END

4.7K 206 25
                                    

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN

D
E
R
A

___HAPPY READING___

Laki-laki itu menyelipkan anak rambut kebelakang telinga milik wanita yang ia sangat cinta nya."Maaf ya udah ninggalin lo." Ucap Aslan kepada Dera.

Dera tersenyum."Jangan pergi lagi lan."

"Maafin gue." Dera pun mengangguk.

Aslan menggandeng tangan Dera berjalan menyusuri taman."Mau maen kejar-kejaran?" Tanya Aslan dengan menoleh kearah Dera.

Dera menoleh."Mau." Ujar Dera dan langsung berlari."Kejar gue." Teriak Dera yang langsung di kejar oleh Aslan.

Dera tertawa terbahak-bahak. Karena diri nya sudah tertangkap oleh Aslan dan di gelitiki sampai tergelatak di rumput.

Aslan dan Dera berbaring di atas rumput dengan beriringan, sambil menggenggam satu sama lain.

"Lo harus ikhlas kalo kenyataan udah gak ada gue lagi." Ucap Aslan.

Dera menoleh dan tersenyum."Ikhlas." Ujar Dera.

Aslan tersenyum."Terimakasih matahari. Jangan sedih lagi ya, karena di tahun berikut nya kita akan bertemu." Ucap Aslan. perlahan mulai menghilang dari hadapan Dera.

***

1 bulan kemudian

Setelah kepergian Aslan. Dera sudah membiasakan hari-hari nya tanpa kehadiran seorang Aslan dan sudah mengikhlaskan atas kepergian Aslan. Tetapi Aslan masih tetap ada di hati Dera dan akan tetap menjadi satu-satu nya.

Dera sudah memakai baju seragam sekolah dan sekarang wanita itu sedang didalam lift untuk turun ke lantai bawah.

Ting.

Lift terbuka dan Dera langsung keluar. Menghampiri kedua orang tua nya yang sudah duduk di meja makan.

"Selamat pagi pah mah." Ucap Dera kepada Dean dan Hara.

Dean dan Hara tersnyum."Pagi juga." Ujar nya dengan kompak.

"Tentang Fina, dia meninggal kemarin." Ucap Dean.

Dera menoleh."Inalilahi." Ucap Dera.

Setelah acara sarapan nya selesai. Dera langsung berpamitan kepada kedua orang tua nya untuk berangkat kesekolah.

Dera mengendari mobil nya dengan sangat cepat dan langsung memarkirkan mobil nya di parkiran khusus untuk semua murid.

Sekarang tidak ada lagi parkiran khusus untuk anggota Austerlitz, semua nya di satukan. Tapi geng motor itu masih tetap berlanjut dengan ketua yang di pimpin oleh Sean.

Soal kematian Aslan sudah di ketahui oleh seluruh sekolahan dan itu membuat semua murid SMAN THE GIVTED sangat terpuruk sekali.

Dera keluar dari dalam mobil dan langsung masuk kedalam gedung sekolah.

"Hay bestai!!" Ucap Leli sambil melambaikan tangan nya kepada Dera. yang sudah datang duluan di dalam kelas.

Dera menaruh tas nya di atas meja dan duduk."Tumben pagi."

Leli berdiri."Bye, gue mau ke kelas dulu." Ucap Leli dan langsung melengos pergi.

Dera menggeleng, lalu mengeluarkan ponsel nya dan melihat foto diri nya bersama Aslan. Dera ingin sekali bisa melupakan Aslan. Tapi ntah mengapa jika diri nya ingin melupakan Aslan ia akan semakin merasakan sakit.

"Gue iklhas lan, gue ikhlas. I always hope that you come back to life." Guman Dera sambil mengelus foto Aslan.

Dera mengangkat telepon dari Haven."Iya gue keluar sekarang." Ucap Dera sambil beranjak dari duduk nya dan keluar dari dalam kelas.

Dera menghampiri Haven di depan gerbang sekolah dan langsung masuk kedalam mobil milik Haven yang berwarna hitam.

"Ke pantai." Ucap Dera yang di angguki oleh Haven.

Haven mengendari mobil nya di kecepatan sedang dan tak lama kemudian Haven menepikan mobil nya parkiran pantai.

Haven dan Dera langsung keluar dari dalam mobil dan berjalan kearah tepi pantai. Lalu tak lupa juga mereka berdua sudah melepaskan sepatu sekolah nya.

Dera tersenyum getir, saat sebuah adegan diri nya bersama Aslan yang sedang bercanda gurau terlintas di benak nya. Apalagi saat adegan yang ia duduk di bawah pohon kelapa bersama Aslan. Ia akan terus mengingat nya.

Satu buih air lolos begitu saja dari mata nya dan Dera menghapus kembali air mata nya. Karena Aslan tidak suka saat melihat Dera menangis.

"Der." Ucap Haven sambil meraih tangan Dera.

Dera menoleh kearah tangan nya yang di raih, lalu beralih menatap Haven sambil menyibak rambut nya yang mengganggu pandangan nya.

"Gue bakal jagain lo dan lo mau nikah sama gue?" Tanya Haven sambil dengan posisi ala-ala pangeran.

Pupil mata milik Dera melebar dan Dera tersenyum sambil mengangguk.

Dera harus bisa menerima orang baru. Masalalu biarlah berlalu dan ia hanya harus melihat kedepan dimana ada titik terang untuk ia terus berjalan.

___END___

500 komen untuk chapter^^

Spam "CHAPTER " di sini

#HAY!! TERIMA KASIH UNTUK KALIAN SEMUA YANG UDAH DUKUNG AKU SAMPE SEKARANG DAN MAU BACA CERITA AKU❤️❤️

DAN JANGAN LUPA AJAKIN TEMAN KALIAN UNTUK BACA CERITA AKU YA^^

AKU BAKAL UP CHAPTER NYA KALO INI UDAH RAME YA.

SEE YOU. SELALU SEHAT KALIAN SEMUA NYA, AAMIIN.

DERA [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang