DYEZRA 15 - Orza's Rival

84 87 42
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Diorza yang baru saja turun ke lantai bawah, mengerutkan keningnya saat bel rumah berbunyi. Ia pun akhirnya bergegas membuka pintu, ternyata Fero yang datang. "Nyari Kakak ya, Bang?" tanyanya.

Fero mengangguk. "Anaknya ada?"

"Ada kok, ada di kamar. Bentar gue panggilin," kata Diorza. Ia menarik napas panjang, Fero menatapnya aneh.

Mau ngapain nih anak?

"Kak! Ada Bang Fero tuh di bawah!"
Diorza berteriak memanggil kakaknya dari lantai bawah. Fero yang tidak siap dengan serangan mendadak itu langsung menutup telinganya yang berdengung. Diorza nyengir.

"Kan gue udah bilang! Gue gamau ketemu sama dia! Usir aja!" balas Dyezra yang membuat Fero menghela napas pasrah saat mendengarnya.

Diorza menatapnya dengan prihatin. "Maaf ya, Bang."

"Gapapa, ini lo kasih aja ke dia. Sayang kalo nggak dimakan, udah gue beliin soalnya." Fero menyerahkan sekotak pizza dan beberapa minuman kaleng yang tadi dibelinya sebelum ke sini pada Diorza. Orza mengangguk mengiyakan, setelahnya Fero langsung pamit pulang.

Diorza menutup kembali pintu rumahnya, ia langsung masuk ke dalam dan menaiki tangga menuju lantai atas ke kamar kakaknya.

Ceklek!

"Kak! Gue masuk, ya!" Diorza mengintip ke dalam setelah membuka pintu kamar Dyezra. Ia melihat kakaknya itu tengah tengkurap sambil memandangi laptopnya yang menayangkan sebuah Drama Korea. "Ada titipan makanan dari Bang Fero, gue taruh di meja belajar lo! Btw gue minta juga, ya!" ujarnya kemudian yang langsung meletakkan pizza itu di meja belajar Dyezra dan mengambil sepotong, ralat dua potong pizza lantas membawanya kabur setelah menutup pintu kamar.

Dyezra menolehkan kepalanya ke belakang, ia lantas beranjak bangun dan menuju meja belajarnya. Ia mencomot satu potong pizza yang katanya dari Fero itu, lalu menggigitnya. "Tau juga selera gue nih anak," gumamnya. Ia menoleh ke arah jam dinding di atas pintu. Jam menunjukkan pukul 8 pagi. Ahh jadi pengen keluar jalan-jalan, mumpung cuaca lagi cerah. Dyezra bergegas mengambil handuknya dan menuju kamar mandi untuk melakukan ritual paginya.

Lima belas menit kemudian, ia sudah keluar dengan rambut yang basah sehabis keramas. Ia melangkah menuju lemari dan mengambil sebuah sweater biru dan celana jeans abu-abu. Tak ingin berlama-lama, ia segera memakainya dan berdandan tipis-tipis. Dyezra tidak punya make up, ia hanya memakai moisturizer dan bedak bayi, tak lupa lipbalm untuk melembabkan bibirnya. Daripada make up, lebih baik dia membeli skincare untuk kebutuhan kulitnya.

DYEZRA : The Lies and Betrayal ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang