TIGA PULUH DUA

2.2K 147 10
                                    

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN

D
E
E
A

___HAPPY READING___


Gunawan terasa aneh kepada sikap Haydar yang tiba-tiba berubah. Karena akhir-akhir ini sikap Haydar selalu mengabaikan diri nya.

Contoh nya, seperti sekarang."Makan dulu Haydar." Ucap Gunawan dengan lembut yang sudah duduk di meja makan.

Haydar yang baru saja datang dari supermarket, langsung menoleh sebentar kearah sumber suara."Gak laper." Ucap nya. Lalu naik keatas anak tangga.

"KAMU KENAPA HAYDAR, JANGAN SEPERTI ANAK KECIL YANG SELALU MENGHINDAR!!" Suara Gunawan yang meninggi.

Langkah Haydar berhenti dan menoleh."PAPAH YANG GAK PERNAH CERITA SAMA AKU, KALO AKU BUKAN ANAK NYA MAMAH RANI!!" Ucap Haydar yang tak kalah tinggi.

Bambang tersentak kaget."Maksud kamu apa?!"

"Aku bukan anak nya mamah Rani!"

"Jangan sok tau kamu."

Haydar langsung naik keatas anak tangga dan kembali lagi sambil membawa secarik kertas. Lalu memberikan nya kepada Gunawan.

"Apa ini?" Tanya Gunawan sambil membuka secarik kertas itu dan membaca tes DNA.

Setelah membaca. Gunawan langsung menggeleng, karena isi tes DNA itu, bahwa DNA Haydar, Rani dan Bambang tidak sama. "Gak mungkin, terus anak nya Rani kemana?" Tanya Gunawan sambil menatap Haydar.

"Aku juga gak tau." Ucap Haydar.

Gunawan langsung memeluk tubuh Haydar."Walaupun kamu bukan anak nya papah, kamu bakal papah anggep seperti kamu dari kecil."

Ntah insiatif dari mana. Haydar melakukan tes DNA.

***


Keesokan hari nya. Dera sudah di dalam perjalanan menuju ke sekolahan nya. Setelah sudah sampai di gerbang sekolah. Dera langsung memarkirkan mobil sport nya di parkiran khusus untuk anggota Austerlitz.

Dera keluar dari dalam mobil nya dan berjalan kearah Leli bersama anggota Austerlitz lain nya.

"Aslan mana?" Tanya Dera sambil clingak-clinguk mencari keberadaan Aslan.

Leli mengangkat kedua bahu nya tak acuh."Belom Dateng."

"Noh panjang umur." Ucap Gavi sambil mengangkat dagu nya kearah motor yang sedang berjalan kearah nya.

Aslan memarkirkan motor nya di sebelah motor Gavi dan Aslan datang bersama Fina.

Fina langsung turun dari atas motor milik Aslan dan di susul oleh Aslan.

Dera menatap tidak suka kearah Fina. Karena wanita itu, baru saja turun sudah langsung menggandeng tangan milik Aslan.

"Masih pagi ko panas ya." Ucap Dera sambil mengibaskan kedua tangan nya di depan wajah.

Alvin mencibir."Kan ada ahli neraka Dateng." Cetus Alvin sambil melirik kearah Fina.

"Sudah kawan ini masi pagi. Kalo masih mau ribut lanjutkan." Celetuk Ray sambil mengayunkan kedua tangan nya.

"Ayok Aslan kita ke kelas." Rengek Fina.

"Hm." Ucap Aslan dan pergi bersama Fina. Tanpa berpamitan kepada Dera.

Leli langsung merangkul pundak Dera."Sudah jangan sedih bestai ku. Mari kita cari sugar dady." Ucap Leli sambil berjalan.

Dera hanya mangut-mangut paham.

DERA [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang