Sore itu cuaca dari jendela nampak teduh, Claire membersihkan meja kerjanya. 15 menit lagi pulang kerja dan besok adalah hari weekend! Akhirnya dia bisa tidur seharian.
Tiba-tiba Terdengar suara dering nya.
Nomor ibu asuhnya.
"Halo ibu"
"Claire kamu lama tidak telp kami, Apa kabarmu? "
Claire merindukan Suara ibu."Ahh maaf saya sedang sibuk kerja akhir-akhir ini. Saya sehat-sehat saja, ibu dan ayah bagaimana?" Tanya Claire.
"Kami baik disini. Minggu depan... Gheno menikah, Kamu bisa pulang ke Botta?"
Claire diam. Gheno sudah nyuruhnya untung tidak datang.
"Hmm saya pikirkan nanti ibu"
"Jangan begitu, Kamu juga keluarga kami sayang. lupakan Masa lalu Claire"
Claire diam.
"Maaf ibu saya harus pergi, Salam buat ayah"
Claire mematikan handphonenya.
Claire mengatur napasnya yang sesak, berusaha menahan emosi sambil memejamkan matanya.
Setelah lega, Claire merapikan bajunya dan bersiap keluar. Abillah tiba-tiba muncul dengan muka panik.
"Kamu kenapa Abillah?"
Abillah gugup dan menunjuk ke arah luar. Claire tidak mengerti.
"Ada masalah di dalam?" Tanya Claire.
"Tu.. tuan.. tuan James disini"
Claire menghela napas. Moodnya sedang tidak nyaman.
"Ada apa lagi itu orang kemari"
Claire menemui James yang sedang berbicara dengan ibu Rania.
"Claire, tuan James menunggumu"
Claire menatap dingin melihat James yang hari itu memakai sweater hitam dan topi cap.
"Apa karyawati teladan selalu bermuka masam?" Ejek James.
Claire terpaksa tersenyum. Tidak mungkin dia memaki James di depan bosnya.
"Kalau begitu kami pergi dulu" James
"Hati-hati tuan James. Sampai jumpa Senin Claire"
Claire mengangguk ke ibu Rania. Dengan malas mengikuti James ke parkiran.
"... Kamu tidak menanyakan apakah aku sehat atau kapan mendarat?" James bertanya sambil membuka pintu mobilnya.
Claire nampak kosong dan sadar James bertanya sesuatu.
"...Ah... Maaf ?"
James menaikan alisnya. Dia melihat Claire menatap pintu mobil dengan kosong, pintu mobil terbuka tapi dia seperti tidak tahu.
"Kamu kenapa? Masuk lah ke dalam"
Claire memejamkan matanya dan berusaha fokus.
"Moodku lagi tidak baik hari ini! Aku naik bus saja!"
James menahan Tangan Claire yang hendak berbalik.
"Hei, kamu kenapa?"
"Lepaskan, aku kan bukan siapa-siapamu! Jangan mengaturku!" Claire menarik tangannya.
James tahu Claire benar-benar tidak mau ikut dengannya. Bahkan Claire tidak mau menatap James.
"Ada apa Claire?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Miliknya
RomanceClaire Irine, 29 tahun. Setelah putus dengan tunangannya, Claire memutuskan merantau ke kota Dily untuk kehidupan baru dan berusaha menyibukkan diri untuk bekerja. James Swordly, 40 tahun. James seorang owner perusahaan yang sukses dan orang penting...