[27]

1.1K 111 10
                                    

Sedari tadi Rose bolak balik dari kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya itu. Jen hanya mampu memandangnya dengan khawatir. Disaat yang seperti ini,Jen merasa tidak berguna sama sekali.

"Mas"Rose menghampiri Jen dan mendudukkan dirinya disamping Jen.

Jen langsung mendakap istrinya itu"Masih mual hurm?"tanya nya

Rose menggeleng"Udah enggak kok. Sekarang aku ngerasa lemes aja"sahutnya

"Istirahat aja ya"Jen membaringkan dirinya diatas kasur dan membawa Rose kedalam pelukannya. Dia mengelus kepala Rose yang berada tepat di dadanya.

"Mas"panggil Rose

"Hurm?"sahut Jen

Rose membasahi bibir bawahnya"Apa mas menerima aku karna aku lagi hamil?"tanya nya ragu

Elusan dikepala Rose terhenti. Jen menghela nafasnya dengan kasar"Kepergian kamu waktu itu bikin aku sadar kalo aku mencintai kamu. Aku tidak mau kehilangan kamu lagi. Maafin kelakuan aku yang dulu. Aku terlalu buta makanya aku tidak menyadari kalo cinta sejati aku itu adalah sahabat aku sendiri. Kalo kamu tidak hamil juga aku akan tetap menerima kamu karna hanya kamu pemilik hati aku"

Rose tersenyum"Terima kasih karna udah memberi aku peluang untuk masuk kedalam hati mas"

"Terima kasih juga karna memberi aku kesempatan untuk menebus kesalahan aku"ujar Jen

Rose mengambil tangan Jen dan meletakkannya diperutnya"Usap ya"

"Dengan senang hati"sahut Jen dan mula mengusap perut Rose. Tidak butuh waktu yang lama,Rose mula tertidur didalam dakapan Jen"Selamat tidur,istri cantiknya mas"bisik Jen

:
:

Seminggu berlalu dan Jen juga udah mula melakukan terapi ditemani oleh Rose yang setia disisinya.

"Akh!"

"Mas!"Rose berseru panik ketika melihat Jen terjatuh

"Tenang bu. Ini biasa terjadi"ujar Dokter Jeno. Dia beralih menatap Jen"Coba bangkit pak"ujarnya

Jen memegang pembatas yang ada dan berusaha bangkit. Dia terus jatuh namun dia tidak pernah menyerah. Pokoknya dia harus bisa berjalan sebelum Rose melahirkan. Dia ingin mendampingi istrinya itu.

"Ayo semangat mas"seru Rose yang memantau Jen itu

Jen tersenyum dan kembali bangkit. Perjuangannya akhirnya berhasil. Dia udah berdiri namun tangannya tetap memegang kedua pembatas dihadapannya.

"Kita harus melatih otot kaki pak Jen agar kuat"ujar Dokter Jeno

Hampir 5 menit berlalu,Jen tidak mampu menahan keseimbangannya. Dia hampir terjatuh namun Dokter Jeno langsung menahannya dan membantu Jen duduk diatas kursi roda"Perkembangan yang hebat. Pak Jen harus berusaha berjalan menggunakan tongkat. Teruslah berusaha agar pak Jen bisa kembali berjalan dengan segera"ujar Dokter Jeno

"Makasih Dok"ujar Jen

Akhirnya sesi terapi itu berakhir. Rose langsung mendorong kursi roda yang diduduki oleh Jen itu kearah parkiran. Dia membantu memegang Jen yang akan masuk kedalam mobil itu"Makasih princess"ujar Jen

Rose tersenyum dan memasuki mobil"Mas mau langsung pulang?"tanyanya

"Pulang aja deh. Kasian kamu pasti capek"sahut Jen

Rose mengangguk dan menjalankan mobilnya meninggalkan perkarangan rumah sakit.

:
:

Tidak terasa, 6 bulan udah berlalu dan Jen tetap bersemangat menjalan terapinya. Dia bahkan udah bisa menggunakan tongkat.

Sejak kecelakaan itu juga,Jen berhenti kuliah dan dia mula bekerja sebagai CEO diperusahan Jiyong. Rose pula melanjutkan kulian seperti biasa dan siswa sama siswi dikampus juga udah tahu kalo Rose udah nikah sama Jen. Kandungan Rose juga udah memasuki bulan ke 7.

"Rose,lo tidak apa apa?"tanya Lisa. Saat ini,mereka berdua lagi ditaman belakang kampus.

Rose meringis"Gue tidak apa apa kok"sahutnya

"Dedenya nendang?"tanya Lisa dibalas anggukan sama Rose

"Tinggal 3 bulan lagi lo bakalan lahiran. Semua kelengkapannya udah dibeli?"tanya Lisa lagi

"Udah si. Gue belinya online aja. Lo juga tahu kondisi Jen gimana bukan?"

"Bukannya Jen udah bisa jalan walaupun dia masih menggunakan tongkat? Lagian sekarang dia bekerja diperusahan daddy nya bukan?"

"Iya si tapi gue tidak mau ngerepotin dia. Dia pasti capek kerja. Mana pas selesai kerja dia harus kerumah sakit buat terapi"ujar Rose membuatkan Lisa mengangguk paham.

"Hai"secara tiba tiba Krystal menghampiri mereka

"Hai juga Krys"sahut Rose. Mereka emang udah akrab pas Krystal jujur kalo dia tidak menyukai Jen. Lagian Rose juga tidak menyalahkan Krystal atas apa yang terjadi.

"Cie calon mama"goda Krystal mendudukkan dirinya dibangku disamping Rose

Rose terkekeh"Kok kamu belum pulang? Bukannya kelas kita udah selesai?"

"Aku menunggu tunangan aku. Kalian juga napa belum pulang?"

"Lagi nungguin Jisoo si. Dia lagi ada urusan sama bu donsen"sahut Lisa

Krystal mengeluarkan dua amplop dari tasnya dan menyerahkannya kepada Rose sama Lisa"Ini undangan pernikahan aku. Semoga kalian bisa datang sama pasangan kalian ya"ujarnya

"Aku pasti datang bareng Jen"sahut Rose

"Aku juga bakalan datang bareng Jisoo"lanjut Lisa

Krystal mengangguk"Kamu juga harus nyusul aku ya Lis. Kasian Jisoo udah pengen nikah tuh"ledeknya tertawa.

Rose sama Lisa ikut tertawa"Secepatnya aku nyusul"sahut Lisa

Krystal mengangguk"Yaudah,aku pulang duluan ya"pamitnya berganjak pergi dari sana.

  Tekan
   👇

Mistake✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang