Dua tahun telah terlewati begitu saja. Banyak hal yang terjadi saat Blair di Hogwarts, seperti kedatangan you know who ditahun pertama dan kedua. Ditahun kedua you know who membuka chamber of secrets, dimana para muggleborn dibekukan olehnya. Salah satunya adalah Hermione. Beruntung Harry Blair dan Ron dapat mengalahkan memori Tom Riddle dan Basilisk, sehingga Hogwarts kembali aman.
Selama liburan tahun kedua Blair menempati sebuah apartemen di London, ia tidak mau berada di Hogwarts saat libur, benar benar menyeramkan. Dan tentu saja ia menggunakan uangnya, atau uang entah siapa itu yang ada di Gringgots. Uang sebanyak itu tidak baik untuk dianggurkan begitu saja kan?
Blair berasumsi, bahwa dunia muggle sama persis dengan dunianya dulu. Jadi dia berpikir bahwa di kediaman Hargreeves ada disini. Namun Dumbledore berkata, tidak ada keluarga yang bernama Hargreeves di dunia ini. Dan rumah yang dulu ia tempati juga ternyata hanyalah tanah rata.
Kini ia berada di lorong kereta, menuju kompartemen Sytherin untuk bertemu bocah pirang yang selalu dirindukannya. Selama liburan mereka agak jarang menyurat karena Draco yang sedikit sibuk.
Dari kejauhan ia sedikit menyadari perubahan dalam sahabatnya itu. "Hey Draco." Sapa Blair saat melihat sosok pirang yang ia kenal. Gadis itu langsung duduk didepannya
Draco yang menyadari kehadiran Blair langsung menyapanya balik. "Hey."
"Bagaimana liburanmu? Apakah menyenangkan?" Tanya Blair basa basi.
Draco tersenyum bangga, bersiap untuk menceritakan liburannya yang menarik. "Well yeah, Mother and I went to Paris and spend the holiday there."
"Pantas saja aku dikirimi novel bahasa Prancis. Ku kira kau menghinaku karena tidak bisa bahasa Prancis." Ucap Blair sambil menyilangkan tangannya.
"c'est une des raisons pour lesquelles je t'ai envoyé ce roman*." Kata Draco sambil menahan tawanya.
"Sial, jadi kau benar benar menghinaku kan?" Dahi Blair mengkerut. Ia menendang kaki Draco dengan sengaja. Pria itu tertawa sambil menahan rasa sakit di kakinya.
Blair langsung berdiri. "Sudahlah, aku ingin menemui ketiga cebolku." Setelah berpamitan dengan Crabbe dan Goyke disamping Draco, ia langsung pergi ke kompartemen temannya berada.
___________________________________
Blair mengelus Crookshanks, kucing milik Hermione yang sedang berada di pangkuannya. Ia adalah pecinta kucing sejak dulu. Sebenarnya ia ingin memelihara, namun ia sedikit kerepotan bila merawatnya sendirian.
"Katanya Sirius Black kabur dari penjara Azkaban." Ucap Harry dengan serius.
"Sirius Black? Dia yang dipenjara karena membunuh orang itu bukan? Ia membunuh temannya sendiri, yang tersisa dari korban hanyalah jarinya." Kata Ron sambil mengunyah coklat dimulutnya.
Harry mengangguk dengan serius. "Iya, sampai sekarang dia masih belum ditemukan."
"Gila! Bagaimana bisa dia kabur dari Azkaban? Dia orang yang pertama melakukannya." Timpal Hermione.
Ron langsung bergidik ngeri. Ditengah pembicaraan mereka, kereta mendadak berhenti. Suasana di kereta Hogwarts Express menjadi sunyi. Tidak ada satupun suara yang terdengar.
"Kenapa berhenti? Apa kita sudah sampai?" Tanya Ron.
"Tidak mungkin, masih ada dua jam lagi untuk sampai ke Hogwarts." Jawab Hermione dengan sedikit curiga.
Ron melihat keluar jendela untuk melihat situasi yang terjadi. Suhu di ruangan mendadak menurun rendah. Saking dinginnya bahkan jendela mulai membeku. Suasana saat ini sangat mencekam.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐀𝐋𝐎𝐏𝐒𝐈𝐀 || 𝐃𝐑𝐀𝐂𝐎 𝐌𝐀𝐋𝐅𝐎𝐘
FanfictionKalopsia; The delusion of things being more beautiful than reality Blair Hargreeves merupakan anak bungsu dari keluarga Hargreeves. Ketika dirinya melewati sebuah pintu yang usang, tiba tiba ia bisa sampai ke Hogwarts. Dia mengira bahwa ini adalah...