[11]

765 119 12
                                    

Seperti biasa,Rose dan Jen tiba di kampus bersama membuatkan beberapa siswa dan siswi menatap mereka gara gara kemarin mereka libur secara bersamaan. Ada yang beranggapan kalo keduanya menghabiskan waktu bersama dan ada juga yang beranggapan kalo semua itu hanya kebetulan.

"Akhirnya setelah beberapa hari kalian muncul juga huh"ujar Jisoo merangkul Jen

"Kelas kita jam 10 pagi bukan?"tanya Jen

"Iya,napa?"sahut Lisa

"Gue sama Rose mau ngomong sesuatu sama kalian. Mendingan sekarang kita ke rooftop"ujar Jen berganjak keroftoop bersama Rose disusul oleh Jisoo dan Lisa yang kelihatan bingung itu.

Tidak butuh waktu yang lama,mereka akhirnya tiba di roftoop. Beruntung aja roftoop itu lagi sepi makanya mereka bisa mengobrol dengan santai"Jadi,ada apa?"tanya Jisoo penasaran

Jen menghela nafasnya dengan kasar. Secara tiba tiba dia menggenggam tangan Rose"Gue sama Rose udah nikah"

"Apa?!"kaget Lisa sama Jisoo dengan kompak

Rose hanya diam. Dia emang udah ngomong soal ini sama Jen dan mereka memutuskan untuk tidak merahsiakan pernikahan mereka itu kepada sahabat mereka.

"G-gimana bisa?"tanya Jisoo

"Kalian tahu kalo Rose ikut gue ke Bali bukan?"tanya Jen. Jisoo sama Lisa kompak mengangguk"Dan waktu itu gue sama Rose dijebak sama Pak Yuda dan akhirnya gue sama Rose dipaksa nikah deh"lanjut Jen

"Terus,apa kalian bahagia sama pernikahan kalian ini?"tanya Lisa

"Gue sama Rose sahabat jadi awalnya emang canggung si tapi kita jalani semuanya tetap seperti sahabat. Kita bakalan cerai pas salah satu dari kita udah menemukan cinta sejati yang sebenarnya"sahut Jen

"Apa kalian udah ngelakuin itu?"kepo Jisoo

Jen mengangguk dan Rose hanya menunduk dengan pipi memerah malu.

"Kalian udah ngelakuin itu tapi kalian tetap mau cerai gitu?!"heboh Jisoo yang tidak habis pikir sama kelakuan sahabatnya itu

Jen menggedikkan bahunya dengan acuh"Lagian gue berhak atas itu karna sekarang dia masih istri gue"santainya

Jisoo menghela nafasnya dengan kasar"Ck,lo bego Jen!" umpatnya tapi itu hanya didalam hatinya.

"Kenapa kalian tidak jalani semuanya seperti suami istri secara sahnya aja si? Lagian kalian cocok kok"ujar Lisa

"Gue sama Rose hanya ditakdirkan untuk menjadi sahabat aja"sahut Jen

"Terus kalo Rose hamil gimana? Kalian tetap mau cerai?"

"Itu tidak akan terjadi. Rose udah meminum pilnya kok"jawab Jen

Rose melepaskan genggaman tangan Jen"A-aku mau ketoilet duluan"ujarnya langsung berlari pergi dari sana.

Jisoo menatap Lisa. Lisa yang mengerti sama tatapan Jisoo itu bergegas menyusul Rose.

"Apa sulitnya si lo belajar mencintai istri elo?"tanya Jisoo

"Mencintai sahabat gue sendiri? Konyol amat si Jis. Gue emang sayang sama Rose tapi gue yakin rasa sayang ini hanya sebatas rasa sayang sahabat"

Jisoo yang mendengar penuturan Jen itu hanya terdiam. Ingin dia berteriak dihadapan Jen;mengatakan kalo Rose mencintai dirinya namun Jisoo tidak ingin ikut campur atas apa yang terjadi itu. Biarlah Jen sendiri yang menyadarinya dan biarlah Jen sendiri yang menyesali perbuatannya.

:
:

Air mata yang ditahan oleh Rose akhirnya mengalir keluar. Hatinya sesak ketika mendengar penuturan santai Jen. Dia beranggapan kalo Jen udah mula mencintai dirinya tapi dia salah. Tidak seharusnya dia berharap sesuatu yang tidak pasti.

Secara tiba tiba dia merasakan seseorang memeluk dirinya"Menangis aja kalo itu bisa bikin elo tenang"tangisan Rose semakin keras ketika mendengar suara Lisa,sahabatnya itu.

"Hiks rasanya sakit Lis! Kenapa dia tidak pernah peka sama perasaan gue? Hiks apa gue terlalu jelek Lis?! Hiks apa gue emang tidak pantas untuk bersama dia hah?!"

"Lo cantik Rose. Kalo gue cowok,gue pasti akan menjadikan elo istri gue. Lo pantas kok untuk bersama Jen. Lo tidak boleh menyerah. Kalian udah nikah jadi elo punya lebih banyak waktu bersama Jen. Lo harus bikin Jen jatuh cinta sama elo. Gue percaya kalo elo bisa"ujar Lisa menyemangati Rose

Rose melepaskan pelukan itu dan menatap Lisa. Lisa langsung menangkup kedua pipi Rose dan menghapus air mata sahabatnya itu"Makasih Lis"ujar Rose. Rose benar benar bersyukur karna mempunyai sahabat seperti Lisa. Walaupun mereka baru aja berkenalan,Lisa udah menjadi sosok sahabat yang baik kepada Rose begitu juga sebaliknya.

"Hati gue ikut ngerasa sakit ngelihat elo sedih" batin Lisa



Pengen punya sahabat seperti Lisa😭

  Tekan
    👇

Mistake✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang