21

529 62 1
                                    

"Ayo kita berangkat."

Mendengar ucapan manager, Junkyu segera berdiri dan membereskan barang-barangnya.

"Wae hyung?! Aku hanya ingin bersamamu!"

"Bukan itu masalahnya Junghwan-ie, masalahnya aku akan pergi bertemu temanku.", Junkyu melirik ke sumber suara dan menemukan Junghwan sedang berdebat dengan Doyoung.

"Ya. Berhenti berdebat sebelum aku memukul kalian berdua."tegur Junkyu menatap Junghwan dan Doyoung secara bergantian dengan tatapan datar lalu meninggalkan mereka berdua.

• • • • • • • • • • • • • • •

Beberapa member sedang melakukan pemotretan dan sebagiannya lagi berada di ruang make up, termasuk Junkyu.

"Mashiho-ssi." panggil Junkyu menatap Mashiho melalui cermin yang ada di depannya.

"Heum?" dehem Mashiho tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel di tangannya.

"Kau ingin makan sesuatu?"

"Katakan saja hyung, kau ingin aku membuatkan makanan untukmu bukan?"

"Hehehe, aku sangat lapar Shiho-ssi." ucap Junkyu terkekeh pelan membuat Mashiho mau tak mau membuatkan Junkyu makanan.

"Aku akan membuatkan mu ramen, tak apa?" ujar Mashiho sebelum keluar dari ruang makeup.

"Gwenchana, aku akan memakan apapun yang kau buat."

"Aish, hentikan kebiasaan mu satu ini."

Junkyu tertawa melihat reaksi Mashiho yang menghentakkan kakinya keluar dari ruang makeup.

• • • • • • • • • • • • • • •

"Cut! Baiklah kalian bisa beristirahat selama 30 menit."ucap sutradara yang memandu syuting mereka hari ini.

"Nee! Khamsahamnida!"kompak member lalu membubarkan diri mereka ketempat masing-masing.

Junkyu mendekati Mashiho lalu merangkul nya, "Shiho-ssi, ingin makan bersama ku?"ajak Junkyu memiringkan kepalanya ke arah Mashiho yang sedikit lebih pendek darinya.

"Ani. Aku akan tidur setelah ini."tolak Mashiho melangkahkan kakinya ke ruang tunggu.

"Wae?? Aku akan membawakan makanan untukmu."tawar Junkyu lagi berusaha membuat Mashiho tertarik.

"Tidak."tolak Mashiho lagi lalu merebahkan tubuhnya di atas alas-an yang selalu di bawa manager mereka.

"Ya.."lihir Junkyu pergi meninggalkan Mashiho yang sudah terlelap.

Saat Junkyu sampai di tempat pembagian makanan, ia bertemu dengan Jihoon yang sedang sibuk memainkan ponselnya.

"Jihoon-a."panggil Junkyu mengambil tempat duduk di samping Jihoon.

"Wae?"

"Aniyo."

Jihoon menatap Junkyu sinis, "Mwo? Kau ingin berkelahi denganku?"ujar Jihoon memasukkan ponselnya kedalam saku celana.

Junkyu menatap Jihoon malas lalu berdiri meninggalkan Jihoon tak lupa membawa satu kotak makanan.

tak!

"YA! KIM JUNKYU!"teriak Jihoon ketika Junkyu memukul kepalanya saat lewat di depannya.

• • • • • • • • • • • • • • •

Saat ini Junkyu sedang bersantai di depan televisi yang menayangkan drama klasik.

klek

"Eo? Kau belum tidur Junkyu hyung?"

Junkyu menoleh ke sumber suara dan menemukan Yedam berdiri tak jauh darinya memegang gelas dan piring kotor di tangannya. Jangan lupakan saat ini mulai memasuki musim semi yang mana udara sedikit lebih hangat jadi Yedam hanya memakai celana pendek tanpa mengenakan atasan.

"Eo. Kau makan malam?"tanya Junkyu setelah Yedam meletakkan piring kotor di wastafel.

"Ani. Itu piring yang aku pakai tadi siang."sahut Yedam mengambil tempat duduk di samping Junkyu.

"Ah, aku kira kau makan malam disaat kita sedang mengurangi makan malam."ujar Junkyu lalu kembali fokus pada televisi di hadapannya.

Lalu hening. Mereka berdua sama-sama sibuk dengan kegiatan masing-masing. Yedam yang sedang berkutat dengan pikirannya dan Junkyu yang terlihat fokus pada televisi didepannya padahal ia sibuk dengan pikirannya.

"..Hyung!"

tap

Yedam memukul bahu Junkyu pelan membuat Junkyu langsung menatap kearah Yedam dengan tatapan terkejut.

"Wae?"

"Kau melamun hyung. Aku rasa ini sudah yang kesekian kalinya kau melamun dalam satu minggu terakhir."ujar Yedam memperhatikan Junkyu dengan tatapan khawatir.

"Aku tak apa."jawab Junkyu tersenyum singkat.

"Aku tidak mengatakan 'apa kau baik-baik saja' hyung. Seberapa kuat kau menyembunyikan sesuatu aku akan tau apa yang kau sembunyikan."jelas Yedam.

"Hyung, ingatlah bahwa tidak ada yang melarang mu untuk mengeluh. Kau juga manusia, kau berhak atas tubuhmu, kepribadian mu, dan kau berhak untuk melakukan yang kau mau."lanjut Yedam sembari tersenyum manis menatap Junkyu.

"Aku tak apa Yedam-a. Aku hanya memikirkan keadaan orangtuaku."ucap Junkyu mengalihkan pandangan matanya dari Yedam.

"Itu terserah padamu hyung. Aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya ingin kau dengar."ujar Yedam berdiri dari sofa.

"Aku akan tidur. Kau jangan tidur terlalu larut hyung."pamit Yedam lalu meninggalkan Junkyu yang menatap kepergian Yedam dengan tatapan kosong.

• • • • • • • • • • • • • • •

thank you buat 6k pembaca!

hehehe, sorry baru up setelah ngilang 2 minggu

karna aku udah janji double up, abis ini aku langsung up bab selanjutnya

jangan lupa votmen!

Another JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang