•
•
•Senam pagi telah dilaksanakan, saat ini para siswa dan siswi tengah selonjoran di aula sembari menunggu waktu sarapan. Beberapa menit kemudian, Bu Auliya memberi instruksi agar semuanya berdiri dan berjalan satu per satu mengambil makanan di meja. Setelah semuanya selesai mengambil makanan, Pak Safi memimpin doa sebelum makan.
Tidak ada yang boleh bersuara sedikit pun saat makan. Bahkan suara dentingan piring dan sendok tidak diperbolehkan. Hal itu membuat mereka harus ekstra hati-hati. Namanya juga pembelajaran, tidak ada yang akan berjalan dengan mudah.
Seperti saat ini, Devina yang tidak bisa menghabiskan makanannya karena dia mengambil porsi yang sedikit lebih banyak dari porsi makannya. "Gimana, nih? Gue udah kenyang banget," paniknya dengan suara pelan.
Viona meringis. "Duh, gue juga udah kenyang, Vin. Lagian lo kenapa ngambilnya banyak banget, sih?"
"Tadi gue ngerasa laper banget, makanya gue tambahin porsinya. Eh gataunya malah nggak muat perut gue," adunya sembari mencebik kesal.
"Waktunya tinggal dua menit. Segera habiskan makanan kalian. Jangan sampai ada yang tersisa!"
"Waduhh, gimana dong nih?! Gue gamau dihukum!" Devina ingin sekali menangis saat ini.
Dyezra menoleh ke arah Mira dan Nindi yang tampak sudah kenyang dengan makanan mereka. Ia pun sebenarnya juga sudah kenyang. Namun, ia tidak bisa membiarkan sahabatnya kena masalah.
"Mira, lo masih kuat nggak kalo makan beberapa sendok lagi? Bantu habisin makanan Devina, gue juga ikut bantuin kok. Cuma kalo gue sendiri, gue nggak bisa. Makanya gue tanya, lo masih kuat nggak?" tanya Dyezra pada Mira yang duduk di samping Viona.
Mira mengangguk, ia mengerti maksud Dyezra. Dengan cepat, Mira langsung berpindah duduk dengan Viona. Ia dan Dyezra mengambil sendok masing-masing dan mulai menyantap sisa makanan Devina.
"Satu menit."
Keduanya langsung mempercepat kunyahan mereka. Devina, Nindi, dan Viona menyemangati tanpa suara. Hingga tepat saat peluit dibunyikan, mereka berdua berhasil menghabiskannya. Dyezra buru-buru mengambil posisi duduk siap, ia menahan gejolak pada perutnya. Benar, ia serasa ingin muntah karena kekenyangan.
"Baik, karena waktu makan sudah habis, silakan berdiri dan berbaris. Letakkan bekas peralatan makan kalian di meja. Tumpuk piringnya dengan rapi! Setelahnya langsung kembali ke tempat semula!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DYEZRA : The Lies and Betrayal ✔
Roman pour Adolescents[𝐃𝐧𝐀 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟏] Genre : Teenfiction Tema : Slice of Life, Family, and Friendship ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗 - 𝗥𝗘𝗩𝗜𝗦𝗜] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | /...