At Ministry of Magic

102 10 0
                                    

Sudah sehari setelah kejadian kemarin. Namun belum ada interaksi dari mereka bertiga. Hanya Hermione yang masih berani menemui Blair, namun tidak dengan kedua temannya yang lain. Mereka masih belum menyiapkan mentalnya untuk meminta maaf pada gadis tersebut. 

Sebenarnya Hermione juga sudah mencoba mendamaikan mereka bertiga, namun percuma saja kecuali kalau mereka yang membicarakan hal ini langsung.

"Kenapa wajahmu kusut sekali?" Tanya Draco bingung. Sarapan kali ini Blair memutuskan untuk makan makanannya di meja Slytherin, ia masih malas dengan Harry apalagi Ron.

"Harry dan Ron mengira aku mengkhianati mereka kemarin." Jawab Blair sambil memainkan puddingnya dengan sendok.

"Saat Umbrige menangkap Laskar kalian?" Jawabnya. Wajah Draco berubah menjadi sedikit menyesal, karena ia juga turut andil dalam kejadian tersebut. Blair mengangguk perlahan.

Draco meraih lengan Blair. Ia kembali melihat bekas luka yang mulai sembuh, ia tahu jika ini adalah ulah Umbrige. "Maaf." Ucapnya sambil mengusap luka itu.

"Tidak apa, lagipula kau juga anggota Inquisitorial Squad kan?"


"Draco." Panggil Blair dengan perlahan.


"Hey, apapun yang terjadi di masa depan. Berjanjilah untuk tetap bersamaku. Aku akan membantumu, tidak peduli resikonya. Jangan pernah merasa sendiri." Ucap Blair serius.

Draco merasakan bahwa gadis ini tidak sedang bercanda. "Tentu saja. Tapi kenapa tiba tiba kau berbicara seperti itu?

Blair mengusak wajahnya dengan kasar. Ia nampak sedikit frustasi saat ini. "Sebenarnya, akhir akhir ini aku mendapat semacam penglihatan."

"Penglihatan masa depan seseseorang." Lanjutnya.

"Bagaimana bisa?"

"Entahlah, aku tidak tahu. ini terjadi sejak kejadian Dungeon waktu itu." Jawab Blair singkat. Ia kembali menatap ke arah Draco.

Kemudian gadis itu menjelaskan. "Ketika aku sedang berbicara seseorang, sekelebat kejadian yang tidak kuketahui tiba tiba muncul begitu saja. Dan, aku langsung sadar jika itu adalah masa depan."

"Jangan terlalu dipikirkan, Blair. Masa depan bisa berubah." Ucap Draco menenangkan.

Blair mengangguk paham. "Ayo cepat, kita harus siap siap. Ada ujian OWL hari ini bukan?" Blair berdiri, kemudian ia langsung pergi meninggalkan Draco di meja makan. Sedangkan pemuda itu masih terheran dengan perkataan Blair.

__________________________

Saat ini siswa tahun ke lima sedang berkumpul di Great Hall untuk ujian O.W.L. Mereka nampak frustasi, tak terkecuali Blair. Dirinya sebenarnya pintar kalau secara praktek, kalau materi dia sedikit tertinggal. Apalagi Umbrige selama ini hanya memberi siswa materi, jadi gadis itu sedikit mengalami kesulitan.

Manik matanya tidak sengaja menatap manik abu milik Draco diseberang meja. Ia menyadari bahwa Draco berbisik padanya.

"Fokus pada kertas ujianmu." Ucapnya sambil berbisik.

Blair menggeleng perlahan. "Percuma, kurasa aku gagal kali ini." Kemudian Draco hanya menggelengkan kepalanya heran lalu kembali mengerjakan ujiannya.

Sedangkan gadis itu kini menempelkan kepalanya ke meja, dan menatap kosong didepannya. Ketika ia hampir menutup matanya, tiba tiba ada suara rusuh dari luar. Umbrige pergi untuk melihat situasinya.

Dan tiba tiba si kembar Weasley masuk Great Hall dengan sapu terbang mereka. Melemparkan kembang api buatan mereka. Membuat seisi ruangan jadi berantakan.

𝐊𝐀𝐋𝐎𝐏𝐒𝐈𝐀 || 𝐃𝐑𝐀𝐂𝐎 𝐌𝐀𝐋𝐅𝐎𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang