Battle of Hogwarts

127 9 3
                                    

"Apa rencananya Harry?"

________________________________

"Ada sesuatu yang harus kami temukan, disembunyikan di kastil ini. Ini dapat membantu kita membunuh you know who." Kata Harry.

Neville mengangguk mantap. "Baik, benda apa itu?"

Harry nampak tidak yakin dengan dirinya sendiri. "Aku tidak tahu."

Dean kemudian bertanya. "Lalu dimana benda itu?" Harry menjawabnya dengan tidak tahu.

"Ini berhubungan dengan Ravenclaw, apa ada yang punya ide?" Semua orang terdiam, tidak tahu dengan benda yang dimaksud oleh Harry.

"Ada diadem Rowena Ravenclaw yang menghilang." Luna menjawab dengan suara lembutnya.

"Apa ada yang mengenalnya? Itu cukup terkenal" Tanya Luna karena semuanya terdiam.

Cho menjawab Luna dengan terheran. "Ya Luna, tapi diadem itu menghilang berabad abad."

Ron mengeryitkan dahinya. "Apa ada yang tahu seperti apa diadem itu?"

"Itu seperti mahkota."

Tiba tiba Ginny datang ke ruangan dengan panik. "Snape tahu kalian berada di Hogsmeade."

.

.

.

Semua murid berkumpul di Great Hall atas perintah Snape. Suasana yang dulunya penuh tawa dan kehangatan, kini berubah menjadi gelap dan dingin. Tidak ada lagi kegembiraan di wajah para murid dan beberapa karyawan lainnya. Banyak Death Eaters di setiap sudut ruangan, membuat mereka tidak berani untuk memberontak.

"Kalian pasti bertanya tanya kenapa kalian dikumpulkan disini pada tengah malam. Ucap Snape didepan Aula. Suara dinginnya menyebar ke seluruh ruangan.

"Aku baru mendapat kabar bahwa Harry Potter berada di Hogsmeade. Bagi siswa atau guru yang membantunya, akan diberi hukuman." Lanjutnya.

Snape berjalan, melewati para murid. Menoleh ke kanan dan kiri, mencari seseorang yang terlihat mencurigakan. "Jika ada orang yang tahu pergerakan Harry Potter, aku mempersilahkan untuk maju ke depan." Tidak ada jawaban atau pergerakan di Great Hall, semuanya terdiam.

Beberapa saat kemudian ada seseorang yang maju, memisahkan diri dari barisan para murid. Hampir semua orang di sana terkejut dengan kehadiran Harry Potter. "Tampaknya walau strategi pertahananmu cukup lengkap, masih ada sedikit masalah keamanan Kepala Sekolah." Ucap Harry ditengah ruangan. Pintu Great Hall terbuka, orang orang yang mendukung Harry masuk ke aula.

Kemudian Harry kembali berbicara. "Bagaimana kau bisa berdiri di tempat ia berdiri? Katakan pada mereka apa yang terjadi malam itu!"

"Ceritakan pada mereka! Orang yang mempercayaimu kemudian kau bunuh!" Harry meninggikan suaranya.

Snape mengarahkan tongkat sihirnya ke arah Harry, namun Professor McGonagall maju ke depan Harry, melindunginya. Kemudian terjadi pertarungan sihir diantara mereka berdua. Sampai akhirnya Snape melarikan diri.

Sesaat setelah itu, terdengar suara yang berada di kepala semua orang. Suara itu adalah milik Voldemort, ia berkata jika menyerahkan Harry maka tidak ada yang akan terluka. Omong kosong pikir Blair, mana mungkin orang bengis itu menepati janjinya.

Kemudian semua orang bersiap untuk mempertahankan kastil, para orang dewasa merapalkan mantra pertahanan. Prof McGonagall mempersiapkan tentara dari patung, sedangkan Harry dan yang lain mencari Horcrux.

"Harry, aku dan Hermione akan menghancurkan Horcrux dengan taring Basilisk." Kata Ron ditengah jalan.

Harry mengangguk setuju. "Oke, bawalah ini." Harry menyerahkan Horcrux yang berbentuk piala kepada Ron, lalu Ron dan Hermione pergi dari situ.

𝐊𝐀𝐋𝐎𝐏𝐒𝐈𝐀 || 𝐃𝐑𝐀𝐂𝐎 𝐌𝐀𝐋𝐅𝐎𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang