DYEZRA 41 - Obsession

36 30 67
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mentari pagi yang biasanya membawa keceriaan, kini justru membawa kesedihan. Suasana di area camp terasa suram karena ada dua orang teman mereka yang tidak ada di sana.

"Bangsat, lepasin gue! Gue mau cari Dyezra!"

Fero meronta-ronta di dalam cekalan Deon dan Fikri. Pemuda itu benar-benar marah karena gadisnya tidak ada. Sementara Viona tengah menenangkan Mira yang menangis karena Nindi juga ikutan hilang.

"Fero! Tenangin diri lo! Para panitia lagi nyari mereka berdua sekarang, lo jangan memperkeruh keadaan!" cecar Devina yang jadi ikutan emosi.

"Terus apa kita harus diem aja gitu, hah?! Pokoknya gue bakal ikut nyari!" Fero dengan kekeraskepalaannya memang tidak bagus. Pemuda itu melepas paksa cekalan tangan Deon dan Fikri pada lengannya. Lalu berlari ke dalam hutan untuk ikut mencari Dyezra dan Nindi.

Ya, mereka mendapat laporan dari salah satu kelompok kalau dua anggota mereka hilang saat jurit malam. Ternyata yang dimaksud adalah Dyezra dan juga Nindi. Siapa yang tidak khawatir kalau sahabatnya dinyatakan hilang?

"Hiks, kalo mereka kenapa-napa gimana?" Mira terus saja menangis, ia begitu mengkhawatirkan kedua sahabatnya itu, terutama Nindi yang lebih sering bersamanya.

Viona memeluk Mira dan menepuk-nepuk punggung gadis itu. "Hush! Jangan ngomong gitu, ah!"

"Mendingan kita susulin Fero deh," celetuk Deon tiba-tiba.

Fikri pun mengangguk menyetujui saran Deon tersebut. "Iya, lebih banyak yang nyari kan lebih cepet ketemunya."

Setelah perdebatan singkat, akhirnya mereka setuju untuk ikut mencari kedua sahabat mereka. Devina meminta izin pada salah satu guru untuk ikut dalam pencarian, dan beruntungnya mereka mendapatkan izin untuk itu.

⋆.◌°⋆.◌°⋆.✯✯✯°⋆.◌°⋆.◌°

Dyezra mengerjapkan kelopak matanya, berusaha menghalau sinar matahari yang berlomba-lomba memasuki pupil matanya. Gadis itu meringis sembari memegang kepalanya yang terasa berdenyut hebat.

Dyezra mengedarkan pandangannya ke segala arah, ia masih di hutan ternyata. Dengan mengandalkan kekuatan kakinya yang tersisa, Dyezra berusaha berdiri dan kembali berjalan menelusuri hutan. Sungguh, ia tidak tahu ia berada di mana sekarang. Ia kembali teringat akan Nindi yang diculik, Dyezra kembali menangis tanpa suara.

Ditatapnya ponsel milik Nindi yang masih berada di tangannya. Dengan tangan gemetar ia mencoba menyalakan ponsel tersebut. Dyezra sedikit bersyukur karena Nindi tidak mengunci layarnya. Jadi ia bisa menghubungi Mira sekarang.

"Hiks, Mira. Ini Dyezra." Dyezra tidak bisa menahan tangisnya saat suara Mira dan yang lainnya menyapa pendengarannya.

"Lohh Dyezra, lo di mana? Nindi juga baik-baik aja, 'kan? Kita semua khawatir nyariin lo berdua."

DYEZRA : The Lies and Betrayal ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang