2

1.6K 137 1
                                    

"Aku sudah mendengarnya dari Jihoon." ucap Hyunsuk pada Junkyu.

Junkyu yang sedang duduk langsung menatap Hyunsuk sekilas lalu membaringkan tubuh nya di kasur.

"Kau berteriak pada Jihoon? Kau tau Jihoon itu lebih tua darimu?" tanya Hyunsuk menatap Junkyu kesal.

Bukan masalah teriak atau tidaknya, entah mengapa akhir-akhir ini Junkyu selalu berperilaku aneh.

Hyunsuk tau tuntutan dari perusahaan untuk Junkyu itu sangat berat, namun kenapa Junkyu harus bersikap berlebihan?

"Junkyu-ssi, apa kau tidak mendengarkan ku?" tanya Hyunsuk lagi.

"Aish aku tau, jadi kau tidak perlu memberitahu ku lagi hyung." jawab Junkyu malas.

"Lalu? kau hanya akan berdiam diri saja?"

"Aku tau kalian lahir di tahun yang sama, namun apa pantas kau berteriak pada Jihoon?" lanjut Hyunsuk menceramahi Junkyu.

"Dia menjalankan tugasnya sebagai Leader, apa yang dia lakukan itu salah? kenapa kau malah membentak nya?" tanya Hyunsuk menatap Junkyu yang juga menatap nya.

"Boleh aku berbicara?" tanya Junkyu pada akhirnya.

Hyunsuk hanya menganggukkan kepalanya sekali.

"Apa hyung tau seberapa tersiksanya aku saat perusahaan menyuruhku untuk berperilaku imut? Kau sendiri tau bagaimana aku yang sebenarnya saat kita di acara Survival dan saat debut aku dipaksa untuk menjadi Junkyu yang lemah lembut."

"Kau pernah merasakan nya hyung? aku rasa tidak." ucap Junkyu menatap remeh Hyunsuk.

"Kau selalu memandang ku rendah hyung, tapi kau sendiri tidak tau apa yang aku rasakan selama ini." lanjut Junkyu.

"Menjadi leader memiliki kewajiban untuk memperhatikan semua member, tapi kau hyung? apa kau memperhatikan ku?" tuntas Junkyu lalu berdiri dari duduknya.

Junkyu memegang gagang pintu sambil berkata, "Jika tau kau akan begini apa pantas kau menjadi leader? ku rasa tidak sama sekali, aku pergi."

brak

BUGH!

Kepalan tangan Jihoon menghantam wajah Junkyu kuat membuat Junkyu terjatuh kelantai.

"KIM JUNKYU! APA YANG BARU SAJA KAU UCAPKAN KEPADA HYUNG MU?!" teriak Jihoon sambil menarik kuat kerah baju Junkyu.

"SIAPA YANG MENGAJARI MU BERKATA SEPERTI ITU?!" teriak Jihoon semakin kuat.

"Ya Park Jihoon! Jangan membuat kegaduhan disini! Jika kau hanya ingin berulah lebih baik kau pergi saja!" teriak Hyunsuk sembari menarik Jihoon menjauh dari Junkyu.

"Kenapa hyung hanya diam saja saat anak itu berkata yang tidak-tidak?!" Ucap Jihoon saat Hyunsuk menariknya keluar.

"Aku tidak pernah mendidik anak-anak dengan cara seperti itu, kau tunggu saja diluar aku akan menyelesaikannya sendiri." Jawab Hyunsuk lalu mendorong Jihoon keluar kamar.

"Ya! Kau! Jika kau berkata yang tidak-tidak lagi akan ku habisi kau." ancam Jihoon kepada Junkyu yang sedari tadi hanya menatap ponsel nya.

• • • • • • • • • • • • • • •

"Junghwan-ie, tolong ambilkan makanan diluar." titah Yedam pada adiknya yang sedang bermain video game di ruang tengah.

Cklek

"Junkyu hyung! Kau ingin makan apa malam ini?" tanya Yedam saat melihat Junkyu keluar dari kamarnya.

"Aku akan melewatkan makan malam hari ini, kalian makanlah yang banyak" ucap Junkyu sambil tersenyum menatap Yedam.

"Hyung...? kau menangis?" tanya Yedam hati-hati, pasalnya mata Junkyu yang biasanya selalu terlihat cerah malam ini terlihat lembab.

Junkyu hanya menjawabnya dengan gelengan kepala lalu berjalan menuju toilet.

