Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
Suasana kantin sangat ramai saat istirahat berlangsung. Ada yang sibuk bercanda dengan temannya. Ada yang makan dengan lahap seperti tak pernah dikasih makan. Ada juga yang tengah sibuk ber-selfie ria untuk sekedar diupload ke sosial media.
Berbeda dengan tokoh utama kita kali ini. Di saat semua orang tengah sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, Dyezra malah melamun di sudut kantin. Entah apa yang dipikirkan oleh gadis itu. Hingga dia tidak sadar akan kehadiran Fero yang membawa semangkok bakso di tangannya.
Fero menatap Dyezra aneh. Tiba-tiba otak jahilnya menemukan ide untuk mengerjai sahabatnya ini. "KEBAKARAN! KEBAKARAN!" serunya heboh.
Dyezra tersentak kaget, "Di mana kebakaran?!"
Fero tertawa terpingkal-pingkal melihat reaksi Dyezra. Sementara sang empunya mencebik kesal lantaran merasa malu. Ia menunduk menutupi wajahnya dengan helaian rambutnya.
"Makanya jangan ngelamun. Kerasukan setan kantin baru tau rasa lo," kata Fero yang langsung duduk dan memasukkan satu potongan tahu ke mulutnya.
"Lo setannya!" balas Dyezra sewot.
Sungguh, ia masih merasa malu karena tadi ada beberapa siswa yang memerhatikan tingkah konyol mereka berdua. Fero hanya mengangkat kedua bahunya cuek, tetap fokus pada bakso di depannya. Beberapa menit kemudian, dua orang gadis dengan gaya tomboynya berjalan memasuki area kantin dan langsung menuju tempat Fero juga Dyezra. Dyezra yang melihat itupun tersenyum akan kedatangan sahabat-sahabatnya.
"Yoo whatsapp, Bro!" kata salah satu dari keduanya. Mereka bertos ria dengan ciri khas mereka sendiri. Biar kayak anak-anak keren gitu katanya.
"Nunggu lama nggak, Ra?" tanya gadis di sebelahnya.
Dyezra menggeleng, lalu tersenyum. "Baru aja kok," jawabnya.
Oke, panggil saja mereka Viona dan Devina. Mereka berdua sudah bersahabat dengan Dyezra dari awal masuk SMA. Pertemuan pertama mereka bisa dibilang sangat konyol. Hanya karena berebut microphone untuk berpidato saat acara penyambutan siswa baru dari tiap gugus.
Viona Ayudia, dia yang paling muda di antara persahabatan mereka. Itu juga penyebab dia sering berbuat jahil pada Dyezra dan Devina, karena dia paling muda dan dia tahu kedua sahabatnya tidak akan tega menghukumnya. Hmm, sangat-sangat bisa memanfaatkan keadaan ya.
Devina Blanc, dia yang paling tua di antara mereka bertiga. You right, Devina ini blasteran. Makanya nama dia keren gitu kan. Devina itu yang paling bisa diandalkan, karena pemikiran dewasanya selalu berhasil memecahkan setiap problem di persahabatan mereka. Fyi, Devina ini adiknya Devano. Remember? Yang ada di part sebelumnya.
Mereka bertiga memanggil diri mereka 'DVD', iya singkatan dari nama mereka. Dyezra-Viona-Devina. Bukan 'Digital Video Disc' loh yaa.
"Widihh, tumben lo di sini Perokk?" tanya Viona seraya menepuk-nepuk bahu Fero yang tengah asik makan.
