20. Break Up

1K 137 1
                                    

"Lo dari dulu sampai sekarang gak pernah berubah, selalu suka nuduh dan playing victim!" ujar Lisa sambil mengode Jeffrey agar bergeser, namun laki-laki itu enggan.

"Lo juga dari dulu bodoh dan tolol, lo gak sadar selama ini lo dimanfaatin Lea karena sifat bucin tolol lo itu?" Lisa mengatakan itu sangat keras tepat di depan wajah Jeffrey.

"Jaga ucapan lo! gue gak pernah manfaatin Jeffrey!" Lea terpancing dan menggeser tubuh Jeffrey yang berada di depannya.

"Tentu lo gak ngerasa, karena lo yang lakuin!" cela Lisa.

"Lisa berhenti! lebih baik lo pergi dari sini," pinta Jeffrey.

"Kenapa gue yang harus berhenti? harusnya dia!" tolak Lisa tak terima.

"Lo adalah cowok terbodoh yang pernah gue temui Jeff, lo gak sadar cewek yang lo cintai itu ada pacar? lo gak sadar selama ini lo dimanfaatin?" geram Lisa.

"Lisa lo gak tau apa-apa, gue juga gak merasa dimanfaatin selama ini."

"Gue gak tau apa-apa?" ulang Lisa dan Jeffrey mengangguk.

"Lo salah! gue tau. Gue tau lo dimanfaatin, waktu lo deketin gue dan mencoba ngejauhi Lea, Lea datang kembali dan ngebuat lo kembali terperangkap dengan perasaan cinta lo itu. Gue tahu Lea ngelakuin itu karena ngerasa kehilangan dan gak ada yang bisa dia manfaatin lagi."

"Benar gue emang merasa kehilangan, makanya gue mengambil apa yang harusnya punya gue. Dan untuk soal manfaatin itu, lo gak tau apa-apa anjing!"

"Lo ngatain gue? dasar lo emang bitch, semua cowok lo tempelin!" hardik Lisa.

"Gue tau lo masih gak terima kan kalau lo cuman dijadiin sebagai pelampiasan oleh Jeffrey? makanya lo dendam dengan gue?" Lea membalas ucapan Lisa itu, ia sangat tidak terima Lisa mengatakan dirinya adalah bitch, itu sama saja menghina harga dirinya.

"Mau gue dijadikan pelampiasan ataupun gak, gue gak peduli. Dan sorry, lo bukan level gue buat gue dendamin, bitch!"

"Lo yang bitch, dulu Jeffrey yang lo deketin sekarang Sehun!"

"Lo iri kan sama gue, karena gue bisa dapatin mereka semua?" sambung Lea.

"Gue gak iri anjing, malah gue jadi kasihan dengan mereka berdua yang mau-mau aja dimanfaatin sama lo!"

"Lo gak tau apa-apa? Jeffrey gak dimanfaatin."

"Oh Jeffrey gak dimanfaatin, berarti Sehun dimanfaatin dong?" Lisa lalu menutup mulutnya dan memasang ekspresi terkejut.

"Lea udah ya? kita pergi aja," pinta Jeffrey sangat lembut agar Lea mau melunak, karena Jeffrey tahu jika amarah Lea sudah berada di puncaknya, dan Jeffrey takut Lea mengatakan hal yang tidak seharusnya diketahui oleh orang lain.

"Ah ok gue simpulkan, ucapan gue benar. Ini plot twist banget sih," ucap Lisa karena Lea hanya diam saja.

"Kalau emang benar kenapa?" tantang Lea.

"Berarti lo licik dan gak tahu diri!" perkataan Lisa itu benar-benar menusuk hati Lea.

"Gue heran kenapa orang kaya lo bisa ada di dunia ini!" sambung Lisa.

"Lo gak mikir Jeff, Lea aja berani ngelakuin ini ke Sehun, mungkin dia juga akan berani ngelakuin hal yang sama ke lo?" kini Lisa berusaha menyadarkan Jeffrey.

"Percuma lo bilang begitu, Jeffrey gak bakal kemakan omongan lo!" ucap Lea sangat yakin.

"Lo kenapa ngelakuin ini Jeff?" Tanya Lisa tak habis pikir.

"Ini namanya usaha. Lo tau kan cinta itu butuh perjuangan dan gue sedang melakukannya," jelas Jeffrey.

"Tapi gak harus ngorbanin perasaan orang lain kan?" tanya Lisa.

"Gue gak punya cara lain, karena itu syarat dari Lea kalau gue mau jadi pacarnya." Penjelas dari Jeffrey itu sungguh membuat Lisa bingung.

"Syarat? Lea maksud lo apa? lo mainin hati orang hanya untuk kepentingan lo?"

"Lagipula kami sama-sama untung, Sehun selama ini bahagia sama gue, dan gue bahagia dengan popularitas gue." Lea seketika menatap Jeffrey, dia keceplosan karena dengan mudahnya membeberkan rahasianya di depan Lisa.

"Lo macarin Sehun hanya popularitas? gila lo ya!" geram Lisa.

"Semuanya sudah jelas, kita putus!" ucapan dari seseorang membuat mereka bertiga menoleh.

"Sehun?" lirih Lisa.

"Sehun sejak kapan kamu ada disini?" Lea langsung panik.

"Berhenti pakai aku-kamu, kita gak ada hubungan lagi. Semuanya sudah berkahir."

"Sehun aku bisa jelasin!"

"Semua sudah jelas, gue gak mau denger penjelasan lo lagi!" ketus Sehun.

"Kamu kesini karena mau ketemu sama aku kan? kamu mau bicara dengan aku kan?" tebak Lea yang sangat tepat sasaran, tapi karena kondisinya sudah berubah Sehun terpaksa berbohong.

"Lo salah! gue kesini karena pengen jemput Lisa," jawaban dari Sehun itu membuat Lisa terkejut.

"Lisa ayo kita pergi!" ajak Sehun lalu menarik tangan Lisa. Sedangkan Lisa hanya diam saja dan membantu Sehun untuk menjalankan kebohongannya, Lisa tahu pasti Sehun ke kampusnya untuk mencari Lea, bukan karena ingin menjemput dirinya.

"Oke kalau itu mau lo. Kita putus! dan gue harap kalian gak cepu buat sebar berita ini ke orang-orang dan buat nama gue dan Jeffrey jadi buruk," ucap Lea dari belakang, membuat langkah Sehun melambat dan Lisa dapat merasakan genggaman Sehun pada pergelangan tangan Lisa semakin mengeras.

Setelah kepergian Lisa dan Sehun itu, Lea masih tetap khawatir membuat Jeffrey ikut khawatir.

"Sudahlah gak perlu khawatir Lea. Sehun dan Lisa bukan orang yang suka cepu dan membeberkan berita yang bisa bikin nama orang jadi buruk," Jeffrey berusaha menenangkan Lea.

"Makasih ya Jeff."

"Iya Lea, kita makan yuk. Pasti lapar kan?" tanya Jeffrey, dan Lea mengangguk.

Jeffrey senang jika semua sandiwara sudah berakhir, Jeffrey juga senang kesabarannya selama ini untuk menunggu janji dan syarat dari Lea yang mengatakan jika Jeffrey harus menunggu dan bersabar itu telah berkahir.

➖➖

PENGEN MENGHILANG

PENGEN MENGHILANG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌀🌀🌀

Yeay triple update!! semoga suka!!

Into Your World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang