[21]

879 127 38
                                    

Sedari tadi Rose menangis didalam pelukan Hyuko. Herman yang akan kembali ke Aussie juga menunda keberangkatannya. Dia udah mendengar semua penjelasan dari anaknya itu.

Hati papa mana yang tidak akan sakit ketika melihat anak yang dijaganya selama ini malah disakiti sama seseorang yang dipercayainya? Ingin sekali dia menghampiri Jen dan menghajarnya namun Rose terus aja menghalang dirinya.

"Terus sekarang kamu mau gimana?"tanya Hyuko mengelus kepala Rose

Rose menghapus air matanya dengan kasar"Aku bakalan pergi jauh dari sini. Aku bakalan pindah ke Italy"sahutnya

"Itu jauh banget Rose. Gimana kalo kamu ikut papa buat ke Aussie aja? Tante Luna juga pasti senang melihat kedatangan kamu"ujar Herman

Rose menggeleng"Maaf pa,tapi aku mau menjauh dari semuanya. Aku butuh waktu sendiri"ujarnya"Dan aku harap kalian merahsiakan keberadaan aku pada Jen"lanjutnya

"Apa perlu kakak temani elo disana?"tanya Irene

"Gue juga bisa temani elo"lanjut Lisa

"Tidak perlu. Kalian juga punya kehidupan disini"sahut Rose

"Tapi kita khawatir sama kamu"timpal Chanyeol

Rose tersenyum tipis"Tidak perlu khawatir. Aku akan terus nelfon kalian kok"

Herman menghela nafasnya dengan kasar"Yaudah kalo itu pilihan kamu. Kalo kamu butuh apa apa,bilang aja sama papa atau yang lain"

Rose tersenyum"Iya pa"sahutnya"Besok pagi aku bakalan berangkat ke Italy"lanjutnya

"Sampai kapan kamu mau tinggal disana?"tanya Chanyeol

"A-aku belum pasti"lirih Rose menatap saudaranya satu persatu"Tapi aku janji akan pulang pas kalian mau nikah"ujarnya tersenyum indah

:
:

Brughhh

Brughhh

"Udah sayang!"Dara menjauhkan Jiyong dari Jen yang tersungkur dilantai itu.

Jiyong emang benar benar emosi ketika Herman menghubunginya dan menjelaskan masalah yang terjadi kepada anak mereka itu. Sebagai orang tua,Jiyong sama Dara benar benar kecewa atas kelakuan anak mereka itu.

Uhukk

Jen terbatuk dengan memegang perutnya yang nyeri gara gara pukulan dari sang daddy"Dasar anak kurang ajar! Daddy tidak pernah mengajar kamu menjadi anak brengsek seperti ini!"bentak Jiyong

"T-tapi aku emang tidak cintain dia dad"sahut Jen sedikit takut

"Kamu pernah ngelakuin itu sama Rose?"tanya Jiyong dingin

"I-iya dad"sahut Jen

Brughhh

Satu lagi tonjokan menganai pipi Jen"Kalo kamu tidak cintain dia,kenapa kamu lakuin itu hah?!"marah Jiyong

"Itu hak aku dad! Aku sebagai suami dia punya hak!"balas Jen

"Terus sekarang apa daddy perlu tinggalin mommy kamu?! Apa daddy perlu tinggalin wanita yang selama ini menjadi kebahagiaan daddy?!"sinis Jiyong"Jangan jadi cowok brengsek Jen! Kamu tidak boleh kabur dari tanggungjawab kamu!"marah Jiyong

Jiyong mengusap mukanya dengan kasar dan beralih menatap Dara"Kamu urusin aja anak kesayangan kamu ini"lirihnya berganjak pergi dari sana.

Dara berjongkok menyamakan tingginya dengan Jen yang duduk dilantai itu"Sejujurnya mommy kecewa sama kamu. Asal kamu tahu,mommy bahagia atas pernikahan kamu sama Rose karna mommy yakin dia yang terbaik buat kamu tapi nyatanya mommy salah. Kamu yang tidak pantes untuk dia"

"Maafin aku mom"lirih Jen

"Permintaan maaf kamu tidak akan bikin semuanya kembali seperti biasa. Luka yang udah kamu torehkan dihati Rose udah cukup besar. Kalian membesar bersama dan mommy yakin kamu tahu gimana perasaan Rose. Sekarang kamu pasti bisa tahu kalo perasaan Rose hancur bukan?"Dara bangkit dan berganjak pergi dari sana dengan air mata yang membasahi pipinya.

"Aku juga kecewa sama abang"Yeji,adek cewek Jen ini tiba tiba muncul dengan menyeret kopernya. Selama ini dia emang tinggal di kosan bersama sahabatnya dan sekarang dia langsung pulang ketika mendengar masalah yang menimpa abangnya itu.

"Mendingan elo tidak usah ikut campur"sahut Jen

Yeji terkekeh"Bang,lo sayang sama gue tidak?"

"Lo satu satunya adek gue,pasti gue sayang lah"sahut Jen

"Gimana kalo ada cowok brengsek yang sakitin gue?"tanya Yeji

"Gue bakalan bunuh tuh cowok!"sahut Jen

"Nah,itu yang dirasakan oleh kak Irene sama kak Lisa. Mereka sebagai saudara kak Rose pasti marah sama cowok brengsek yang udah sakitin saudara mereka. Coba lo pikir,gimana kalo gue yang ada di posisi kak Rose? Gimana kalo gue yang ditinggal sama suami gue? Apa lo sanggup melihat gue menderita?"

Jen menunduk dan menggeleng lemah"Dulu gue hanya percaya daddy sama elo sebagai cowok yang baik tapi ternyata gue salah. Lo cowok brengsek yang pernah gue ketemu"lanjut Yeji berganjak menyeret kopernya pergi kelantai atas namun tiba tiba langkahnya terhenti"Gue yakin lo bakalan menderita pas kak Rose udah menemukan pengganti elo dan saat itu juga lo bakalan sadar posisi kak Rose dihati elo"ujarnya sebelum menghilang dari pandangan Jen

Setuju sama Yeji?

  Tekan
   👇

Mistake✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang