Sejak saat itu, Blair sering sekali bersama Draco. Bahkan ia kemana mana dengan pria itu sekarang, sedikit menjauh dari ketiga sahabatnya. Mereka bertiga juga kebetulan disibukkan oleh urusan mereka, jadi Blair sedikit lega saat mereka sibuk sendiri.
"Hey Ron." Sapa Blair pada temannya. Ia kini sedang berada di lapangan Quidditch untuk melihat Ron dan Harry latihan, namun sepertinya Harry sudah pergi lebih awal. Blair sebenarnya disini karena merasa tidak enak pada temannya karena ia tidak ada ketika pertandingan Quidditch minggu lalu, padahal seharusnya ia mengucapkan selamat pada mereka terutama Ron.
"Oh hey Blair. Lama tidak berjumpa." Balas Ron.
Lavender yang berada disampingnya semakin bergelayutan di lengan Ron. "Ayo Ron, katanya kau ingin cupcake?"
Blair menatap Lavender dengan menyesal. "Maaf Lavender, bisakah aku meminjam pacarmu untuk sementara? Selepas ini aku tidak akan mengganggu kalian."
Gadis berkuncir dua itu nampak ragu sejenak, namun pada akhirnya ia menyetujuinya. "Baiklah, ku pegang janjimu itu Blair."
Sebelum pergi, Lavender mengecup bibir Ron. "Sampai nanti Won-won."
Blair sungguh ingin muntah sekarang juga rasanya, ia sekarang merasakan apa yang dirasakan oleh Harry setiap harinya. "Ayo berjalan jalan sobat seperbodohanku." Gadis itu merangkul pundak Ron dengan akrab.
"Sudah lama kau tidak bersama kami. Apa kami ada salah padamu Blair?" Tanya Ron sedikit khawatir.
Blair langsung menggeleng cepat saat Ron berkata demikian. "Tidak tidak! Hanya kau tau, aku ini orang sibuk." Jawab Blair dengan wajah soknya.
"Sibuk bersama Malfoy?"
Blair terdiam sejenak, dia harus memikirkan alasan yang tepat untuk mengelabui temannya ini. "Betul, bersama Draco. Nilaiku tahun lalu menurun, oleh karena itu aku belajar dengan si peringkat dua itu." Karena alasan logis Blair, Ron hanya mengangguk paham.
"Sepertinya kau dan Lavender berkencan ya?" Tanya Blair mengalihkan topik.
Ron mengangguk dengan senang. "Begitulah, sejak seminggu yang lalu. Dia selalu agresif tapi aku suka." Blair memalingkan kepalanya, wajahnya benar benar ingin muntah jika Ron melanjutkannya.
"Blair, pokoknya kalau ada masalah datanglah pada kami. Kita selalu tidak keberatan untuk membantumu. Aku pergi ke kamar mandi duluan ya?" Ucap Ron. Kemudian ia meninggalkan Blair di tengah koridor.
Sedangkan Blair menatapnya sedih. "I'm sorry."
.
.
.
Beberapa hari yang lalu, Blair diajak oleh Harry untuk ke pesta natal Slughorn, sebenarnya ia malas mengingat Slughorn hanya menyukai siswa pintar, tapi ia tetap menerima ajakan Harry. Saat mereka berdua disana, ternyata sangat membosankan. Lalu mereka berdua melihat Hermione yang bersembunyi dibalik tenda, seperti menghindari seseorang.
"Hermione, apa yang kau lakukan disini?" Tanya Harry berbisik.
"Aku melarikan diri, meninggalkan Cormac dibawah Mistletoe." Jawabnya sambil melihat situasi, berjaga jaga jika Cormac kembali mencarinya.
"Cormac? Kau mengajak Cormac?" Blair bertanya. Tidak menyangka kalau Hermione mengajak Cormac. Dirinya sungguh ilfeel dengannya yang sangat terobsesi dengan Hermione.
"Yah begitulah. Kukira kau bersama Draco." Jawab Hermione. Mereka memang sudah sejarang itu untuk bertemu, paling hanya untuk kelas dan saat santai di ruang rekreasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐀𝐋𝐎𝐏𝐒𝐈𝐀 || 𝐃𝐑𝐀𝐂𝐎 𝐌𝐀𝐋𝐅𝐎𝐘
FanfictionKalopsia; The delusion of things being more beautiful than reality Blair Hargreeves merupakan anak bungsu dari keluarga Hargreeves. Ketika dirinya melewati sebuah pintu yang usang, tiba tiba ia bisa sampai ke Hogwarts. Dia mengira bahwa ini adalah...