3

1.3K 127 2
                                    

Jangan lupa masukin ke perpustakaan supaya waktu Up bab baru kalian gak ketinggalan >_<

• • • • • • • • • • • • • • •

"Junkyu hyung, apa yang sedang kau lakukan?" tanya Jeongwoo begitu masuk ke dorm melihat Junkyu sedang mengotak atik laptop yang berada di atas pahanya.

"Eo Jeongwoo-ya, kau baru pulang? Aku hanya mengecek beberapa tugas yang harus diselesaikan." jawab Junkyu sambil sesekali membuka handphonenya.

Jeongwoo hanya mengangguk lalu berjalan ke arah dapur untuk mengambil cola di kulkas.

Junkyu yang memperhatikan Jeongwoo berjalan ke arah dapur membuka mulutnya untuk berbicara, "Jeongwoo-ya, bisa kau tolong ambilkan aku satu kaleng bir disana?"

"Kau ingin minum bir di siang hari hyung?" tanya Jeongwoo heran namun tangannya tetap menggambil bir yang diminta lalu mendekat kearah Junkyu.

"Tidak juga, aku hanya membutuhkan sedikit ketenangan." ucap Junkyu sembari membuka bir nya sambil tertawa renyah.

"Kau pulanglah ke dorm, bahkan kau belum mengganti seragam mu."

"Kau ingin dimarahi Jihoon?" lanjut Junkyu menatap Jeongwoo dari bawah.

"Araseo aku akan pulang, kau jangan teralu banyak minum hyung, nanti malam kita akan berlatih." jawab Jeongwoo sembari membenarkan bajunya.

"Diamlah, aku hanya akan meminumnya  sedikit." balas Junkyu jengkel.

"Hahahah, kau memang menggemaskan hyung." tawa Jeongwoo saat melihat wajah kesal Junkyu.

Junkyu langsung memasang wajah muramnya dan menatap Jeongwoo sinis, "Bisa kau ulangi apa yang kau katakan tadi?" 

"Aah aku hanya bercanda hyung" jawab Jeongwoo takut, entahlah menurut Jeongwoo mood hyung nya ini selalu terombang ambing.

"Pergilah sebelum aku mematahkan leher mu." ucap Junkyu lalu memjamkan matanya.

• • • • • • • • • • • • • • •

Pusing. 

Junkyu membuka sedikit matanya setelah mendengar suara bising yang sangat mengganggu pendengarannya.

"-KAN JUNKYU MINUM DISIANG HARI?!" itu suara Haruto, suara yang sangat familiar di telingan Junkyu.

Junkyu merasakan sakit di pinggangnya namun dia sedang tidak berbaring di lantai melainkan di kasurnya.

"Haruto! Berhentilah berteriak, semua orang bisa mendengarnya dari luar!" teriak Jihoon diakhiri suara pukulan.

Tidak lama setelah suara Jihoon, pintu kamar Junkyu dibuka dari luar yang artinya seseorang masuk kedalam.

Junkyu yang menyadari seseorang masuk ke kamarnya langsung memejamkan matanya, dia saat ini benar-benar tidak ingin diganggu oleh siapapun.

"Kau masih ingin menutup mata mu?"

Merasa tidak mendapati tanggapan dari lawan bicaranya, Haruto menarik bahu Junkyu yang sedaritadi menatap dinding di sampingnya.

Haruto menarik tangannya agar posisi Junkyu menjadi duduk.

"Ayo keluar, Mashiho hyung membuatkanmu sup pereda mabuk."  ucap Haruto yang malah dihadiahi tatapan sinis Junkyu.

"Aku bisa berjalan sendiri, lepaskan tanganmu dari tanganku." balas Junkyu kesal karena Haruto dengan tidak sopannya menarik tangannya kuat.

Haruto mengangkat tangannya yang masih setia menggenggam tangan Junkyu, "Kau tidak akan keluar jika aku tidak memaksa mu." 

Junkyu melebarkan matanya menatap Haruto tidak suka, "Ada apa denganmu? Tidak biasanya kau seperti ini" tanya Junkyu heran

"Kau tidak ingin keluar? perlu aku menarikmu agar keluar hyung ?"

Junkyu hanya memutar bola matanya malas, lalu berjalan keluar.

Namun baru beberapa langkah pandangan hitam menghantam penglihatannya. Junkyu berusaha mencari pegangan agar dirinya tidak jatuh kelantai.

