•
•
•"Assalamua'laikum. Kami pulang!" seru Dyezra dan Diorza dengan kompak. Keduanya langsung meneguk ludah dengan susah payah saat Arkabima berdiri di depan pintu dengan tatapan tajamnya.
"Dari mana?" tanyanya.
Kedua kakak-beradik itu saling berpandangan sejenak, lantas kembali menatap sang papa. "Abis dari mall buat beli beberapa keperluan camp minggu depan," jawab Dyezra sekadarnya.
"Ya sudah, masuk. Hampir malam dan kalian pergi tanpa memberi kabar. Lain kali kabari orang rumah jika ingin pergi ke mana-mana."
"Ya."
"Hm."
Jawaban kedua anaknya itu membuat Arkabima harus menghela napasnya sabar. Ia kembali ke dalam rumah diikuti Dyezra dan Diorza yang langsung menuju ke kamar masing-masing.
Dyezra yang saat itu baru saja memasuki kamar, harus dikagetkan dengan keberadaan Nindi yang tampak duduk di atas ranjangnya. "Lo ngapain di kamar gue?!"
Nindi terkejut.
Netra Dyezra berkilat-kilat emosi, ia tidak suka gadis itu berada di wilayah pribadinya, kamarnya. "Kok diem? Gue tanya, lo ngapain di kamar gue?!"
Nindi jadi gelagapan dan sedikit takut saat Dyezra berjalan ke arahnya dengan tatapan tajam gadis itu. "Anu, maaf Ra. Aku disuruh Papa tidur di kamar kamu," cicitnya.
Manik kecoklatan Dyezra membola. Apa-apaan ini?! Dengan langkah lebar, ia kembali ke lantai bawah untuk menemui sang papa. Nindi yang baru sadar akan keterkejutannya langsung mengejar Dyezra.
"Maksud Papa apa, sih?! Ngapain nyuruh Nindi tidur di kamar aku?! Aku nggak suka, ya! Papa mau aku sekamar sama dia?!"
Arkabima yang semula tengah duduk di ruang tamu sembari mengerjakan sesuatu di laptopnya langsung menatap pada putrinya yang tampak marah. Ia berdiri dan menghampiri Dyezra, niatnya hendak mengelus puncak kepalanya putrinya. Namun dengan cepat Dyezra menepis tangannya.
"Kamu tenang dulu," ujar Arkabima.
"Tenang?! Setelah semua ini?! Mau Papa apa, sih?! Aku tadinya udah setuju kalo seandainya dia sama Mamanya tinggal di sini, tapi Papa malah nyuruh dia sekamar sama aku?! Aku nggak suka ya dia masuk ke wilayah pribadi aku!" Dyezra menunjuk-nunjuk Nindi yang tepat berada di belakangnya, meluapkan semua amarah dan kekesalannya pada sang papa yang tampak menahan emosinya.
"Aku dari kemaren diem, bukan berarti aku terima-terima aja sama apa yang terjadi di keluarga ini! Aku masih butuh waktu, dan apa sekarang?! Papa pengen aku sekamar sama dia?! Sama anak dari selingkuhan Papa itu?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DYEZRA : The Lies and Betrayal ✔
Novela Juvenil[𝐃𝐧𝐀 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟏] Genre : Teenfiction Tema : Slice of Life, Family, and Friendship ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗 - 𝗥𝗘𝗩𝗜𝗦𝗜] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | /...