[24]

981 125 20
                                    

Gara gara kecelakaan yang terjadi itu,Jen dinyatakan koma karna kepalanya mengalami benturan.

Sekarang jam udah menunjukkan pukul 8 pagi dan keluarga Jen serta keluarga Rose udah berkumpul diruang inap Jen. Tidak lupa juga dengan Jisoo yang juga berada disana.

"Apa kata Dokter?"tanya Hyuko

"Jen mengalami benturan yang keras dikepalanya. Sekarang dia koma dan harapannya untuk sembuh juga tipis"jelas Jiyong lirih

"Gimana kecelakaan ini bisa terjadi om?"tanya Jisoo

"Polisi bilang kalo ada truk ugal ugalan yang melanggar mobil Jen dari samping. Pemandu truk itu mabuk dan sekarang dia udah ditahan sama polisi"sahut Jiyong

"Apa sebaiknya kita ngomong soal ini aja sama Rose?"tanya Irene

"Kita harus ngomong sama Rose. Disaat seperti ini,Jen membutuhkan istrinya"sahut Dara memandang Jen yang terbaring itu.

"Lagian,aku juga yakin abang Jen udah sadar kalo dia cintain kak Rose. Tadi aku kerumah bang Jen terus aku ngelihat surat penceraian itu udah dibuang"timpal Yeji

Hyuko menghela nafasnya dengan kasar"Sejujurnya saya masih kecewa sama kelakuan Jen tapi gimanapun juga,Rose masih istri Jen. Jen membutuhkan Rose dan saya akan meminta Rose untuk kembali"ujarnya membuatkan orang tua Jen tersenyum hangat.

"Saya juga tidak mau kehilangan Rose sebagai menantu saya. Kita sebagai orang tua harus menyatukan mereka kembali"sahut Jiyong disetujui oleh Dara

"Baiklah"sahut Hyuko

:
:

Disisi lain,terlihatlah Rose yang berjalan sendirian di taman. Dia bahkan belum mendaftarkan kuliahnya disana karna sekarang dia butuh waktu untuk dirinya sendiri"Shhh"secara tiba tiba Rose meringis kesakitan ketika rasa pusing menyerangnya.

Kantung matanya hitam membuktikan kalo dirinya tidak mendapatkan tidur yang secukupnya. Dia kabur ke Italy untuk melupakan masalahnya namun dia malah semakin hancur ketika rasa rindunya pada Jen itu muncul.

"Gue butuh pil tidur"gumamnya menghentikan taksi dan meminta supir taksi menghantarkannya kerumah sakit yang berdekatan.








Setibanya dirumah sakit,Rose memilih untuk bertemu sama sang Dokter. Dia harus memeriksa kesehatannya. Mungkin aja dia mengalami darah tinggi ketika mendengar Jen yang ingin menceraikannya"So, how's Doc?"

"(Jadi gimana Dok?)"

Dokter Jane tersenyum"Congratulations, you're pregnant"

"(Selamat,kamu hamil)"

"Hah?!"Rose berseru kaget

"You are 1 month pregnant and your pregnancy condition is fine"

"(Kamu hamil sudah 1 bulan dan kandungan kamu baik baik aja)"

Rose sontak mengelus perutnya itu. Dia tersenyum haru dengan mata berkaca kaca. Walaupun dia tidak bisa bersama Jen,dia punya sesuatu yang akan menjadi bukti cintanya kepada Jen.

Drttt drttt

"Sorry" ujar Rose

"(Maaf)"

Dokter Jane mengangguk memberi Rose waktu untuk menerima panggilan itu. Rose sedikit menjauh dari Dokter Jane dan menerima panggilan dari sang mama.

"Assalamualaikum sayang"

"Waalaikumussalam ma. Apa kalian semua baik baik aja?"

"Mama sama yang lain baik baik aja kok. Tapi mama punya kabar duka buat kamu"

Rose menelan ludahnya dengan kasar"Kabar apa ma?"

"Jen kecelakaan"

Deg

"J-jangan bercanda ma!"seru Rose dengan mata yang kembali berkaca kaca

"Mama tidak bercanda sayang. Jen sekarang koma dan harapannya untuk hidup juga sangat tipis. Sekarang dia butuh dukungan dari istrinya. Kamu kembali ya sebelum terlambat"

"A-aku harus pergi. Assalamualaikum ma"tanpa menunggu balasan dari Hyuko,dia langsung mematikan panggilan itu.

"Are you okey?" tanya Dokter Jane yang melihat Rose mengeluarkan air mata

"(Apa kamu baik baik aja?)"

"Doc,can i get on the plane?"

"(Dok,apa aku udah bisa menaiki pesawat?)"

"Yes,you can"

"(Iya,kamu udah bisa)"

"Thank you so much Doc. I need to go now"

"(Terima kasih Dok. Aku harus pergi sekarang)"

Rose bergegas keluar dari ruangan Dokter dan membayar biayanya. Dia harus segera pulang ke Jakarta karna suaminya membutuhkannya saat ini. Persetan dengan rasa kecewanya itu,rasa khawatirnya lebih besar dari segalanya.

"Tunggu aku mas"gumamnya









:
:

Yeji menghampiri orang tuanya dengan membawa bungkusan makanan yang dibeli dikantin rumah sakit"Mommy sama daddy mendingan makan duluan"ujarnya

"Kamu udah makan?"tanya Jiyong mengambil bungkusan makanan itu

Yeji mengangguk"Udah dad. Sekarang Yeji pulang duluan ya. Entar Yeji kesini sekalian bawain baju ganti kalian sama baju ganti abang"

Jiyong menyerahkan kunci mobilnya kepada Yeji"Inget Ji,kamu harus menyetir dengan benar. Daddy tidak mau kamu kenapa napa"peringatnya

"Daddy tenang aja. Aku bakalan baik baik aja"sahut Yeji menyalami kedua orang tuanya dan berganjak pergi dari sana.

Selepas kepergian Yeji,suasana didalam ruang inap Jen kembali menjadi hening. Hanya mesin monitor detak jantung Jen yang kedengaran"Apa ini karma buat anak kita?"lirih Dara memecahkan keheningan

Jiyong memeluk istrinya itu dari samping"Kita doain aja yang baik baik buat anak anak kita"ujarnya








Di real life mau dapat moment mereka aja susah masa di wp aku bikin mereka karam si. Aku tidak tega.

Buat team sad ending,maaf banget ya. Hasil votenya juga banyak yang mau happy jadi aku bikin happy deh. Ini juga tinggal beberapa chapter lagi sebelum tamat.

Aku butuh dukungan kalian. Jadi jangan lupa vote sama komen okey♡

  Tekan
    👇

Mistake✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang