Part 8

8.6K 511 2
                                    

Entah kemana James membawanya. Tapi Claire tahu mobil James memasuki hutan.

Kepalanya sangat pusing dan dia sangat takut. Sampai sekarang masih jadi pertanyaan kenapa James begitu posesif!

Tiba-tiba cahaya silau menusuk mata Claire.

Terlihat mobil telah sampai di penghujung hutan, pemandangan yang cantik terlihat, Danau luas, Pegunungan dan hutan.

"Tanah peninggalan ayahku"

Claire tidak berkomentar. Tapi pemandangannya memang sangat bagus.

Kemudian mereka sampai di pintu gerbang, seseorang membuka gerbang tersebut.

"Selamat pagi tuan James" seorang pria berbadan gemuk dan berbrewok lebat

"Pagi Pak Tyo"

Saat mobil James masuk. Nampak rumah kayu model kuno. Besar dan sangat asri.

Claire sangat takjub melihatnya.

"Sudah lama tuan tidak kemari, Tuan sehat?" Pak Tyo memeluk James.

"Sehat pak"

Pak Tyo pun melirik ke arah Claire yang masih didalam mobil.

"Ini, Calon istri tuan James?"

Claire terkejut mendengar pertanyaan itu.

"Hmm, Apa rusa-rusa dihutan sudah bisa diburu?" James tidak menjawab pertanyaan pak Tyo.

"Tadi malam kebetulan saya berburu dengan penjaga hutan. Kebetulan masuk over populasi, karena Mereka belum migrasi ke selatan. Apa tuan mau berburu hari ini?"

"Tidak hari ini" James menuju pintu mobil.

"Ayo masuk ke rumah" James membuka pintu mobilnya

Claire mengikuti James dan Pak Tyo dari belakang. Sambil mengagumi rumah kayu besar itu. Sederhana tapi kelihatan mewah.

Mereka pun sampai di ruangan kaca yang tembus dengan danau.

"Ini bagus sekali" tanpa sengaja Claire memuji pemandangannya. Danau yang biru dengan hujan disekelilingnya.

"Benar nona, kami yang tinggal disini saja masih takjub dengan keindahan danau ini. Nanti nona bisa lihat rusa dan burung-burung cantik" pak Tyo menerangkan.

"Apakah danau ini buatan?" Claire jongkok sambil memandangi air danau.

"Asli dari alam nona, Ayah James resmi memiliki lahan sebagai hutan lindung. Jadi keluarga Swordy tidak bisa membangun ini seperti yang ada di kota Dily"

Claire mengangguk. Dia terkesima dengan pemandangan danau itu.

James senang melihat Claire begitu terkesima.

"Apa bibi ada di dapur?" James bertanya kepada pak Tyo.

"Ada tuan, tuan perlu apa?"

"Biar saya yang ke dapur, temani Claire saja"

Claire tampak tidak perduli, saat James pergi.

"Kalau nona Claire suka memancing, saya bisa sediakan alatnya"

"Saya tidak bisa memancing. Tapi cukup duduk seperti ini sudah sangat menyenangkan" Claire Masih menikmati udara danau padahal hari itu mulai panas.

"Rumah ini semacam villa?" Claire bertanya.

"Sebenarnya ini rumah tinggal yang dibangun ayah Tuan James, tapi sejak bercerai dan tuan besar meninggal. Tidak ada yang tinggal disini"

Claire diam.

Misteri MiliknyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang