Part 21

6.5K 437 0
                                    

"Yes, akhirnya aku bisa makan salad favoritku" Claire memilih duduk dekat jendela besar. Sudah lama dia tidak mengunjungi restoran ini.

Claire menatap taman di depan restoran itu. Siapa sangka, taman itu menjadi cerita kenapa dirinya dan James bisa berhubungan sampai sekarang.

Taman itu sekarang lebih cantik karena bunga-bunga Tabebuya berwarna pink telah mekar, mirip Sakura. Bunga-bunga itu mulai berguguran tertiup angin.

Siang itu dirinya bebas, karena James tidak mengijinkan dirinya ikut ke rumah sakit.

Ting

Claire mengambil Handphonenya.

"Aku baru sampai di rumah sakit, jangan macam-macam"
Pesan dari James.

Claire tertawa, ada-ada aja. Dasar posesif. Lagi pula yang harusnya khawatir adalah dirinya, karena James lah yang pasti banyak diincar oleh wanita-wanita yang lebih cantik darinya.

"Habis makan aku kembali ke kantor"
Balas Claire.

Claire menaruh handphonenya di tas, melanjutkan menikmati salad dan pemandangan taman yang cantik.

"Kalau foto pra wedding disitu romantis juga sepertinya."

Tiba-tiba celetukannya membuat Muka Claire merah sendiri. Tapi Haruskah dia memikirkan hal itu? Dia sendiri belum berani mengatakan iya atau tidak untuk menjadi istri James. Tapi James tetap saja menganggap dirinya setuju.

"Ini minumannya miss" pelayan restoran menaruh jus jeruk di meja Claire.

"Ah terima kasih"

Claire melihat di balik jendela, Adelio sedang berjalan sendirian sambil melihat-lihat sekelilingnya. Claire melambaikan tangannya. Adelio langsung tampak senang melihat Claire.

"Ah syukurlah aku bertemu orang yang kukenal" Adelio menaruh tasnya dan duduk di depan Claire.

"Kamu mau makan siang?"

"Ah iya, tunggu aku ya" Adelio pergi ke arah counter pemesanan. Tak lama Adelio kembali.

"Kamu sendirian? Mana James?" Tanya Adelio.

"Dia lagi ada urusan, kamu?" Claire menghabiskan jus terakhirnya.

"Aku hanya jalan-jalan dari tadi pagi, besok aku akan kembali ke Parris" Adelio mengaduk Saladnya.

Claire hanya mengangguk, tidak berkomentar. Dia membiarkan Adelio menikmati makannya.

Adelio sama sekali tidak mirip James. James posturnya lebih tinggi sama seperti Seira, tapi Adelio lebih dominan ras caucasian dengan mata birunya, mungkin dari ayahnya.

"Oh iya kapan kalian menikah?" Tanya Adelio.

Claire hanya menaikan alisnya mendengar pertanyaan Adelio.

"Ah aku, hanya menunggu James" jawab Claire.

"Hm, Umur James 40 ya, beda 10 tahun denganku" Adelio tersenyum.

Claire baru tahu, mereka ternyata sangat jauh jaraknya. Tapi Seira dan James hanya beda 1 tahun.

"Apa kamu sudah menikah Adelio?"

"Belum, aku belum mau punya pacar" Adelio menaikan bahunya. Adelio meneguk air dinginnya.

Claire mengerti.

"Pasti karena pekerjaan?"

"Ah bukan, kalau wanita banyak yang dekat. Tapi kalau berkomitmen aku sedikit agak susah"

Misteri MiliknyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang