Chapter 27

1.8K 382 24
                                    


Seorang lelaki melangkah gontai melewati lorong yang terlihat sepi. Arjuna Septian, mahasiswa hubungan internasional semester 4 yang dipilih mewakili jurusan untuk mengikuti pelatihan penulisan karya ilmiah. Sebenarnya tidak Arjuna sendiri, ada satu orang lagi yaitu Danisha Dara dari jurusan yang sama.

Awalnya Arjuna merasa senang karena setelah sekian lama dirinya bisa berinteraksi dengan Danisha lagi. Ah, rasanya Arjuna sudah lupa kapan dia berbicara dengan gadis yang memiliki mata sendu menenangkan itu.

Tapi, hal itu tidak bisa terwujud karena Danisha tidak bisa hadir di pertemuan ini dikarenakan ada urusan mendesak. Ingin rasanya Arjuna bertanya hal mendesak apa yang membuat Danisha tidak bisa hadir, tapi mengingat keduanya sudah sangat canggung untuk berbicara, Arjuna menghentikan rasa penasarannya itu.

Arjuna sebelum pergi ke gedung kuliah bersama sempat bertemu dengan Panji hanya untuk mendengarkan curhatan Panji mengenai kondisi hatinya. Dari Arjuna tangkap, sahabatnya itu resah dengan keberadaan lelaki lain yang terlihat lebih dekat dengan Giselle dibanding dirinya.

Pelatihan karya ilmiah dimulai pada pukul 15.30 dengan materi pengenalan pemateri. Tanpa Arjuna sadari, lelaki itu duduk bersampingan dengan gadis yang sempat beberapa kali berinteraksi dengannya.

Arjuna terlihat enggan mengajak gadis disampingnya berbicara karena raut wajah yang ditampilkan gadis itu sangat menyeramkan belum lagi bentuk mata gadis itu terlihat tajam.

"Sssttt" suara yang berasal dari samping Arjuna sementara pemateri sudah memberikan beberapa hal yang seharusnya mereka pelajari.

"Woi tuli ya lo" ujar pelan gadis yang belum menyerah memanggil Arjuna.

Dengan malas Arjuna menoleh ke arah gadis itu "Apa?"

"Kok lo bisa ikutan kelas ini?" tanya gadis itu penasaran.

"Gue gini-gini pintar kali makanya mewakili jurusan gue" jawab Arjuna sombong.

"Oh iya gue Jizzy, lo Arjuna temannya Panji kan?" ujar gadis yang bernama Jizzy Pearl Hwang itu.

Arjuna mengangguk lalu membuka binder yang sudah terletak sedari tadi diatas meja untuk mencatat materi yang berada di papan tulis.

"Teman lo si Panji bisa jauhin Giselle gak sih?" ujar Jizzy saat baru saja kelas pelatihan karya ilmiah selesai. Mendengar ucapan itu, Arjuna menyipitkan matanya "Kenapa?"

"Ya gue gak suka aja liat Panji sok perduli sama Giselle" ujar Jizzy lagi yang kini sudah bersiap meninggalkan ruangan. Arjuna menahan Jizzy untuk tetap tinggal bersamanya di ruangan ini "Maksud lo apa deh?"

"Tolong tanyain ke Panji dia tuh sama Shannon ada hubungan apa"

Arjuna lebih bingung dengan pernyataan yang baru saja keluar dari mulut Jizzy "Apa hubungannya njir antara Panji dan Shannon? Setau gue mereka temenan doang"

"Dih temanan apa yang kayak gitu" sahut Jizzy dengan raut muka sinis.

"Panji noh galauin Giselle karena dekat dengan cowok lain. Nah bagus lo tanyain ke Giselle hubungan dia sama Panji yang lain itu apa" sahut Arjuna yang tidak mau kalah.

"Kok lo jadi nyuruh gue sih..." Ujar Jizzy tak terima dan dibalas Arjuna dengan pandangan bergidik ngeri "Ngaca dong tadi lo nyuruh gue juga"

"Bilangin ke Panji kalo Giselle gak ada hubungannya sama si Panji lain itu"

"Kok lo tau sih?" Arjuna kepo.

"Ya tau lah anjir....Kak Panji Kusuma itu keliatan sama Giselle karena nemanin Giselle untuk terapi ke psikiater" tanpa sadar Jizzy keceplosan mengenai hal yang dia ketahui dari Aisha.

"Hah? Kok Giselle bisa terapi? Emang kenapa?" jiwa kepo Arjuna kian mengebu-ngebu.

"Giselle itu kayak punya trauma gitu karena dulu dia kena bullying selama SMA dan lo tau gak siapa yang bullying dia? Itu si Shannon noh...makanya gue rada gak suka saat tau Panji sahabat lo itu dekat dengan Shannon juga. Ya lo bayangin aja anjrit perasaan Giselle gimana liat orang yang deket sama dia ternyata deket sama tukang bullying dia masa SMA dulu, makanya gue bilang kayak gi-ANJRITT EMANG MULUT GUE GAK BISA DIKONTROL BANGET" Jizzy menutup mulutnya dan segera berdiri.

"Anggap aja lo gak denger apa yang gue bilang. Awas aja lu!" Ancam Jizzy lalu bergegas meninggalkan ruangan dan meninggalkan Arjuna seorang diri.


--


Arjuna saat ini sudah berada di apartemen milik Panji. Rencananya malam ini dia bersama dengan Yosemite, Benjamin dan Panji mengadakan acara kumpul-kumpul.

Yosemite dan Benjamin baru saja keluar untuk membeli beberapa makanan dan minuman. Rencananya malam ini mereka sekalian ingin minum minuman alkohol juga.

Arjuna dengan pikirannya tadi kini membuat lelaki itu terdiam. Biasanya lelaki itu akan melontarkan banyak kata. Tingkah Arjuna memancing rasa penasaran dari Panji "Lo kenapa diem gitu?"

"Hah? Gak papa kok" sahut Arjuna dengan terkejut.

"Ya udah terserah" ujar Panji lalu bergerak untuk membuka ipad untuk melihat rangkaian kegiatan dia beberapa hari ke depan.

"Ji lo deket ya sama Shannon?" memang pada dasarnya Arjuna tidak bisa menjaga rahasia karena rasa penasarannya terlalu tinggi.

"ya temen doang. Kenapa?" Kini Panji yang balik bertanya.

"Duh ji gue gak tahan denger nyimpan ini sendirian dan mumpung yosi dan ben belum dateng juga" ujar Arjuna yang kini berpindah duduk di lantai dan tepat menghadap ke Panji. Lalu Arjuna perlahan menceritakan hal yang didengarnya dari Jizzy.

Akhir dari ucapan yang keluar dari mulut Arjuna membuat Panji terdiam. Dari apa yang Arjuna lihat, bola mata Panji memancarkan rasa terkejut.

"Gue sih gak kenal Shannon tapi dari mukanya gak ada tampang tukang bullying deh" ujar Arjuna lagi "Tapi bener juga kata quote don't judge book dari sampulnya alias kita gak bisa menilai orang dari tampilannya"

Panji masih terdiam dan enggan menanggapi ucapan Arjuna dan membuat lelaki itu menatap Panji "Lo kenapa ji?"

"Gak papa" jawab Panji singkat "Ini Yosi dan Ben lama banget keluarnya" 



to be continued......

---


Pendek banget nich

Gimana setelah baca part ini???????

Beautiful Mistake [Jihoon x Giselle]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang