"Ayo kita cari Hagrid"
___________________________________"Blair, Malfoy, dimana Harry?" Hagrid menghampiri Kedua anak itu, kebingungan karena mereka terlihat tergesa gesa.
"Disana, tadi ada sesuatu yang sedang meminum darah unicorn, karena panik kita berlari." Jawab Blair.
Mereka berlima, dipimpin Hagrid berjalan mendekati tempat dimana Harry ditinggalkan tadi. Ternyata anak itu selamat, ada centaur yang membantunya dari makhluk yang tadi dimaksud Blair.
Setelah menjemput Harry mereka kembali ke kastil dan tertidur. Mereka mencoba untuk melupakan kejadian tadi.
____________________________________
Pagi pun tiba, kini waktunya makan siang. Sejak pelajaran ramuan jam 10 tadi, Blair terpisah dari ketiga temannya. Dan kini ia sedang makan di meja asrama Slytherin. Tentu saja karena ditawari Draco. Pasalnya dari tadi Blair celingak celinguk seperti anak anjing yang tersesat. Gadis itu menahan rasa tidak nyamannya karena ditatap tidak suka oleh beberapa anak asrama Slytherin, terutama para senior.
"Blair, setelah makan ikut aku sebentar ya." Ucap Draco sambil mengunyah makanannya.
"Ada apa?" Blair telah menghabiskan makanan utamanya, sekarang ia sedang makan pudding. Ini sudah cup ke empat yang dia habiskan.
"Nanti juga kamu tau." Blair hanya membalasnya dengan anggukan. Sementara ia fokus menghabiskan puddingnya yang ke lima sekarang.
"Rakus sekali, menghabiskan pudding coklat 5 cup sendirian." Cibir Draco. Blair yang mendengarnya langsung memukul sendok puddingnya ke lengan Draco.
"Sakit tau!" Keluh anak berambut pirang itu sambil mengelus lengannya. Blair hanya tertawa, puas akan perbuatannya.
"Jangan ejek aku rakus. Bila Ron ada disini pasti dia menghabiskan 10 pudding sendirian." Ucap Blair.
"Oh iya, kemana temanmu yang bau itu? Kenapa sejak tadi sendirian?" Tanya Draco heran.
"Entahlah, ke gubuk Hagrid mungkin? Atau melakukan suatu hal yang gila?" Jawab Blair dengan tawa. Ia tahu bahwa teman temannya memang suka melakukan hal yang sedikit ekstrim.
Mereka berdua telah selesai makan siang, sesuai perkataan Draco. Blair mengikutinya ke Danau Hitam, dan Draco pergi ke asramanya dulu untuk mengambil sesuatu. Tak lama kemudian Draco kembali dengan sesuatu ditangannya.
"It's christmas present from my Mother, for you." Draco memberikan Blair sebuah bingkisan cantik.
"Waaah, baik banget! Kukira Tahun kemarin aku tidak dapat hadiah!" Ucap Blair dengan girang. Ia membuka bungkus hadiah itu semangat. Dan mengambil isinya.
Blair makin tersenyum lebar ketika melihat isinya. "Cantik sekali!" Kemudian ia langsung menggunakan syal itu dilehernya.
Draco tersenyum puas melihat Blair yang senang. "Mumku yang merajut sendiri, harusnya kau merasa terhormat mendapat hadiah darinya."
"Tentu saja! Ucapkan terimakasihku padanya ya!"
Blair dan Draco kini duduk dibawah pohon besar didekat Danau Hitam. Blair masih memainkan syal barunya dengan senang.
Draco mengeluarkan sebuah apel hijau dan menawarkan ke Blair. "Mau?" Dibalas gelengan oleh Blair.
"Suka apel ya? Aku sering liat kamu makan apel hijau." Tanya Blair.
Alis Draco sedikit menyatu. "Kenapa kau sering melihatku?"
"Memangnya kenapa? Tidak boleh melihat temanku sendiri?" Jawab Blair dengan nada yang sedikit nyolot.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐀𝐋𝐎𝐏𝐒𝐈𝐀 || 𝐃𝐑𝐀𝐂𝐎 𝐌𝐀𝐋𝐅𝐎𝐘
FanfictionKalopsia; The delusion of things being more beautiful than reality Blair Hargreeves merupakan anak bungsu dari keluarga Hargreeves. Ketika dirinya melewati sebuah pintu yang usang, tiba tiba ia bisa sampai ke Hogwarts. Dia mengira bahwa ini adalah...