We are friends

210 10 0
                                    

"Take care, sayang. Ayah berangkat kerja..."

Rachel tersenyum, melambaikan tangan pada Talitha yang sudah menunggunya di gerbang.

"Ayo sayang, sebentar lagi pembiasaan literasi dimulai."

Gadis cantik itu mengangguk, mengelus rambut Talitha dengan gemas lalu keduanya berjalan menuju kelas.

"Aayyysssss!!"

Rhys, si OSIS itu tengah menyiapkan sound speaker dikejutkan dengan teriakan dari Talitha.

"Morning..."

Rhys tersenyum dan menjawab sapaan dari Rachel dan Talitha dengan suaranya yang tak bisa di deskripsikan.

"Icaaaa!!"

Gadis lemah lembut itu juga terkejut saat tiba tiba Talitha memeluknya dengan erat.

"Morning ca..."

Ica tertawa dan mengangguk, "buruan ke kelas."

-o0o-

"Ayo main, sekarang giliran ke rumah Rachel sama Regan."

"Iya ayo."

"E eeh, bocil bawa motor!"

"Brisik!"

Fajar tak bisa berhenti menertawakan Talitha yang membawa motor matic berwana hitam ke sekolahnya.

"Ayo Ica, Rachel mau botian ga?"

Ica sudah duduk anteng di belakang Talitha, sedangkan Rachel boncengan dengan Ciel.

"Balap cil."

"Rusak motor gue."

Fajar lagi lagi tertawa.

"Ica pegangan."

Meski tak mengerti akhirnya Ica pegangan pada ujung baju Talitha.

"ASTAGHFIRULLAH TALITHA!"

Sedangkan Fajar semakin tertawa lebar.

"Woy kera, maju!" Dengan kesal Ciel menabrakkan sedikit motornya ke bagian belakang motor Fajar.

"Sabar kali buntut bangkong."

###

"Sayang..."

"RACHEL! HELP ME!"

Regan memeluk Talitha dengan erat, memberi kecupan bertubi tubi di wajah menggemaskan itu.

"Udah kak, kasian Talitha nya..."

Talitha buru buru menjauh dari Regan setelah pria itu melepaskannya.

"Dasar monster pengangguran."

Rachel tertawa, kakaknya memang sedang jadi pengangguran saat ini.

"Ih padahal dulu Talitha centil banget tau."

"Gue colok juga lobang idung lu!"

Rachel nampak berfikir, "dulu waktu awal awal dia kalem banget loh," gadis itu menatap sahabatnya yang terlihat tak peduli.

"Dia di SMP lebih pendiam lagi, kaya batu dikasih nyawa."

"SD nya dih, temennya gue doang." Ciel menyahut.

"Siapa? Lu?" Talitha bergidik ngeri. Ciel ini benar benar teman sekaligus kakak untuknya.

Ciel mendekat dan menguncir rambut Rachel yang tak terlalu panjang.

"Rambut kamu bagus banget, kaya punya mama aku." Kata pria itu, warna rambut Rachel hitam lega seperti ibunya.

"Nah, ibu aku rambutnya agak kemerahan, kaya rambut kak Regan." Rachel menjawab dengan senyuman dibalas anggukan setuju dari Regan.

Ketua Kelas! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang