Lisa baru saja mendapatkan chat dari Rose, sepupunya itu suka sekali merepotkannya di waktu yang tidak tepat. Bagaimana tidak, Rose mengirimkan chat pada Lisa, saat gadis itu sedang asik menonton series kesukaannya. Tetapi, karena Lisa masih memiliki sisi malaikatnya, jadi ia akan menjemput Rose.
"Drop some money, dropping all my money." Lisa memutar sebuah lagu dan bersenandung pelan untuk menghilangkan rasa bosannya di mobil.
"Drop some money, all this bread so yummy, yeah." Lisa masih asyik dan terus bersenandung sampai akhirnya keasyikan-nya terganggu dan ia mengerem mendadak.
Hal itu terjadi dikarenakan ada mobil yang memotongnya dan menghadang mobilnya secara mendadak.
"Anjing!" spontan Lisa mengeluarkan makiannya.
"Itu orang ada masalah apasih!" kata Lisa dengan emosi yang menggebu, dan hendak keluar dari mobilnya. Namun, tangannya tertahan untuk membuka pintu mobilnya saat tiga orang keluar dari mobil dengan perawakan mereka seperti preman pasar, menurut Lisa.
Penampilan mereka sangat urak-urakkan, preman pertama menggunakan dua tindik di telinga kanannya, preman kedua memakai jeans yang terdapat rantai dan preman yang ketiga itu menggunakan tato dikedua sisi lengannya.
Mereka yang awalnya berhenti di depan mobil Lisa kini menghampiri tempat pengemudinya, dimana Lisa duduk. Yang dilakukan salah satu dari mereka yaitu mengetuk kaca mobil Lisa secara terus-menerus, Lisa tentu kaget dan takut. Akhirnya ia memutuskan untuk mengambil ponselnya dan dengan cepatnya jari-jari Lisa mengetik pesan untuk Rose.
"Ah elah Rose lo kemana sih!" geram Lisa.
Tingkah ketiga preman itu bertambah jadi karena Lisa tak memberikan respon dan diam saja. Hal itu membuat rasa kesal dan marah Lisa menjadi lebih besar dibandingkan rasa takutnya. Akhirnya Lisa memberanikan diri untuk keluar, dengan dipenuhi emosi yang bisa meluap kapan saja.
Sungguh Lisa merasa menyesal sekarang karena memilih jalan pintas, seharusnya ia memilih jalan raya seperti biasa saja. Niat ingin menghindari macet tapi kesialan yang ia dapatkan.
"Lo bertiga mau apa brengsek? mau uang gue?" tanya Lisa to the point, Lisa mengira mereka bertiga adalah begal.
"Kita gak butuh uang lo cantik, kita mau lo ikut sama kita!" jelasnya, Lisa yang mendengar itu tentu semakin tersulut emosi.
"Kalau kalian memang laki-laki sejati ayo lawan gue, satu per satu!" tantang Lisa dan mengabaikan ucapan orang itu. Dan sekarang rasa takut yang sempai ia rasakan benar-benar hilang.
"Bukan level kita lawan lo, mending lo langsung ikut kita aja!" ujarnya.
"Brengsek!" maki Lisa, lalu menyeret orang yang mengatakan itu, tepatnya orang yang bertindik ditelinganya.
"Gue gak selemah yang lo pikir!" jelas Lisa lalu menarik bagian kerah jaket jeans laki-laki bertindik itu dan melayangkan sebuah pukulan yang cukup keras hingga membuat laki-laki itu tersungkur ke jalan.
"Anjing! lo mau main-main dengan gue ternyata!" umpat cowok bertindik itu dan kembali berdiri.
"Satu lawan satu kalau kalian semua emang gentle!"
"Bersiap-siaplah, sebentar lagi muka cantik lo babak belur!" ejeknya, dan melayangkan sebuah pukulan. Namun, dengan sigap Lisa dapat menghindari serangan itu.
Kemudian Lisa menyerang balik orang itu, dengan menggunakan lututnya. Dimana lutut Lisa ditekuk ke arah perut laki-laki bertindik itu, lalu Lisa menendang perutnya menggunakan lutut. Terakhir, ia meninju kembali bagian wajah laki-laki itu tepatnya pada bagian hidung, membuat laki-laki itu berteriak kesakitan. Pukulan Lisa yang telak, membuat hidung laki-laki itu mengeluarkan sedikit darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Into Your World
FanfictionAuristela Lalisa menganggap pertemuannya dengan Alaska Sehun itu ialah sebuah kesialan. Namun waktu mempertemukan mereka secara terus-menerus hingga memberikan sebuah rasa nyaman dan keinginan untuk terus bersama.