•
•
•Narega merasa sangat frustasi karena tidak bisa melacak keberadaan adik sepupunya. Berkali-kali pemuda itu mengumpat dan menjambak rambutnya sendiri sebagai pelampiasan. Hari sudah malam saat terakhir kali mereka menemukan Nindi di ruangan bawah tanah itu.
Mereka juga sudah mengetahui siapa dalangnya dari kesaksian Nindi dan pengakuan Aretta sendiri. Namun sampai sekarang, mereka belum juga menemukan keberadaan Dyezra yang disembunyikan oleh dua bersaudara Devano dan Devina itu.
Viona dan Mira begitu syok saat mengetahui bahwa Devina adalah salah satu dalang yang terlibat dalam penculikan tersebut. Mereka benar-benar tidak menyangka dan tidak percaya terhadap fakta yang baru mereka ketahui itu.
Bagaimana tidak? Selama ini Devina terlihat begitu menyayangi Dyezra sebagai sahabatnya, dia juga akan memukul Devano jika cowok itu berani mengganggu Dyezra.
Lantas kenapa?
Kenapa harus Devina?
Sebenarnya apa yang dipikirkan oleh sahabatnya itu?
"Jadi gimana, Bang?" tanya Viona yang sedari tadi memang duduk di samping Bang Ega sembari memerhatikannya mengutak-atik laptop.
Narega menggeleng.
Viona menghela napasnya. "Ternyata belum ada hasil, ya." Netra Viona kembali berkaca-kaca, rasa sesak kembali menyerang dadanya bertubi-tubi. Devina dan Dyezra, sungguh mereka berdua membuat Viona benar-benar tidak habis pikir dan merasa sedih seperti sekarang.
Terutama Devina.
"Aku udah sahabatan sama mereka sejak lama, tapi Devina emang nggak seterbuka itu sama kita berdua, Bang. Kadang dia juga curhat dikit-dikit soal kehidupannya sehari-hari di rumah, selebihnya gaada, dia selalu jadi pendengar."
Narega terdiam mendengarkan curahan hati Viona. Ya, setahu dia Devina memang yang paling pendiam di antara ketiganya, tapi Narega tahu kalau Devina juga yang paling cerdas dan paling dewasa di antara mereka bertiga. Rasanya tidak mungkin kalau Devina ikut andil dalam penculikan jika tidak ada hasutan atau ancaman dari orang lain.
"Mungkin ada yang mengancamnya, Viona. Siapapun kalau merasa terancam pasti akan melakukan apapun yang disuruh tanpa pikir panjang selain keselamatan dirinya sendiri," papar Narega.
Viona ber-oh ria, Bang Ega ada benarnya juga. "Mungkin nggak, kalau Devano mengancam Devina?"
Narega mengangkat kedua bahunya. "Mungkin aja, apapun bisa terjadi, 'kan?" Viona mengangguk-angguk setuju. Kemudian Narega kembali fokus dengan laptopnya, dan sesekali akan menyahuti perkataan Viona yang menemaninya.
Sementara itu, Arkabima, Diorza, dan Fero tengah berada di rumah Keluarga Blanc sekarang. Sudah sekitar setengah jam ketiganya berdiri di luar gerbang hitam yang tinggi menjulang itu, tapi tidak ada yang membukanya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
DYEZRA : The Lies and Betrayal ✔
Novela Juvenil[𝐃𝐧𝐀 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 #𝟎𝟏] Genre : Teenfiction Tema : Slice of Life, Family, and Friendship ⚠ [𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗 - 𝗥𝗘𝗩𝗜𝗦𝗜] ⚠ Follow dulu dong! Hargai penulis dengan memberikan vote dan komentarmu. Selamat membaca❤ ˚☂︎࣪⋅ 。\ | /。˚☂︎࣪ 。\ | /...