"Junkyu-ssi! kau tidak apa-apa? ingin ku gendong?" tanya Haruto panik.

"Diamlah, kau membuat kepalaku bertambah pusing." jawab Junkyu sembari memegang kepalanya.

cklek

"kenapa ka-!" Hyunsuk terdiam saat melihat Junkyu yang terduduk di lantai dengan keringat mengucur deras dari dahinya.

"Ya Kim Junkyu! kau tidak apa-apa? apa perlu aku membawamu ke rumah sakit?" tanya Hyunsuk beruntun.

Junkyu menggeleng lalu menatap hyung nya memberi isyarat agar meninggalkan dirinya sendirian.

"Tidak tidak, aku tidak akan meninggalkanmu sendirian disini." jawab Hyunsuk saat mengetahui Junkyu ingin sendirian dahulu mengingat tubuh Junkyu yang tidak stabil saat ini.

"Ruto tolong kau ambilkan saja bubur yang dibuat Mashiho dan bawa kemari." perintah hyunsuk yang langsung di laksanakan oleh Haruto.

"Hyung.." panggil Junkyu karna dirinya benar-benar ingin sendiri saat ini.

"Mwo? kau ingin membantahku?" tanya Hyunsuk menatap Junkyu

Hyunsuk mengulurkan tangannya kehadapan Junkyu, "Naiklah ke kasurmu, tidak baik duduk terlalu lama di lantai."

Haruto masuk sambil membawa mangkuk sup yang di pinta hyunsuk disusul masuknya Jihoon kekamar Junkyu.

"Junkyu? ada apa dengan Junkyu, hyung?" tanya Jihoon saat melihat Hyunsuk membantu Junkyu berbaring di kasurnya.

"Entahlah, aku pikir ini efek dari bir yang diminumnya." jawab Hyunsuk lalu mengambil mangkuk yang berada di tangan Haruto.

Hyunsuk duduk di pinggir kasur Junkyu lalu menatap Jihoon sambil berkata, "Sejak kapan kau disini?"

"Aku? baru saja, saat melihat Haruto membawa mangkuk sup ke kamar ini aku langsung mengikutinya." jawab Jihoon sambil menatap Junkyu yang menutup mata dengan lengannya.

"Ah aku baru ingat untuk mengirim file musik ke produser, bisa kau bantu aku menjaga Junkyu? dan kau Ruto ikut dengan ku ada yang ingin ku katakan." ucap Hyunsuk menaruh mangkuk sup di atas meja nakas disamping tempat tidur.

"Tidak perlu! Aku bisa menjaga diriku sendiri hyung." jawab Junkyu saat mendengar nama Jihoon disebut untuk menjaganya.

Junkyu melirik Jihoon yang menatapnya dengan senyum di sudut bibirnya, habislah dirinya hari ini  batin Junkyu saat melihat senyum yang Jihoon tampilkan.

"Tentu saja hyung, aku akan menjaga nya" jawab Jihoon sambil tersenyum.

"Baiklah, aku titipkan Junkyu sebentar" ucap Hyunsuk lalu berjalan keluar menuju kamarnya.

Setelah memastikan Hyunsuk masuk kekamarnya, Jihoon berjalan untuk menutup pintu.

"Wah, Kim Junkyu yang kuat ini jatuh sakit eo?" tanya Jihoon sembari tertawa ringan.

"Diam kau Park Jihoon" sinis Junkyu saat Jihoon mulai meledeknya.

"Ya! Seharusnya aku yang berkata seperti itu, kau tau kan kita malam ini akan ada latihan untuk promosi? Apa aku harus mengingatkanmu bahwa toleransi alkohol mu itu sangat rendah?" jelas Jihoon tak mau kalah.

"Aku hanya meminum nya sedikit." jawab Junkyu angkuh.

"Sedikit kau bilang? Kau tidak lihat seberapa banyak kaleng kosong di tempat sampah? Bahkan itu lebih dari 6 kaleng." Ucap Jihoon kala Junkyu tak mau dikalahkan.

Junkyu panik, "Apa kau bilang? 6?!"

• • • • • • • • • • • • • • •





Sorry banget kalau bahasanya gak nyaman dibaca :')

tapi aku bakal usahain buat terus Update dengan tata bahasa yang lebih baik

Jangan lupa vote & komen, soalnya aku suka ngebacain komen² kalian heheh

29 November 2021

revisi 13 MEI 2022

Another JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang