7-2.

693 159 36
                                    

Happy Reading 🌠

"Sedang apa kau disini ?" Tanya seseorang yang berhasil membuat Y/n menatapnya dengan mata terkejut.

Seseorang itu segera berjalan dengan wajah tanpa ekspresi nya. Ia langsung mendudukkan diri di hadapan Y/n. Ia menghela nafas nya dan enggan untuk menatap seseorang itu yang tak lain adalah Jimin.

Baru saja ia ingin membicarakan perihal kalung itu bersama dengan Seokjin hanya berdua, tapi, mengapa harus Jimin datang ke ruangan ini di waktu yang tidak tepat ?

Y/n dapat merasakan kalau Jimin selalu memperhatikan dirinya dengan lekat. Ia merasakan sedikit tidak nyaman dengan tatapan itu. Ia tidak ingin semakin meyakinkan kalau Jimin benar memiliki rasa seperti Yoongi terhadap dirinya.

"Kau ada disini juga, Jim ?" Tanya Seokjin yang baru kembali bersamaan dengan dirinya yang membawa kotak yang dimaksud oleh Y/n.

"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padamu, Hyung. Tapi, saat aku melihat keberadaan putri Y/n, aku mengurungkan niat itu" ucap Jimin menatap Y/n dan langsung menatap Seokjin yang baru saja duduk dengan bersamaan dirinya menaruh kotak di meja yang berada di tengah-tengah kursi ruangan.

"Kotak itu, untuk apa kau membawa nya kembali, Hyung ?" Tanya Jimin mengerutkan kening nya.

"Putri Y/n ingin melihat kalung itu kembali" sahut Seokjin dan Y/n mengangguk.

"Untuk apa ?" Tanya Jimin dengan dingin.

Y/n menatap nya penuh tanya. Mengapa dirinya seperti tidak diperbolehkan untuk melihat kalung itu kembali ?

"Aku tidak tau. Silahkan putri Y/n" ucap Seokjin dan mempersilahkan Y/n untuk melihat kalung itu.

Y/n mengangguk dan dengan perlahan segera menarik kotak untuk mendekat ke arah nya. Ia langsung membuka nya dan mengambil kotak beludru berisikan kalung tersebut.

Y/n menyentuh liontin tersebut dan segera mengangkat kalung itu. Kedua mata nya memperhatikan kalung dengan seksama, seperti menyelidik sesuatu yang janggal dari kalung itu.

Ya, Y/n merasakan sesuatu yang aneh dari kalung itu. Tidak mungkin seseorang memberikan mereka kotak berisikan kalung seindah ini, kalau tidak ada maksud tertentu dari nya.

"Aku merasakan ada sesuatu yang aneh dari kalung ini" ucap Y/n masih mempertahankan fokus nya pada kalung tersebut.

"Itu hanya kalung biasa, mana mungkin kau merasakan sesuatu yang aneh !" Ucap Jimin dingin dan Y/n segera menatap nya mengangguk.

"Kau benar, pangeran Jimin. Ini adalah kalung biasa, tapi apakah kalian percaya begitu saja dengan seseorang yang dengan tanpa ada tujuan tertentu memberikan ini ?" Ucap dan tanya Y/n menatap mereka berdua bergantian.

"Itu hanya perasaan khawatir mu yang berlebihan" sahut Jimin kembali membuat Y/n menghela nafas nya.

"Kau benar ! Aku merasakan rasa khawatir yang berlebih ! Tapi, itu semua dengan alasan ! Aku tidak ingin ada yang terluka kembali dan aku tidak ingin melukai siapapun diantara kita dan juga bangsa Delion !" Jelas Y/n dengan mata sedikit tajam menatap Jimin.

"Siapa yang lebih kau khawatirkan ? Bangsa mu atau bangsa Delion ?" Tanya Jimin mengintimidasi Y/n.

"Pangeran...." ucap Y/n terpotong.

"Ada apa dengan mu, Jim ? Mengapa kau terdengar seperti marah saat putri Y/n mengatakan bangsa Delion ?" Tanya Seokjin memotong ucapan Y/n.

"Apa yang di ucapkan oleh putri Y/n benar adanya. Kita tidak bisa membiarkan dari bangsa mereka terlibat kembali dan mengalami luka karna menolong kita. Cukup dahulu mereka bertaruh nyawa bersama kita, tapi tidak sekarang" jelas Seokjin kembali.

Prince Of Vampire || Season 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang