Chapter 25

1.9K 378 52
                                    


Panji Kusuma : gi

Giselle : kenapa kak?

Panji Kusuma : kalo jadwal terapi lo diganti jadi hari rabu sore gimana?

Giselle : bisa aja sih kak

Giselle : emang kenapa dirubah???

Panji Kusuma : kak Anisa bilang ada pasien yang waktunya padet terus bisanya cuma jumat sore

Setelah mengetikkan pesan itu Panji Kusuma melirik Anisa yang sedang fokus dengan kertas catatan yang berserakan di meja.

"Giselle mau kak" Ujar Panji Kusuma lalu mendekat ke Anisa dan meraih sebuah kertas yang dengan tulisan 'Catatan Terapi atas nama Shannon Xiamora'

Kata-kata yang merangkai sebuah kalimat diatas kertas yang dipegang lelaki itu menunjukkan catatan terapi seorang gadis yang dulu pernah satu sekolahan dengannya. Ada beberapa hal yang membuat Panji Kusuma mengernyit "Nyokap Shannon menikah dengan sahabat dari Bokapnya sendiri terlebih lagi Shannon menyukai sang adik tiri sejak dulu"

Anisa melirik Panji Kusuma lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi "Kurang lebih dia merasa marah dengan apa yang terjadi di hidupnya dan dia yang saat itu sendirian memilih melampiaskan marahnya ke orang lain"

Panji Kusuma kembali mengingat Shannon menjadi berbeda saat dirinya mengijak kelas 11 SMA. Shannon yang pada awalnya terlihat anggun dan menawan berubah menjadi Shannon yang menyeramkan. Tentu saja, Panji Kusuma tidak melepaskan pandangannya dari Shannon karena gadis itu cukup terkenal di sekolahnya.

Terlepas dari apa yang terjadi di kehidupan masa lalu Shannon, tidak dapat dibenarkan tindakan bullying yang dilakukan oleh gadis itu.

"Menurut kakak, orang kayak Shannon gini bisa dikasi kesempatan kedua gak sih?" Panji Kusma kini meletakkan kertas ke meja dan duduk di kursi yang membuatnya berhadapan dengan Anisa.

"Berhak" Sahut Anisa.

"Tapi apa yang dia lakukan dulu kejam banget kak" Sangkal Panji Kusuma.

Anisa mengangguk "Yang berhak ngasi kesempatan kedua adalah Shannon sendiri. Kesempatan kedua untuk berubah jadi lebih baik lagi"

"Kenapa bukan Giselle?"

"Giselle sebagai korban mana bisa kasi kesempatan kedua karena trauma yang ada di Giselle tertanam selamanya. Giselle juga berhak tidak memberi maaf kepada Shannon karena perasaan Giselle valid" Jelas Anisa yang membuat Panji Kusuma terdiam.

"Baik Shannon dan Giselle kasusnya disini sama-sama menderita dengan kenangan masa lalu mereka. Bedanya, Shannon dihantui rasa bersalah atas perbuatannya sementara Giselle dihantui dengan rasa tidak aman seakan orang yang dimasa lalu akan datang dan melakukan hal yang sama dengannya" Anisa kini menegakkan badannya "Jadi jangan berusaha memaksa mereka melupakan masa lalu mereka ya. Tapi bantu mereka memaafkan dan menerima apa yang terjadi di masa lalu"

Panji Kusuma tertegun dengan penjelasan Anisa. Sekaligus Panji Kusuma mempunyai rasa bersalah karena telah bertindak keterlaluan sama Shannon.

---

Keringat menguncur di dahi wajah gadis yang sedang terduduk dipojok ruangan kamar. Tidak ada sumber cahaya selain bayangan lampu dari arah jendela yang memperlihatkan gedung-gedung tinggi di sekitar apartment miliknya.

Gadis itu memeluk dirinya sendiri dan dengan tubuh bergetar, gadis itu kembali mengeluarkan air mata. Rasa takut kian menggerogoti perasannya.

Sudah 3 tahun belakangan gadis itu menyimpan rasa bersalah terhadap siapapun dimasa lalu yang pernah disakitinya. Namun seminggu belakangan, mimpi buruk tentang gadis itu yang akan tetap menjadi jahat selamanya, sering dialaminya.

Beautiful Mistake [Jihoon x Giselle]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang