35. Pedesaan

389 32 0
                                    

Naaaaaahhhh, bingung sy mau end di eps brp

Rachel menatap ke depan dengan tangan terlentang lebar.

"Adem, ya? Ngga kaya di kota." Ucapnya memandang jauh ke depan.

"Iya, sejuk banget!" Timpal Talitha.

"Ga ada sinyal, gue kan mau update status!" Fajar menggoyang goyangkan ponselnya.

Rachel menoleh, memutar bola matanya malas.

"Nanti juga ada, namanya juga desa!" Ucapnya dibalas dengusan singkat oleh Fajar.

Mereka membereskan barang masing masing, tempat yang digunakan untuk menginap adalah rumah kecil dekat sawah. Sayangnya Ica tidak ikut, lagi.

"Kita tidur bukan di kamar, ya? Lesehan di sini!" Ucap Regan menyimpan tasnya.

"Iya, gue mau ke dapur dulu." Talitha menjawab, gadis itu berjalan menuju dapur.

Rachel menggelar tikar, gadis itu duduk diikuti yang lainnya.

"Nanti besok pagi kita jalan jalan, pagi pagi biasanya adem banget." Ucap Fajar.

Ciel mengangguk setuju.

"Tadi gue liat ada kebun teh, kita ke sana aja, kayanya asik deh." Ucapnya dibalas anggukan yang lain.

"Nih, minum dulu!" Talitha datang dengan teko dan beberapa gelas di tangannya.

"Jus jeruk, tadi ada cowok kasih jeruk ke gue, gue bikin jus aja." Gadis itu menyimpannya di tengah tengah.

"Lu bawa blender?" Tanya Salman bingung.

"Ngga, di peres sendiri." Jawab Talitha.

Rachel mengerutkan keningnya.

"Gimana caranya?" Tanyanya ikut bingung.

"Ya tinggal bagi dua abis itu peres, saring, tambah es batu, udah jadi." Jawab Talitha sedikit kesal, sebenarnya apakah teman temannya ini belum pernah buat jus jeruk?

"Bukan itu, sebanyak ini, sendirian?" Rhys menatap Talitha yang tiba tiba terdiam.

"L-lah? Tadi ada yang bantuin deh perasaan." Gumamnya menatap mereka bergantian.

Rachel menatap Talitha horor.

"Siapa? Dari tadi kita di sini aja." Ucapnya dengan nada aneh.

Talitha mendekati Rachel, memegang lengannya takut.

"Ahahahaha! Jangan boong! Kalian tadi ada yang bantuin gue! Siapa? Jujur deh!"

"Ngga, Tha. Dari tadi kita di sini." Sahut Regan semakin membuat raut muka kedua gadis itu menggelap.

Regan menghela nafas, mengumpulkan keberanian lalu berjalan ke dapur.

"Halo? Ada orang?" Ucapnya menggema.

"Ada orang, ngga?" Bisik Rachel di belakangnya.

Regan menggeleng, kulit jeruk dan bekasnya memang masih ada, ada plastik juga di sana.

"Jangan aneh aneh!" Rachel berjalan mundur.

"THA KE LUAR YUK!"

-o0o-

Fajar tersenyum lebar, pria itu menangkap beberapa gambar desa yang mulai senja.

"Tha! Diem di situ! Enjel nya bagus!"

"Chel maju dikit Chel!"

Fajar begitu bahagia ketika melihat hasil potretannya.

"Udah, Jar! Makan dulu nih!" Ucap Rhys membuat Fajar menghentikan aksinya.

Ketua Kelas! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang