Let's Be Friend

241 20 2
                                    

"Congratulation."

____________________________________

Jujur pada awalnya Blair merasa gugup untuk mengikuti pelajaran di Hogwarts. Namun rasa kegugupannya itu ternyata tidak sendiri, ada Harry yang tidak mengetahui apapun tentang sihir sebelumnya. Setelah menjalani setengah hari, rasa kegugupan Blair mulai sirna karena ternyata belajar mengenai sihir menurutnya sangatlah menarik.

Ia telah belajar transfigurasi, ramuan dan juga terbang. Dari ketiga pelajaran tersebut gadis itu tidak suka dengan Ramuan karena menurutnya Professor Snape galak sekali. Pria itu bahkan tadi mengintimidasi Harry terang terangan.

"Astaga kenapa tangga ini sangat banyak sekali!" Dumel Blair saat menaiki tangga yang panjang.

Ia sedang berjalan sendirian ditinggalkan oleh Harry karena Blair menyelesaikan tugasnya sedikit lama. Sebenarnya ia keluar kelas bersama dengan Ron, namun anak itu ingin bertemu kakak kembarnya di taman, sedangkan Blair ingin ke asrama jadi gadis itu sok ide untuk pergi sendirian. Padahal tadi pagi kedua temannya itu saja terlambat mengikuti kelas transfigurasi dan berakhir diomeli oleh Professor McGonagall.

Baru saja Blair ingin melangkahkan kakinya ke anak tangga terakhir, seseorang dibelakangnya berseru padanya. "Hey, apa yang kau lakukan? tangga itu menuju koridor lantai tiga!"

"Ah, maaf. Sepertinya aku salah jalan." Ucap Blair sambil membalikkan badannya. Untung saja ada orang baik hati yang mengingatkannya, kalau tidak ia akan mendapat masalah.

"Aku bisa mengantarmu, kau mau kemana?" Tanya anak laki laki tersebut dengan ramah. Mereka berdua sudah kembali turun tangga, dan kini berada di lantai dua.

"Sebenarnya aku ingin ke asrama Gryffindor. Namun aku tidak bisa menghafal jalannya." Blair menjawab dengan cengiran tanpa dosanya di wajah miliknya.

"Kalau begitu aku antar." Ia tersenyum.

Mereka berjalan berdampingan di sepanjang lorong. Sedikit lucu sebenarnya melihat perbandingan tinggi mereka. Mereka sangat cocok bila dikatakan sebagai saudara kandung.

"Namamu siapa omong omong?" Tanya Blair duluan. Ia akan mengingat nama orang ini karena telah menghindarinya dari kehilangan poin asramanya.

Orang itu tersenyum dengan manis dan menjawab. "Cedric Diggory, tahun ke tiga. Kau sendiri? Anak tahun pertama ya?"

Blair mengangguk lalu kembali menjawab. "Iya, namaku Blair Hargreeves."

Mereka berdua berhenti saat sudah sampai didepan pintu asrama Gryffindor. "Kalau begitu sampai jumpa Blair." Pamit Cedric masih dengan senyumannya yang lebar.

"Terimakasih Diggory!"

___________________________________

Setelah makan malam Blair kembali terpisah dari ketiga temannya. Dia berencana untuk ke kantor Dumbledore untuk menanyakan hal yang ingin dia tanyakan kemarin. Namun diperjalanan ia melihat sesosok orang yang sendirian di koridor sedang menikmati indahnya langit.

"Sedang sendirian Malfoy?" Tanya Blair.

Pemuda Malfoy cukup terkejut akan kehadiran Blair. "Kau yang bersama Potter itu kan?" Ia menoleh ke arah Blair, dirinya terdiam sejenak.

"Iya, aku Blair Hargreeves." Jawabnya sambil mengulurkan tangannya.

"Hargreeves? Aku belum pernah mendengarnya, apa kau darah murni?"

"Ya, mungkin?" Blair memelankan kata mungkin, karena ia juga tak paham. Ia menarik kembali tangannya karena Malfoy tidak kunjung menjabat tangannya.

𝐊𝐀𝐋𝐎𝐏𝐒𝐈𝐀 || 𝐃𝐑𝐀𝐂𝐎 𝐌𝐀𝐋𝐅𝐎𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang