23.

505 108 26
                                    

Happy Reading 🌠

Malam yang sunyi dan sepi di gunakan untuk putri kerajaan Voulten menenangkan diri di halaman belakang istana. Ia memandang langit malam yang tampak sunyi tidak dihiasi oleh bintang ataupun bulan yang selalu menyinari langit itu.

"Apakah kau tidak khawatir disini sendirian ?" Tanya seseorang yang segera Y/n berbalik menatap nya.

Tersenyum dan langsung menyuruh seseorang itu untuk duduk di sebelah nya. Helaan nafas terdengar darinya dan segera Y/n menatap seseorang itu.

"Kau tidak apa, Mingyu ?" Tanya Y/n dan Mingyu mengangguk.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, diriku baik-baik saja meskipun aku harus mengakui kalau mereka cukup kuat" ucap Mingyu dengan kekehan nya.

"Tidak seharusnya kau harus terlibat kembali dalam permasalahan dan peperangan ini" ucap Y/n lemah mengalihkan pandangan ke depan.

Mingyu menatap nya, ia terdiam sejenak sebelum helaan nafas lemah terdengar dari nya. "Aku sudah terlanjur berjanji. Aku sempat ingin menghentikan nya, tapi tidak bisa" ucap Mingyu tersenyum lirih.

"Aku sungguh tidak ingin melihat mu dan keluarga mu terluka kembali demi menolong kami" ucap Y/n tersenyum tipis namun menyakitkan untuk dirinya.

Mingyu memegang pundak kiri Y/n, ia mengelus nya dengan lembut membuat Y/n menatap nya dengan tatapan sendu.

"Terlibat atau tidak nya kami dalam hal ini, semua sudah terjadi. Kami sudah terlibat jauh sebelum semua menjadi seperti ini. Bukan kah lebih baik kita selesaikan bersama-sama ?" Tanya Mingyu tersenyum tulus.

Y/n sungguh tidak mampu membendung air mata nya saat melihat Mingyu yang masih sempat menunjukkan senyuman manis itu. Senyuman yang dapat menenangkan nya.

Mingyu bukan sekedar serigala biasa, Mingyu sudah seperti malaikat pelindung untuk dirinya. Disaat ia kesusahan, kesepian, pasti disitu keberadaan Mingyu.

Dirinya sungguh tidak akan sanggup kalau perang nanti akan melukai mereka atau bahkan menghilangkan nyawa dari mereka.

"Apa yang kau pikirkan ?" Tanya Mingyu berhasil mengembalikan kesadaran Y/n.

"Aku hanya takut" ucap Y/n dengan kedua mata yang berair.

"Kau tidak perlu takut. Aku berjanji, sangat berjanji-...." ucap Mingyu terjeda dan menggenggam kedua tangan Y/n dengan lembut.

"Aku akan melindungi mu dengan seluruh nyawa ku, aku akan menjadi perisai utama mu saat perang itu tiba. Aku akan berada di depan mu, di samping mu, di belakang mu. Aku akan benar-benar menyerahkan seluruhnya untuk melindungi mu" ucap Mingyu sangat lembut namun terkesan sangat menyiksa dan menyakitkan bagi Y/n.

Y/n menatap Mingyu dengan sangat lirih. Ia segera menarik tangan nya dari genggaman Mingyu dan memeluk nya.

Mingyu cukup terkejut namun ia tersenyum sangat tipis. Tangan nya terangkat dan membalas pelukan dari Y/n. Mingyu mengelus punggung Y/n dengan sangat lembut.

Dapat Mingyu rasakan kalau tubuh dari wanita cantik dalam dekapan nya ini bergetar sangat hebat. Mingyu merasakan sangat sesak dan sakit merasakan isakan memilukan dari Y/n yang lemah ini.

"Hai, kau percaya lah kalau kita akan mengalahkan mereka dan semua nya akan baik-baik saja" ucap Mingyu memenangkan Y/n.

Y/n menggeleng dan semakin mengeratkan pelukan nya pada Mingyu. Entah mengapa ia sungguh merasakan rasa takut yang teramat saat mengetahui perang sungguhan akan datang dalam waktu dekat.

Lebih tepat nya, Y/n seperti dapat merasakan kalau sesuatu akan terjadi pada Mingyu. Ia sangat tau saat tadi saja Mingyu sudah hampir mati di tangan salah satu bangsa Atelish. Hal itu sungguh ia takutkan saat perang nanti.

Prince Of Vampire || Season 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang