Setelah melewati tahun kelima yang menyeramkan. Kini Blair sudah menjalani tahun ke enamnya di Hogwarts. Ia kini masih berada dalam kereta menuju sekolah sihirnya. Harry, Ron dan Blair langsung berbaikan saat kejadian di kantor Kementrian Sihir saat itu. Harry dan Ron menyesal sempat meragukan dirinya.
"Jadi apa yang dilakukan Draco dengan lemari aneh itu? Dia terlihat sangat mencurigakan." Tanya Harry dengan heran. Blair yang tadi tertidur, sekarang membuka matanya karena mereka menyinggung nama Draco.
"Stop it Harry, I know where you going." Kata Hermione tidak setuju.
"I'm sorry Blair. Nampaknya dia sudah menjadi salah satu dari mereka." Lanjut Harry dengan yakin.
Blair mengernyitkan dahinya. Ia tidak suka bila Harry berkata demikian. "Hey jangan seperti itu, masih belum ada buktinya."
"Dia pergi bersama ke sebuah kelompok yang aneh, itu adalah buktinya."Lanjutnya, Harry sedang menahan kesalnya karena teman temannya tidak percaya padanya.
Ron yang daritadi hanya menyimak, setuju dengan Hermione dan Blair. "Kau gila Harry, apa yanng diinginkan you know who dari Malfoy?"
Harry beranjak dari duduknya. "Dengar, ayahnya adalah Death Eater, jadi ini masuk akal." Kemudian ia membawa tas jinjing dan pergi meninggalkan ketiga temannya.
.
.
.
Saat makan malam di Great Hall, tidak ada Harry disana. Hermione mulai khawatir karena Harry belum sampai. Tak lama kemudian Harry datang dengan darah disisi bibirnya.
"Kenapa dia selalu berlumuran darah?" Tanya Blair sambil memakan puddingnya.
Blair tidak sengaja melihat Draco yang termenung dimejanya. Gadis itu menjadi sedikit khawatir dengan yang dibicarakan oleh Harry dikereta tadi. Ia memang melihat ayahnya adalah Death Eater, namun ia masih tidak akan percaya jika Draco adalah Death Eater sebelum Blair mendengarnya dari mulutnya langsung.
Dumbledore mulai berpidato didepan, dan memperkenalkan Prof. Slughorn yang merupakan guru ramuan. Sedangkan guru pertahanan terhadap ilmu hitam dipegang oleh Prof. Snape. Saat selesai, para siswa kembali ke asrama untuk tidur.
___________________________
Keesokan harinya, Harry, Ron dan Blair sedang santai dikoridor. Sedang melihat orang orang yang ingin masuk ke kelasnya. Saat sedang senang senangnya menertawai siswa tahun pertama yang salah masuk ke toilet perempuan, Harry dipanggil Prof. McGonagall. Blair dan Ron langsung merasakan feeling yang tidak enak.
"Dan jangan lupa membawa Ms. Hargreeves dan Mr. Weasley." Ucap Professor McGonagall sambil menoleh ke arah Ron dan Blair.
Blair menoleh kearah Ron yang disebelah kirinya saat Professor McGonagall melihatnya. "Aku merasakan kejanggalan Ron, ayo pergi."
"Yah, ayo kita kabur." Respon Ron. Namun belom sempat pergi jauh, Harry sudah menangkap mereka dan menyeret keduanya untuk pergi ke kelas ramuan.
"Kelas ramuan? No! aku sangat membencinya." Keluh Blair yang kini dipaksa Harry ke kelas itu.
"Aku juga nanti ada latihan Quidditch Harry!" Timpa Ron, mukanya sudah berubah masam daritadi.
Disepanjang jalan gadis itu dan Ron mengeluh terus menerus, membuat telinga Harry sakit. Sesampainya disana, pelajaran ternyata sudah dimulai. Kedatangan mereka membuat sedikit mencolok.
"Ah, Harry. Nampaknya kau membawa seseorang." Ucap Prof. Slughorn yang menghentikan pelajarannya sementara.
Blair tersenyum terpaksa. "Blair Hargreeves dan Ron Weasley Sir. Namun kita berdua sangat payah dalam ramuan jadi-" Harry langsung menghalangi jalan keluar, mencegah Ron dan Blair pergi. Blair berdecak malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐀𝐋𝐎𝐏𝐒𝐈𝐀 || 𝐃𝐑𝐀𝐂𝐎 𝐌𝐀𝐋𝐅𝐎𝐘
FanfictionKalopsia; The delusion of things being more beautiful than reality Blair Hargreeves merupakan anak bungsu dari keluarga Hargreeves. Ketika dirinya melewati sebuah pintu yang usang, tiba tiba ia bisa sampai ke Hogwarts. Dia mengira bahwa ini adalah...