Chapter 19

1.9K 412 75
                                    

Panji dengan langkah yang berat menuju basement. Sesungguhnya Panji merasa malas untuk pergi malam ini. Jika bukan permintaan Shannon, lelaki itu lebih milih tidur di kasur.

Lelaki itu menggunakan mobil karena harus menjemput Shannon. Panji sampai saat ini susah menolak permintaan Shannon mengingat apa yang pernah mereka lalui bersama.

'Dateng dong gue males kalo dengarin omongan mereka sendiri' ujar Shannon tadi melalui telpon dengan nada memohon. Kalau begitu mana bisa Panji menolak. Padahal Panji ingin sekali berkata 'Coba lo rasakan sensasinya kalo pergi sendiri'.

Apartemen Shannon sebenarnya berada di lokasi yang sama namun dj komplek yang berbeda dari Apartment Panji yang membuat lelaki itu tidak membutuhkan waktu lama untuk menjemput Shannon.

Panji : cepet turun

Panji : gue di lobby

Shannon : on my way baby

Panji :  🤢🤮

Tak lama kaca mobil Panji di ketuk oleh Shannon dan Panji langsung membuka kunci pintu mobil "Makasih ji"

"Hm" Jawab Panji dengan malas lalu menarik gas untuk menjalankan mobil ini menuju tempat yang sebenarnya malas untuk Panji kunjungi.

"Gue disuruh nyokap kesana katanya sih makan doang tapi gue curiga ada hal lain" Ujar Shannon.

"Paling lo di jodohin" Sahut Panji yang langsung mendapat toyoran di kepala oleh Shannon.

"Gue tetap nolak sih" Jawab Shannon dengan nada kesal.

Panji tertawa "Mana bisa lo nolak njir! Kayak gak tau aja nyokap bokap lo kayak mana"

"Bokap lo noh, gue yakin ide bokap lo" Sahut Shannon cepat.

"Lagian siapa suruh nyokap lo nikahin tuh bapak-bapak kolot" Balas Panji yang membuat Shannon tertawa terbahak.

Beginilah hubungan mereka. Kedua anak korban dari kerakusan orang tua akan kekayaan. Orang tua mereka menikah saat Shannon kelas 11 sementara Panji kelas 10. Bedanya Dahlia, Ibu dari Shannon menikah dengan status Janda sementara Pandu, Ayah Panji menikah saat istrinya masih ada di dunia.

Shannon dan Panji keduanya sama-sama anak tunggal. Tidak punya saudara untuk berbagi beban yang mereka rasakan. Keduanya melampiaskan rasa kesalnya dengan cara yang berbeda. Shannon yang membuat dirinya nakal agar bisa mendapat perhatian dari sang Ibu sementara Panji memilih pergi dari sang Ayah.

Tidak ada yang mengetahui hubungan antara mereka berdua karena mereka sepakat untuk menutupinya. Menurut mereka, hal itu merupakan aib.

"Kemarin gue kesana disuruh buat ikut kelas bisnis" Ujar Panji.

Shannon tertawa melihat wajah Panji kesal saat bercerita "Terus lo ikut?"

"Enggak lah! Ngapain" Sahut Panji.

Kini mobil Panji terparkir dihalaman besar rumah keluarga mereka. Keduanya turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah.

Dahlia menyambut keduanya dengan senyuman berbeda dengan Pandu yang terlihat cuek.

"Hi sweetie" Dahlia memeluk Shannon ke pelukannya.

Dengan muka datar, Shannon membalas pelukan itu "hi mom"

"Kamu ngapain ke sini?" Tanya Pandu ke Panji yang langsung duduk di sofa ruangan tengah.

"Nemenin kakak" Jawab Panji tanpa menoleh ke Pandu. Lucunya, Shannon dan Panji jika berada di depan kedua orang tuanya akan berlaku seperti saudara sungguhan. Sebenarnya, baik Panji maupun Shannon melakukan itu karena malas mendengar omelan orang tuanya perihal sesama saudara walaupun saudara tiri harus akur  dan blabla masih banyak lagi.

Beautiful Mistake [Jihoon x Giselle]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang