34. Jadilah Orang Baik

754 98 0
                                    

Di malam minggu ini Lisa berniat makan malam di luar tepatnya makan di pinggir jalan, entahlah malam ini Lisa sangat ingin makan di sana dengan ditemani pecel lele.

Awalnya Lisa ingin mengajak Jennie dan Rose, tetapi Rose tiba-tiba diajak oleh Chanyeol untuk malam minggu date. Dan untuk Jennie, gadis itu tiba-tiba diajak oleh Kai untuk pergi keluar juga. Lisa merasa hubungan Kai dan Jennie semakin membaik, mereka sering bertemu sejak mereka sering mendapatkan tawaran kerja bersama, Lisa pikir mereka berdua terlibat CLBK, tetapi Jennie membantahnya mentah-mentah, Jennie mengaku mereka hanya berteman dan tidak lebih.

Lisa berharap apa yang dikatakan Jennie itu memanglah benar, karena Lisa tidak ingin Jennie menyakiti hatinya lagi jika dia kembali dengan Kai. She's deserve better guy then Kai.

Baik lupakan masa lalu yang terjadi antara Kai dan Jennie. Sekarang Lisa sudah sampai di tempat makan yang berada tidak jauh dari apartemennya.

Saat Lisa memasuki area tempat makan itu, mata Lisa bertemu dengan seorang laki-laki yang akhir-akhir ini menjadi dekat dengannya.

Kaki Lisa berjalan mendekat kearah tempat laki-laki itu duduk.

"Hai! Gue gak nyangka bisa ketemu lo di sini, malam ini." Ucap orang itu.

"Hai, gue juga gak nyangka bisa ketemu lo di tempat ini. Gue pikir lo gak suka tempat makan yang kaya gini," balas Lisa.

"Gitu banget ya gue dipikiran lo," ucapnya diakhiri dengan tawa kecil.

"Ya abisnya sikap lo yang bikin gue mikir gitu," bales Lisa.

"Oh ya gue kesana dulu ya!" pamit Lisa.

"Gak satu meja aja? Mau makan sini kan lo?" tanya Sehun sekaligus menawarkan.

"Gapapa?"

"Iyalah kan gue yang ngajak."

"Ok-okay kalau gitu."

Dan jadilah sekarang mereka makan di satu meja yang sama dan saling berhadapan sambil menikmati lalu lalang motor dipinggir jalan.

"Lo sering makan disini?" Sehun membuka obrolan dengan sebuah pertanyaan.

"Dulu sering banget tapi sekarang udah jarang sih," jawab Lisa dan bibir Sehun membentuk huruf O sebagai responnya.

Kemudian mereka berdua sama-sama diam dan fokus menghabiskan makanan mereka.

Saat Sehun sudah menyelesaikan makannya, Lisa akhirnya bersuara.

"Lo cepet banget makannya!" ucap Lisa dengan mulut yang masih penuh dengan makanan.

"Habisin dulu makanannya baru ngomong, gak baik Lisa." Tegur Sehun lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.

Lisa yang mendengar itu langsung diam, dan melanjutkan makannya dengan mata Sehun yang terus memperhatikan Lisa.

"Ngapain liatin gue kek gitu?" protes Lisa.

"Emang gak boleh?"

"Gak juga sih," jawab Lisa. Sebenarnya melihat Sehun yang terus menatapnya seperti itu, membuat Lisa tidak leluasa untuk makan, Lisa merasa ada yang salah dari cara makannya.

"Ada yang salah ya dari gue?" tanya Lisa lagi.

"Engga ada."

"Yaudah jangan liatin gue kek gitu!"

"Ada yang salting nih," goda Sehun.

"Dih apansih, tatap yang lain sono. Sekali lagi natap gue, gue colok mata lo pakai garpu!" Lisa mengancam sambil menodongkan sebuah garpu di depan wajah Sehun.

"Nah gitu!" ucap Lisa saat melihat Sehun menatap ke arah masuk tempat makan.

Saat ingin memasukkan suapan terakhirnya, Lisa melihat Sehun bangkit dari kursinya dan berjalan kearah luar.

"Dia mau ninggalin gue?" Monolog Lisa, tapi Lisa melihat masih ada kunci mobil dan ponsel Sehun di atas meja.

Dengan sangat penasarannya Lisa menolehkan kepalanya mengikuti arah kemana Sehun pergi, sambil memasukkan nasi terakhirnya kedalam mulutnya.

Betapa terkejutnya Lisa saat melihat Sehun sedang berbicara dengan dua orang anak kecil yang sepertinya kakak-adik di luar area tempat makan.

Lisa tidak tahu apa yang mereka bicarakan sampai kedua anak kecil itu tersenyum begitu senang. Setelah itu Lisa melihat Sehun mengajak dua anak itu masuk ke tempat makan dan menyuruh mereka duduk di meja kosong. Sedangkan Sehun, laki-laki itu berbicara pada pegawai tempat ini.

Lisa buru-buru menyelesaikan dan membersihkan tangannya, kemudian mengambil kunci mobil Sehun dan ponsel Sehun dan mendekati Sehun.

"Eh Lisa, lo udah selesai makannya?" tanya Sehun dengan eskpresi terkejut.

"Iya, lo mesen makanan untuk mereka?" tanya Lisa.

"Iya."

"Kenapa?" tanya Lisa lagi.

"Gue ngerasa kasian liat mereka berdiri di luar sambil merhatiin kita-kita yang lagi makan di dalam." Cerita Sehun, tanpa sadar Lisa yang mendengar itu tersenyum.

"Ternyata masih banyak orang baik di dunia ini," lontar Lisa dengan senyum yang masih tertera.

"Di dunia ini banyak orang baik, di sekitar kita juga pasti banyak kok." Balas Sehun.

"Kalau gak ada?"

"Kalau kita gak nemuin itu, jadilah salah satu orang baik itu!" jawab Sehun, Lisa yang mendengar itu tertegun. Malam ini Lisa melihat sisi lain dari seorang Alaska Sehun, orang yang Lisa benci dulu.

"Oh ya, ini ponsel sama kunci mobil lo." Ucap Lisa lalu menyerahkan ponsel dan kunci mobil itu, alasan Lisa membawanya karena takut akan hilang jika dibiarkan begitu saja dimeja, dan Lisa juga setelah membayar makanannya akan pulang.

"Thanks ya!"

"My pleasure."

"Lo mau ngapain?" tanya Sehun saat melihat Lisa mengeluarkan uang dari dompetnya.

"Mau bayar lah," jawab Lisa diakhiri dengan kekehan.

"Gue udah bayar sekaligus dengan makanan gue tadi."

"Kalo gitu gue ganti uang lo, berapa?" tanya Lisa.

"Gak usah, anggap ini traktiran dari gue."

"Yaudah sebagai gantinya lain kali gue nge-traktir lo juga," putus Lisa.

"Oke."

➖➖

🌀🌀🌀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌀🌀🌀

Semoga alurnya masih nyambung dan feelnya gak hilang. (●´ω`●)

Into Your World Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang