15

757 87 2
                                    

cklek

"Junkyu hyung, kau sedang sibuk?" tanya Yedam setelah mendudukkan bokongnya di kasur Junkyu.

"Tidak bisakah kau mengetuk nya terlebih dahulu?" ujar Junkyu menatap Yedam datar.

"Mian hyung." ucap Yedam menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Apa yang membawamu kemari?"

"Ah itu, aku ingin membuat satu lagu yang menurutku akan cocok jika dinyanyikan olehmu hyung."

"Kenapa harus aku? Kau bisa meminta pada member yang lain."

"Lagu itu sangat cocok jika dinyanyikan oleh mu, tolonglah hyung."

"Tidak, pergilah."

"Kau tidak ingin mendengarnya terlebih dahulu?A-"

"Tidak Bang Yedam, pergilah."

"A-ah baiklah, maaf mengganggu mu hyung."

"Tapi aku akan mengi-" lanjut Yedam sambil memegang pintu.

"Kau ingin ku pukul?" sela Junkyu menatap Yedam sinis.

"Aku hanya bercanda hyung."

Setelah pintu tertutup, Junkyu menghela nafas dan kembali fokus pada game nya sebelum suara melengking Yedam terdengar dari luar, "Aku akan mengirim file nya ke email mu hyung!"

"Bedebah kecil sialan."

• • • • • • • • • • • • • • •

"Kau sudah siap hyung? Manager-nim sudah menunggu dibawah."

Junkyu merotasi kan matanya lalu mengambil tas nya yang tergantung di belakang pintu kamar.

Disinilah Junkyu sekarang, dirinya dan Yedam sedang menunggu manager untuk mengantarkan mereka ke agensi.

Ah tidak, Yedam bilang manager mereka sudah sampai di basement.

"Ayo, kau ingin membuat Manager-nim mengamuk?" ucap Junkyu setelah memakai sepatunya.

"Bukankah kau yang membuat ku menunggu hyung?" tanya Yedam menatap Junkyu kesal.

Tangan Junkyu yang sudah berada di gagang pintu kembali di lepaskan dan membalikkan tubuhnya menghadap Yedam.

"Kau ingin berdebat denganku?" tanya Junkyu sengit.

"Tidak tidak tidak." ujar Yedam menggelengkan kepalanya rusuh.

"Ayo kita turun~" lanjut Yedam merangkul pundak Junkyu.

• • • • • • • • • • • • • • •

"Oke sempurna!" seru Yedam setelah mendengar suara Junkyu.

Junkyu menyandarkan tubuhnya sambil meletakkan lengannya di depan mata.

"Aku akan membelikan makan siang untukmu hyung!"

"Ya! Berhenti berteriak dan lakukan saja apa yang seharusnya kau lakukan." ketus Junkyu.

cklek

"Yedam-ie, kau lu-"

"Eo? Ada Junkyu disini."

"Ada apa Yoshi hyung?" tanya Yedam setelah Yoshi mendudukkan tubuhnya di sofa kecil yang berada di studio Yedam.

"Ah, kau lupa memberikan file yang kau janjikan minggu lalu." ucap Yoshi sembari mengotak atik ponselnya.

"File?" ulang Yedam memiringkan kepalanya menatap Yoshi bingung.

"Ya!"

puk

"Minggu lalu kau menjanjikan satu lagu bodoh." kesal Yoshi memukul bahu Yedam.

"Ah lagu yang itu!" seru Yedam lalu kembali menatap monitornya cepat.

"Junkyu-ssi, kau sedang merekam sesuatu disini?" tanya Yoshi merangkul pundak Junkyu.

Junkyu melirik ke arah Yoshi lalu mengangguk pelan.

"Selesai! Aku sudah mengirim file nya ke email mu hyung."

"Kalian sedang rekaman? Boleh aku mendengar hasilnya?" tanya Yoshi menatap Yedam dan Junkyu bergantian.

Yedam menatap Junkyu seakan-akan meminta persetujuan.

"Itu karyamu jadi kau lah yang berhak memutuskannya, aku hanya mengisi suara saja." ucap Junkyu menurunkan sandaran kursinya.

"Akan aku putar,"

klik

Setelah mendengar keseluruhan lagu, Yoshi memiringkan kepalanya seperti berpikir.

"Bukan kah ini lagu yang kau janjikan padaku?" tanya Yoshi menatap ke arah Yedam yang tersenyum tanpa dosa.

"Kau benar! Junkyu hyung baru mau merekamnya hari ini, jadi aku baru bisa mengirimnya hari ini." jelas Yedam.

"Mwo? Jadi kau sudah menargetkan ku seminggu yang lalu?" selidik Junkyu melirik ke arah Yedam.

"B-bukan seperti itu, satu minggu yang lalu aku hanya mengirimkan sample nya saja pada Yoshi hyung, dan aku belum menulis liriknya." jelas Yedam.

"Sudahlah, seperti yang Yedam katakan suaramu sangat cocok untuk lagu ini." ucap Yoshi merangkul bahu Junkyu.

"Terserah padamu saja, aku akan pulang."

Sebelum Junkyu membuka pintu, tangannya di cekal oleh Yoshi membuat Junkyu menatap heran ke arahnya.

"Kau belum makan siang, ayo ku traktir di cafe depan." ujar Yoshi lalu berdiri dari sofa.

"Kau ikut Yedam-ie? Kau juga belum makan siang bukan?" tawar Yoshi menatap ke arah Yedam yang juga menatap ke arah Yoshi.

"Aku akan memesan saja hyung, karna aku harus menyelesaikan lagu ini." tolak Yedam sambil menunjuk layar monitor nya.

"Kalau begitu aku pergi sebentar ya Yedam-ie"

"Jaga Junkyu hyung baik-baik ya hyung~" ucap Yedam lalu melirik ke arah Junkyu sambil tersenyum mengejek.

"Kau?! Ingin ku pukul hah?!" geram Junkyu menunjukkan kepalan tangannya.

"Aku bercanda, yasudah have fun ya!" ucap Yedam mendorong Yoshi dan Junkyu keluar dari studio nya.

• • • • • • • • • • • • • • •

Yoshi dan Junkyu menunggu di lobby, manager nya sedang menerima telfon dari atasannya jadi mereka memutuskan untuk menunggu di lobby.

"Ayo." ucap sang manager menepuk pelan bahu Yoshi.

Mereka keluar dengan manager yang berjalan di depan mereka, suara teriakan nama Junkyu dan Yoshi terdengar beberapa kali dan mereka hanya membalasnya dengan melambaikan tangan.

"Apa foto yang beredar di internet itu benar Junkyu-ssi?"

Mendengar kalimat itu membuat badan Junkyu mendadak kaku, walaupun terdengar sayu namun Junkyu tau pasti apa yang di ucapkannya.

"Terus berjalan Kim Junkyu, kau akan dapat masalah jika berhenti secara tiba-tiba." bisik Yoshi merangkul tubuh Junkyu.

• • • • • • • • • • • • • • •







Maaf pendek :'

Semoga kalian suka sama part ini yaa, terimakasih juga buat 2k pembaca 😭
Gak nyangka aja kalau ada 2k orang yang minat buat baca cerita ini :'

Pokoknya terimakasih banyak! Walaupun gak vote yang penting kalian udah mau baca aku udah berterimakasih banget!

Segitu dulu, see you in the next chapter!

revisi 16 MEI 2022

Another JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang