bernama Zacki tadi.

Cenderung banyak diam, dan kadang tidak nyambung jika di ajak ngobrol olehnya. Padahal, Azra selalu antusias dan menjawab obralan nya dengan baik. Tapi kali ini Azra seperti orang yang sedang ngelantur.

Flashback on

"Mas tau gak? Kemarin aku kan ketemuan sama Rere. Rumahnya bagus banget tauu, ya walaupun luasnya sama aja kaya rumah kita. Tapi dekorasi nya omgg, bikin aku iri. Boleh ya mas?" Kata Reska.

"Kalau mau rumah kaya mereka, ya tinggal beli aja di perumahan. Lagian besarnya sama aja kaya rumah kita sekarang" jawab Azra.

Reska melotot mendengar itu, maksudnya apa? Padahal kan yang dirinya maksud itu dekornya, bukan ukuran atau luas rumah.

"Eee.. hehe, iya mas. Tapi aku nyaman aja sama rumah yang sekarang, cuma dekornya kurang menarik. Aku ubah yaa?? Biar feminim dan aesthetic gitu loh".

"Kamu mau kaya gimana pun tetap saja feminim, dari penampilan kamu dulu saja tetap feminim. Mau di ubah gimana, hm?" Kata Azra dengan pedenya berkata seperti itu sambil tersenyum menatap sekilas gadis di sampingnya.

Lagi-lagi Reska di buat bingung dan kaget dengan apa yang di katakan Azra. Seperti laki-laki yang habis mabuk, tetapi tidakminum alkohol. Di tempat makan juga cuma makan ayam sama nasi, terus kenapa pulang-pulang jadi kaya gitu ya?..

Akhirnya Reska memilih diam, dia hanya memandang datar ke jalanan di depannya. Kadang, Reska tertawa jika mengingat jawaban dari Azra yang tidak nyambung itu. Lalu terjadi lah keheningan di dalam mobil itu, tidak ada yang mau memulai obrolan duluan.

Flashback off

"Mas aku mau ngomong sama kamu!" Ujar Reska sambil menarik lengan Azra yang sedang memeluk guling.

"Hm?"

"Kamu tadi kenapa di mobil gak nyambung pas di ajak ngobrol? Aneh banget, jangan-jangan kamu mabuk-mabukan ya sebelum pulang ke rumah??" Tanya Reska penuh tanda tanya.

Azra pun mendongkak, menatap manik mata sang istri dengan tatapan yang dalam.

"Jawab ish!" Dengus Reska kesal.

"Emang iya? Perasaan mas ngomong nyambung-nyambung aja deh" jawab Azra.

"Dih gak tau diri," sewot Reska.

"Emang kamu tau diri mas?"

"Tau, suami dari seorang Reska yang cantik jelita."

"Iya deh, yang cantik jelita iyaa" jawabnya lagi.

"Serius donggg, jawab pertanyaan aku yang tadi ih."

"Mas sebenarnya tadi lagi pake earphone sebelah kanan, mungkin kamu gak lihat. Mas pun tidak sadar jika jawaban nya tidak nyambung tadi. Maaf ya sayang?"

Sungguh Reska ingin berteriak dan tertawa sekencang-kencangnya sekarang, humornya sungguh receh saat mendengar kejujuran Azra tadi.

"DEMI APA? HAHAHAHAHAHAHA TOLONG NGAKAK BANGE-- uhukk" Reska tersedak saat tertawa.

Azra yang mula mengikuti istrinya yang tertawa, tiba-tiba kaget saat melihatnya tersedak. Ia segera mengambil segelas air putih di atas nakas.

"Hati-hati."


Di Tilang Mas Suami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang