Pagi tiba dan semuanya berjalan seperti tidak ada yang terjadi diantara mereka. Jen masih memperlakukan Rose seperti sahabatnya namun berbeda dengan Rose yang udah menjalankan tanggungjawabnya sebagai istri.
Seperti saat ini,Rose udah berdiri dihadapan pintu kamar Jen dengan membawa sarapan untuk Jen.
Ceklekk
"Ouh Rose"ujar Jen yang membuka pintu kamarnya itu.
"Yuk sarapan"ujar Rose berganjak memasuki kamar Jen dan membawa sarapan mereka itu kearah balkon.
"Kesambet lo? Tumben lo bawa sarapan kesini? Lagian ngapain juga repot repot si. Gue bisan mesan sendiri juga kali"ujar Jen mendudukkan bokongnya diatas kursi.
Rose ikut duduk dikursi dihadapan Rose"Sekarang udah beda. Gue punya tanggungjawab sebagai istri elo. Semua keperluan elo harus gue siapin"sahut Rose
"Udah gue bilang kalo kita jalani semuanya seperti biasa aja bukan?"ujar Jen
Rose menghela nafasnya dengan kasar"Terserah elo mau jalani seperti biasa apa gimana. Yang pasti gue hanya mau menjalankan tanggungjawab gue sebagai istri elo. Gue tidak mau jadi istri durhaka ya!"
"Yaudah deh"pasrah Jen
"Kapan kita pulang?"tanya Rose
"Kita berangkat pulang entar siang aja. Pas sarapan gue mau ke perusahan client papa dan urusin semua urusan"
Rose menunduk"Gue takut'cicitnya pelan
Jen sontak menatap Rose"Takut kenapa?"
"Gimana sama reaksi mama sama kak Irene? Gimana juga sama reaksi orang tua elo? Gue tahu kalo mereka udah tahu soal pernikahan kita ini tapi gue hanya takut kalo mereka pikir kita benaran lakuin itu"jelas Rose memelankan kata akhirnya
Jen menggenggam kedua tangan Rose"Kita hadapi semuanya bersama. Tenang aja,gue yakin orang tua kita tidak akan marah"ujarnya menenangkan Rose. Dia membawa Rose kedalam pelukannya dan mendakap Rose dengan erat.
Jantung Rose bahkan udah berdetak dengan laju namun dia menikmati moment pelukan sama Jen itu. Tidak bisa dipungkiri kalo pelukan Jen adalah pelukan yang ternyaman selepas pelukan keluarganya.
:
:Semua urusan Jen di Bali udah selesai dan sekarang mereka udah diperjalanan untuk pulang. Wajah Rose udah pucat ketika mobil yang dikendarai oleh Pak Yuda memasuki komplek perumahannya. Dia belum siap untuk menerima amukan sang mama.
Secara tiba tiba tangan dingin Rose itu digenggam oleh tangan hangat Jen"Jangan takut. Gue ada bersama elo"ujar Jen mengelus tangan Rose.
Perlakuan sederhana Jen itu tetap aja mampu membuatkan cinta Rose semakin besar dan itu bermakna cukup sulit untuk Rose menghapuskan cintanya itu.
"Tuan muda,non,kita udah tiba"ujar Pak Yuda
Jen sama Rose sontak berganjak keluar dari mobil dan mereka langsung disambut oleh wajah datar Hyuko sama Irene"A-Assalamualaikum ma,kak"sapa Rose ketakutan
"Waalaikumussalam"sahut Hyuko sama Irene dengan kompak
"Mama mau bicara sama kalian berdua!"ujar Hyuko tegas"Dan Jen,malam ini kamu menginap disini aja!"lanjutnya berganjak memasuki rumahnya.
"Jen mau tidur dimana kak? Kamar kosong udah tidak ada bukan?"bingung Rose
"Ya tidur sama elo lah. Dia suami elo bukan?"santai Irene berganjak menyusul sang mama
"Kita omongin soal itu entar aja. Mendingan sekarang kita ketemu sama tante duluan"ujar Jen mengeluarkan koper Rose sama kopernya dari bagasi mobil"Pak Yuda bisa pulang aja. Aku bakalan nginap disini"ujar Jen
Pak Yuda mengangguk dan menjalankan mobil pergi dari sana.
:
:Jen menggenggam tangan Rose yang gementar itu. Saat ini,pasangan muda ini lagi duduk disofa berhadapan sama Hyuko dan Irene yang akan menyidang mereka.
"Jen,bukannya kamu udah berjanji buat jagain Rose? Kenapa semua ini harus terjadi?!"tanya Hyuko. Nada suaranya masih terdengar biasa namun dari raut wajahnya yang datar itu Rose bisa tahu kalo sang mama lagi menahan marah.
"Aku tahu aku salah. Aku gagal menunaikan janji aku"lirih Jen
"Tante tidak butuh maaf kamu,tante mau tahu apa yang sebenarnya yang terjadi!"ujar Hyuko
Jen menelan ludahnya dengan kasar. Tanpa halangan,dia mula menjelaskan situasi yang terjadi kepada dirinya dan Rose itu.
Setelah mendengar penjelasan itu,Hyuko sama Irene hanya terdiam dengan wajah datar mereka"Sepertinya ada yang tidak beres"ujar Irene pada akhirnya
"Maksud kakak?"tanya Rose
"Kalian pasti dijebak"sahut Irene
"Aku juga merasa seperti itu kak. Aku curiga sama Pak Yuda tapi dia udah lama bekerja sama papa jadi aku tidak terlalu yakin kalo itu rencananya"jelas Jen
Hyuko menghela nafasnya dengan kasar"Besok pagi bawa tante ketemuan sama orang tua kamu. Kita bahas semua ini besok aja. Mulai sekarang,kamu panggil tante mama aja"ujarnya
"Iya m-mama"sahut Jen canggung
"Rose,bawa suami kamu kekamar. Sekarang udah jam 10 malam. Kalian bersih bersih terus istirahat aja"ujar Hyuko
"Lho ma,masa aku sama Jen tidur bareng si?!"kaget Rose
"Dia suami kamu dan dia berhak keatas kamu"sahut Hyuko"Mama masuk tidur duluan"lanjutnya berganjak kekamar.
"Selamat menikmati malam kalian"goda Irene dan bergegas kekamarnya.
Rose menghela nafasnya dengan kasar dan berganjak kekamarnya disususl oleh Jen. Akhirnya mereka berdua tidur dikasur yang sama dengan boneka kesayangan Rose yang menjadi pembatas mereka.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake✅
FanfictionKesalahan aku adalah mencintai dia~ Jensé📌 Chaennie📌 Jentop📌 Fanfiction📌