[15]

807 113 13
                                    

Suasana didalam kamar Lisa menjadi hening. Dokter Baekh yang menjadi Dokter peribadi keluarga Jisoo itu juga lagi memeriksa kondisi Rose yang masih belum sadar.

Sedari tadi juga Jen mengumpat didalam hatinya ketika melihat tatapan Dokter Baekh kepada Rose. Sebagai cowok,Jen bisa ngerasain kalo Dokter Baekh terpesona sama Rose"Itu Dokternya udah nikah apa belum si?"bisik Jen kepada Jisoo yang berada disampingnya

"Belum si. Napa?"sahut Jisoo yang ikut berbisik

"Ck,lo tidak ngelihat tatapan dia sama Rose huh?"balas Jen

Jisoo terkekeh jahil"Napa lo? Cemburu nih?"godanya

"Cemburu apaan si. Gue hanya tidak mau ada yang dekat sama sahabat gue aja ya"ujar Jen

"Lah,bukannya elo bakalan menceraikan Rose pas dia menemukan cinta sejati dia? Gimana dia mau menemukan cinta sejati dia kalo elo aja melarang cowok dekatin dia coba"sinis Jisoo

Jen terdiam. Kata kata Jisoo itu ada benarnya. Lagian kenapa juga dia harus kesal? Bukannya dia juga mau menceraikan istrinya itu?

"Apa sebelum ini nona Rose pernah mengalami kecelakaan yang bikin dia amnesia?"tanya Dokter Baekh memecahkan keheningan

"Pernah Dok. Dulu waktu dia kecil dia kecelakaan dan mengalami gegar otak"sahut Hyuko

Dokter Baekh mengangguk paham"Kondisi nona Rose baik baik aja. Dia pingsan mungkin gara gara ingatan masa lalu nya kembali jadi kalian tidak usah khawatir"jelasnya membuatkan mereka semua bernafas lega

"Terima kasih Dok"ujar Irene

Dokter Baekh tersenyum"Udah tugas saya. Kalo tidak ada apa apa lagi,saya permisi"dia akhirnya berganjak pergi dari sana dengan Jisoo yang menghantarkannya ke pintu keluar.

"Akhirnya ingatan Rose kembali bersama kehadiran kamu"ujar Hyuko tersenyum bahagia membuatkan kedua anaknya itu ikut tersenyum.

Irene,Hyuko dan Lisa memilih untuk berganjak keluar dari kamar meninggalkan Jen yang akan menjaga Rose. Jen mendudukkan dirinya disamping Rose dengan tangannya yang mengelus rambut blonde istrinya itu.

"Eungh"Tidak lama kemudian,Rose akhirnya tersadar dari pingsannya. Dia mengerjapkan matanya berkali kali gara gara pandangannya masih buram.

"Rosie"panggil Jen membantu Rose bangkit dari rebahan

"Apa yang terjadi?"tanya Rose memijit pelipisnya

"Tadi kamu pingsan. Kata Dokter,itu gara gara ingatan kamu yang dulu kembali. Emangnya sekarang kamu udah ingat apa yang terjadi?"

Rose mengangguk dan tersenyum miris"Dulu aku sama Lisa udah kayak di lem. Aku sering kemana mana sama Lisa dan aku ngerasa nyesal karna pas Lisa keluar bareng papa,aku tidak ada disamping Lisa saat itu. Andai aja aku ngikutin Lisa saat itu,Lisa pasti tidak akan diculik"lirihnya

Jen menggenggam tangan Rose"Jangan salahin diri kamu atas apa yang terjadi. Ini semua udah takdir. Lagian sekarang Lisa juga udah kembali"dielusnya kepala Rose dengan lembut.

Hal itu sontak membuatkan pipi Rose memerah dengan jantungnya yang berdetak dengan cepat. Tanpa sadar,Rose memeluk Jen dan menenggelamkan mukanya didada Jen.

"Napa gue jadi deg degan juga si" batin Jen menelan ludahnya dengan kasar

"Jennie~"panggil Rose dengan manja

"Ihh,jangan panggil aku Jennie ih"protes Jen

Rose terkekeh"Nama kamu kan Jen Zernnie. Jadi aku manggil kamu Jen sama Nie jadi Jennie deh"

"Ihh,udah kayak cewek tuh"protes Jen

"Biarin dong. Entar pas kita punya anak,aku mau anak cewek persis kamu. Namanya Jennie"ujar Rose kecoplosan

"Hah?!"tanya Jen memastikan. Tolong ya,Jen takut salah dengar nih.

Rose mula salah tingkah. Dia melepaskan pelukan Jen dan mengelus tengkuk belakangnya dengan canggung"T-tidak apa apa kok. Kamu salah dengar aja kali"

"Udah mesranya dong!"timpal Irene yang tiba tiba menghampiri mereka itu.

Rose menghela nafasnya dengan lega. Bersyukurlah dengan kehadiran Irene yang memecahkan kecanggungan yang terjadi.

"Keluar yuk. Lisa mau siap siap. Mulai sekarang,dia bakalan tinggal dirumah kita"ujar Irene

"Yahh,gue juga mau tinggal sama Lisa kak"rengek Rose

"Dih,lo harus tinggal sama suami elo dong. Emangnya lo mau suami elo tinggal sama cewek yang lain huh?"timpal Irene sedikit menggoda.

Rose mendengus kesal"Lo nyebelin deh kak"ujarnya. Irene hanya terkekeh dan berganjak pergi dari sana

"Emangnya aku tidak boleh tinggal sama cewek lain nih?"tanya Jen ikut menggoda Rose

"Ck!"Rose berdecak kesal dan bergegas keluar dari kamar Lisa

Jen tersenyum tipis dengan tangan kanannya yang memegang dada kirinya itu"Perasaan apa ini Ya Tuhan"gumamnya






  Tekan
   👇

Mistake✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang