Sebulan berlalu namun Jen masih belum sadarkan dirinya. Luka yang ada dikepala serta badan Jen juga udah mengering namun tidak ada tanda tanda kalo Jen bakalan membuka matanya.
Selama sebulan itu jugalah Rose setia menjaga Jen. Walaupun sulit dengan kondisinya yang lagi hamil itu,dia tetap terus disamping Jen. Diawal kehamilannya,dia mengidam untuk memakan makanan Thailand dan itu membuatkan Lisa sama Jisoo langsung mencari makanan yang diinginkan oleh Rose.
"Mas,ayo bangun. Anak kita butuh kamu"lirih Rose menggenggam tangan Jen
Deg
Rose mengerjapkan matanya berkali kali ketika tangan yang digenggam olehnya itu membalas genggemannya. Dengan segera dia menekan tombol merah yang ada diheadboard kasur.
Tidak butuh waktu yang lama,Dokter Jeno menghampiri mereka dan memeriksa kondisi Jen"Syukurlah,kondisi bapak Jen udah stabil. Beberapa menit lagi dia bakalan membuka matanya"
Rose bernafas lega"Terima kasih ya Tuhan"gumamnya"Makasih Dok"ujarnya
Dokter Jeno mengangguk dan berganjak keluar dari sana. Rose pula mula mengirim pesan kepada keluarganya untuk ngomong soal kondisi Jen.
"Eungh"lenguhan itu membuatkan Rose menyimpan ponselnya diatas nakas. Dia menatap Jen.
"Mas,buka mata kamu"ujar Rose dengan mata berkaca kaca
Perlahan lahan Jen membuka matanya. Dia mengerjabkan matanya berkali kali. Dia bingung dan sepertinya otaknya lagi memproses apa yang terjadi"Mas dirumah sakit. Mas koma udah sebulan gara gara kecelakaan"jelas Rose
Atensi Jen tertuju kepada Rose. Dia berusaha menggerakkan tangannya dan mengusap pipi Rose"R-Rosie"lemesnya
"Iya,ini aku mas"sahut Rose memegang tangan Jen yang berada dipipinya
Air mata mengalir keluar dari sudut mata Jen"Maafin aku. Aku tidak mau cerai sama kamu"lirih Jen. Sepertinya dia udah mengingat semua yang terjadi.
"Aku juga tidak mau cerai sama kamu mas"sahut Rose menghapus air mata Jen. Dia juga membantu Jen bangkit dan menyandarkan punggung Jen di headbord kasur. Tidak lupa juga dia membantu Jen melepaskan masker oksigen yang dipakai Jen itu.
"Kamu kelihatan berbeda"ujar Jen
"Beda gimana?"tanya Rose
Jen mengusap tengkuk belakangnya"K-kamu gendut dikit"cicitnya pelan
Rose melotot"Jadi kamu bilang aku gendut hah?!"tolong diingatkan,hormon ibu hamil emang sensitif. Jen juga tidak tahu kalo istrinya lagi hamil makanya dia nyosor aja ngomong seperti itu.
"Maaf,aku jujur aja kok. Perut kamu buncit"ujar Jen
Rose berdecak kesal dan membelakangi Jen. Jen terkekeh dan berusaha memeluk Rose"Akh!"pekik Jen
"Apa yang terjadi?!"tanya Rose khawatir. Dia bahkan udah melupakan rasa kesalnya tadi.
"K-kenapa kaki aku tidak bisa digerakkan?"
Deg
Jen sama Rose saling tatap"Tenang ya"ujar Rose kembali menekan tombol merah diheadboard kasur.
Dokter Jeno kembali menghampiri mereka"Dok,kok kaki saya tidak bisa digerakkan?"tanya Jen
Dokter Jeno menghela nafasnya"Kecelakaan yang terjadi membuatkan kamu lumpuh"
Deg
"L-lumpuh?"ulang Dara yang tiba disana bersama yang lain
"Apa bisa sembuh Dok?"tanya Jiyong
"Iya. Bapak Jen masih bisa berjalan tapi dia harus rutin kerumah sakit untuk menjalani pengobatan"sahut Dokter Jeno"Kalo tidak ada apa apa lagi,saya permisi"pamitnya berganjak pergi dari sana.
Jen menunduk"Mungkin ini karma atas kelakuan aku yang dulu. Aku udah jahat sama kamu"lirihnya. Dia menggenggam kedua tangan Rose dan menatap Rose"Kamu bisa tinggalin aku. Aku tidak mau ngerepotin kamu"
Rose menggeleng dengan mata berkaca kaca"Aku tidak mau. Aku mau terus bersama kamu. Anak kita juga butuh kamu"
"A-anak?"ulang Jen
Rose mengangguk. Dia mengambil tangan Jen dan meletakkannya diperutnya"Perut aku buncit gara gara kamu"ujarnya mempoutkan bibirnya
Jen menatap semua orang yang ada disana dan mereka semua mengangguk"A-aku bakalan jadi ayah?"ulangnya
"Selamat ya calon ayah"ujar Jisoo menepuk pundak Jen
Jen mengelus perut Rose"Maaf karna udah bilang bunda kamu gendut. Ayah tidak tahu kalo kamu ada disini"ujarnya sedikit menunduk dan mencium perut itu.
Jen beralih menatap Rose"Thanks,wifey. I love you"ujarnya membawa Rose kedalam pelukannya. Air mata yang menggenang dipelupuk mata Rose akhirnya mengalir keluar. Hatinya menghangat dengan kehadiran calon bayi serta Jen yang udah mencintainya itu.
"Hentikan keuwuan kalian miskah!"timpal Jisoo
"Iri bilang aja romah"sahut Jen
"Aishhh!"Jisoo mendengus sebal"Pokoknya gue harus nikah sama Lisa secepatnya"gumamnya pelan
Namun Lisa yang berada disebelahnya itu masih bisa mendengarkannya"Selesaikan kuliah duluan!"ujarnya mencubit perut Jisoo dan terdengarlah teriakan kesakitan Jisoo yang memenuhi ruang inap itu.
Tekan
👇

KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake✅
FanfictionKesalahan aku adalah mencintai dia~ Jensé📌 Chaennie📌 Jentop📌 Fanfiction📌