"Yedam? bisa tolong panggilkan haruto kemari?"

"Ah akan ku hubungi Hyung." ucap Yedam lalu mengambil ponsel nya di saku celananya.

"Terimakasih Yedam-ie, aku akan membersihkan diriku terlebih dahulu." ucap Hyunsuk sembari tersenyum lalu mengusap kepala Yedam.

Hyunsuk menjauh menuju kamarnya lalu menutup pintu kamarnya tanpa menoleh kebelakang.

Yedam baru menyadari bahwa Hyunsuk baru saja keluar dari kamar Junkyu, yang artinya sebelum ini mereka berada di ruangan yang sama.

Opini Yedam semakin kuat saat mengingat Hyunsuk menyuruh nya memanggil Haruto.

Karena saat Junkyu sedang dalam mood yang buruk, anggota yang paling bisa membuat mood Junkyu lebih baik hanya Watanabe Haruto.

"Aah aku hampir saja lupa untuk menghubungi Ruto." gumam Yedam lalu membuka handphone nya untuk menelfon Haruto.

• • • • • • • • • • • • • • •

Pagi hari ini tampak sangat suram, anggota yang sedang berkumpul di meja meeting itu hanya bisa berdiam sembari menunggu anggota lain yang belum tiba.

Jihoon, Yoshi, dan Asahi masuk kedalam ruang meeting di ikuti oleh Jeongwoo, Junghwan dan Doyoung.

"Annyeonghaseyo! Ya! Kenapa ruangan ini sangat menyeramkan!?" tanyanya bingung sambil mempout kan bibirnya.

"Junkyu Hyung, duduklah disamping ku." tawar Doyoung sesaat setelah Junkyu masuk.

"Terimakasih Doyoung-a!" Jawab Junkyu lalu berjalan ke tempat dimana Doyoung duduk.

Tidak lama setelah itu CEO perusahaan masuk diikuti oleh sektretaris nya.

"Aku mendengar ada kegaduhan di dorm kalian, apa itu benar?"

Semua anggota hanya saling memandang satu sama lain dengan mimik wajah yang panik.

"Hanya kesalahan pahaman antar anggota saja PD-nim" jawab Hyunsuk cepat saat menyadari kegelisahan anak-anaknya.

"Kau bilang hanya kesalahan pahaman? Lalu apa ini?" balasnya sambil menunjuk sudut bibir Junkyu yang sedikit terluka.

"B-bukan! Jangan salah paham PD-nim, luka ini aku dapatkan karena aku tidak sengaja menggigitnya saat ingin membersihkan gigiku." jawab Junkyu saat PD-nim menyentuh luka yang berada di sudut bibir Junkyu sambil tersenyum.

"Kau terlalu gegabah Kim Junkyu, apa kau tidak bisa menjaga wajahmu? Kita akan mengadakan promosi dalam waktu dekat dan kau merusak wajahmu ini." ocehan itu bukan lagi hal yang mengagetkan bagi Junkyu, jadi dia hanya merespon nya dengan senyuman terbaiknya.

"Kalian semua yang disini! Tidak bisakah kalian menjaga satu sama lain?! Kalian tidak bisa seenaknya melukai tubuh kalian! Banyak brand yang sudah mengontrak kalian dan dengan seenak hati kalian merusaknya?!"

"Aku tidak ingin melihat hal yang seperti ini lagi. Untuk Hyunsuk dan Jihoon, aku harap kalian tegas pada anggota yang lain, aku akan selalu memantau kalian dari jauh." ucapnya lalu kembali duduk di kursi kebesarannya.

Semua orang yang berada di ruangan itu hanya menunduk menatap pantulan wajah mereka dari kaca yang ada di atas meja itu.

Haruto menyadari satu hal, Kim Junkyu sedang tidak baik-baik saja. Terlihat dari raut wajahnya yang mengatakan bahwa dia ingin mengumpat sekuat-kuatnya di depan wajah PD-nim.

"Kita mulai meeting hari ini."

• • • • • • • • • • • • • • •











Guys aku mau minta pendapat dong, kalian lebih suka dalam 1 bab panjang atau pendek?

contoh yang panjang itu di bab 1 yaa, yang bab ini aku panjangin

soalnya aku mau supaya kalian yang ngebacanya nyaman dan gak bikin kalian bosen

Jangan lupa tekan bintang di kiri bawah yaa, see you soon guys!

28 November 2021
revisi 13 MEI 2022

Another JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang