DERA [ COMPLETED ]

DUA PULUH DUA

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN

D
E
R
A

Semua siswi-siswi menatap tidak suka kearah Fina. karena Fina sedang bermanja-manja di rangkulan tangan Aslan.

Aslan memasukan sesendok bubur kedalam mulut milik Fina.

"Anjir si Dera makin hari makin cantik aja."

"Dera spek bidadari."

"Anjir Dera wajah nya glowing banget."

"Omaygat Dera emak lo pas ngandung lo ngidam apasih, bisa-bisa nya ngelahirin anak secantik kaya Lo."

"Leli muka lo pake apasih cantik banget."

"Mana di jagain sama lima cowok ganteng lagi."

"Bidadari gue tuh Dera."

Pekikan semua siswa-siswi yang berada di dalam kantin, saat melihat Dera, Leli, Gavi, Ray, Alvin dan Sean masuk kedalam kantin.

Fina menoleh kearah Dera dan menatap nya dengan penuh kebencian.

Kelima cowok itu duduk di meja Aslan dan Fina. Sedangkan Dera dan Leli sedang memesan baso mereka berdua.

Dera dan Leli sudah memegang mangkuk baso di tangan nya masing-masing dan berjalan kearah meja ke sahabat-sahabat nya berada.

Fina tersenyum licik, saat Dera ingin melangkah duduk di sebelah Sean, kaki Fina langsung menghadang nya. alhasil mangkuk baso itu tumpah di paha milik Fina.

Dera terpekik kaget dan bahkan Dera terjatuh di lantai dan terkena oleh pecahan beling itu.

Fina langsung mengipas kedua paha milik nya dan menangis."Aslan panas hiks hiks."

"DERA!" Sentak Aslan.

Dera terpekik kaget dan langsung berdiri.

"Hiks sakit, kamu sengaja ya Dera tumpahin baso ke paha aku." Ucap Fina sambil menangis buaya.

Dera menggeleng."Bukan nya tadi kaki lo ya, yang udah nyandung kaki gue." Ucap Dera sambil menyilangkan kedua tangan nya didepan dada, lalu mengambil es teh manis yang berada di atas meja dan menyiramkan nya ke paha milik Fina.

"Gimana udah adem?" Tanya Dera kepada Fina.

Semua siswa-siswi langsung terpekik kaget dan berbisik-bisik.

"Dera ko Lo jahat sih."

"Emang, kenapa? Gak suka." Sahut Dera meladeni pekikan siswi-siswi itu.

"Kasihan kan si Fina nya."

"Bodo amat gue gak peduli."

Sahabat-sahabat Dera dan Aslan bingung harus percaya kepada siapa. Karena mereka berenam tidak memperhatikan nya.