17. Sandwich

361 35 1
                                    

"Non, kita sudah sampai di sekolah".

Rachel mengerjapkan matanya, ah! Ia tertidur di mobil.

"Hem, makasih". Gadis itu keluar dari mobil.

"Yo! Ketua kelas!"

Seperti biasa, Rachel akan berjumpa dengan Talitha tepat di gerbang sekolah.

"Good morning, girls!".

Wira datang dan merangkul keduanya, pria itu terlihat begitu bersemangat.

"Good morning, guys". Ciel menyapa ketiganya.

"Morning". Ucap mereka bersamaan.

Wira meraih pinggang Talitha lalu berjalan mendahului Rachel dan Ciel.

"Udah sarapan?". Tanya Ciel basa basi.

"Belum, kamu sendiri?". Tanya Rachel balik.

Ciel menggeleng, pria itu melirik Rachel.

"Mau sarapan bareng?". Ucapnya pelan.

Rachel menoleh, ia tersenyum kecil.

"Ayo! Kamu bawa bekal apa?". Tanya Rachel.

"Umm, nasi goreng percobaan Shasa, semoga saja enak". Ciel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Rachel tertawa pelan.

"Aku bawa sandwich buatan Nami". Ciel mengangguk kikuk.

Sampai di kelas, Rachel dan Ciel memilih duduk di pojok baca, keduanya duduk lesehan diatas karpet.

"Jadi kaya piknik". Ucap Rachel tertawa kecil.

Ciel ikut tertawa, ia membuka kotak bekalnya, menatap nanar pada isinya.

Nasi goreng yang dicampur telur serta cumi cumi. Tercampur aduk! Mungkin karna ia berlari mengejar Rachel tadi.

Rachel juga membuka kotak bekalnya, isinya rapi dan cantik.

"Selamat makan!". Ucap keduanya bersamaan.

Ciel memperhatikan Rachel yang tengah mengunyah sandwich-nya.

"Kamu mau?". Gadis itu menyodorkan sandwich-nya.

Ciel memajukan kepalanya, menggigit sandwich itu tepat di bagian belas gigitan Rachel.

"Enak". Komentarnya jujur.

Rachel terbatuk pelan, ia menatap Ciel tak percaya. Gadis itu meraih tas kecilnya.

"Ah? Susu dimana?". Gumamnya pelan.

"Kenapa?". Tanya Ciel bingung, ia meraih kotak susu miliknya.

"Nih, gue ada. Mau?". Rachel menggeleng, masih terus mencari cari botol miliknya.

Rachel menghela nafas, mungkin ia lupa membawanya.

"Nih!". Tiba tiba sebuah botol kaca berisi susu disodorkan didepan wajahnya.

Rachel mendongak, mendapati wajah Salman yang terlihat datar seperti biasanya.

"Dari Mr. Van". Ucap Salman datar.

Rachel menerimanya seraya bergumam terimakasih, Ciel menatap pria itu dengan kesal.

"Kamu mau juga?". Rachel menawarkan sandwich baru dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya memegang sandwich bekasnya.

Salman mengangguk, pria itu meraih pergelangan tangan kiri Rachel dan menariknya pelan, menggigit sandwich bekasnya tadi.

Sekali lagi, Rachel terbatuk pelan. Ia melirik Ciel yang menunjukkan ekspresi tak biasa.

"Nggg, ayo abisin. Sebentar lagi bel bunyi". Rachel melahap sandwich yang tersisa.

Gadis itu menatap satu potong sandwich yang belum dimakan olehnya, tapi ia sudah merasa kenyang.

"FAJAR! MAU SANDWICH GA?!".

"MAU BEB!!"


Saya bingung loh mau ngetik apa.

Part selanjutnya saya potong bawang deh, itu juga kalau tidak garing-_-

Ketua Kelas! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang