Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Dyezra menghitung sisa uang di dompetnya. Ia menghela napas lelah. Teman sekelasnya itu benar-benar, tidak ada akhlak sama sekali. Traktir sih traktir, tapi nggak sampe borong juga kali. Duh, tekor banyak nih.
"Cukup nggak duitnya?"
Dyezra meringis, Fero mengangkat alisnya. "Hehe, cukup kok cukup."
Fero menatap Dyezra intens, sedikit tidak percaya. "Beneran?" tanyanya lagi memastikan.
"Beneran! Udah sono, ah." Dyezra mengusir Fero dari hadapannya. Ia menuju satu per satu stand makanan untuk membayar pesanan teman-temannya.
⋆.◌°⋆.◌°⋆.✯✯✯°⋆.◌°⋆.◌°
"Gimana?" tanya Devina pada Fero yang baru saja menghampiri meja mereka. Fero menggeleng, Devina menghela napas.
Viona yang tengah asik ngemil menimpali. "Biarin aja, ntar juga susah sendiri. Baru dah pas itu kita ledekin." Viona tertawa jahat.
Fero bergidik ngeri. "Kayak mak lampir baru lahir tau gak lo?" Viona mendelik tajam saat Fero mengatainya mak lampir.
"Mak lampir baru lahir udah jadi emak-emak, ya?" Devina bertanya dengan bingung. Fero yang baru meminum kopinya langsung tersedak. Viona tertawa kencang di tempatnya.
Ada-ada saja kelakuan.
⋆.◌°⋆.◌°⋆.✯✯✯°⋆.◌°⋆.◌°
"Aku bantuin ya, Ra?" Nindi yang melihat Dyezra sedikit kesusahan membawa pesanannya bersuara. Ia menawarkan diri untuk membantu.
Dyezra tersenyum. "Boleh." Ia memberikan sebagian pesanannya untuk dibawa Nindi. Kemudian keduanya langsung menuju meja di mana sahabat-sahabat Dyezra berada.
Devina yang melihat Dyezra berjalan ke arah mereka dengan Nindi, lantas berdiri dan membantu meletakkan makanannya di meja. "Lo mau ikut gabung sama kita?" tanya Devina setelahnya.
"E-eh? Memangnya boleh?"
"Ya boleh, lah! Masa nggak boleh. Duduk sini," seru Dyezra ikut menimpali. Nindi pun duduk di tengah-tengah antara Devina dan Dyezra.
Fero memicing curiga menatap Nindi. 'Tuh cewek sebenarnya mau apa?' pikirnya. Nindi yang sadar kalau Fero menatap ke arahnya langsung menunduk.
"Nih, lo makan punya gue. Mumpung gue pesen lebih tadi." Dyezra menyerahkan sepiring nasi goreng pada Nindi. Tentu saja Nindi menerimanya dengan senang hati.
