Malam yang berbintang, cahaya bulan yang terang menyelimuti kota kelahiran Salsa serta kota dimana ia dibesarkan.
Disebuah restoran bintang lima tersebut terdapat sepasang keluarga dengan sepasang anak dari masing-masing keluarga. Tujuan makan malam itu dilakukan adalah untuk melakukan perjodohan, kedua anak yang akan dijodohkan tersebut tau akan hal tersebut dan sudah mengerti niat orang tua mereka.
Mereka tidak seperti anak orang kaya yang ada di novel kebanyakan, yang menolak saat akan dijodohkan dan sebagainya; karena mereka tau akan dampak yang mereka terima jika menolak perjodohan ini.
Keduanya belum pernah bertemu sama sekali, dua orang dewasa tersebut hanya diam menatap ponsel mereka masing-masing dan enggan membuka pembicaraan.
Para orang tua tersebut sibuk membicarakan perusahaan dan para ibu negara tersebut sibuk membahas tentang sosialisasi mereka, entah apa yang mereka pikirkan tentang masa depan anak mereka; yang mereka pikirkan hanya tentang keberhasilan antara dua perusahaan yang akan sama-sama menguntungkan jika perjodohan tersebut berakhir dengan pernikahan dari dua belah pihak keluarga.
Pertemuan tersebut berakhir dengan salam perpisahan, tidak ada hal istimewa yang terjadi; setelah makan malam bersama itu. Kedua keluarga tersebut kembali ke rumah mereka masing-masing, namun tidak dengan wanita dewasa tersebut; ia harus ke rumah sakit untuk bekerja karena posisi wanita tersebut masih menjalani masa koas atau magang.
🌜
Makan malam tersebut sudah berlalu sejak dua Minggu lalu, dan sama saja tidak ada perubahan hidup yang terjadi hanya saja sejak saat itu jika pulang kerja ia harus dijemput oleh calon suaminya.
Rey berjalan masuk ke meja resepsionis UGD untuk sekedar menyapa suster yang sedang bertugas, setelah itu ia dengan santainya masuk dan duduk di kursi tunggu tersebut lalu menyalakan ponselnya dan bermain game disana.
"iya, nanti setiap 6 jam sekali jangan lupa berikan heparin sesuai dosis yang sudah dokter Vero katakan" suara wanita itu terdengar sangat familiar, wanita tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Salsa.
"ekhem saa, itu" Rini temannya berdehem lalu melihat ke arah Rey yang sedang bermain game di ponselnya.
Salsa yang melihat rini menoleh pada pria jakung yang sedang duduk sembari asik dengan ponselnya yang miring.
"ohh, oke itu aja. Gue pulang dulu yaa" jawab Salsa setelah melihat Rey disana, ia izin pada temannya yang akan berganti shif dengannya.
Rey sadar akan kedatangan Salsa, ia tersenyum pada Salsa lalu mematikan layar ponselnya. Dan respon Salsa? Ia hanya melewati Rey karena hendak melepaskan jas dokternya dan mengambil tasnya, setelah itu ia kembali pada Rey untuk pulang bersama.
Salsa berjalan lebih dulu meninggalkan Rey disana, "hmm kalo gitu, saya duluan ya" ucap Rey berpamitan pada teman Salsa. Setelah itu ia berlari kecil menyusul Salsa yang berada didepannya, Salsa terus berjalan tanpa memikirkan Rey yang sudah tertinggal dibelakang.
Kini keduanya sudah berada didalam mobil Rey, Rey sibuk menyetir mobilnya sembari mendengarkan musik.
Sedangkan Salsa, ia hanya diam semabri bermain ponselnya. Ia tidak perduli dengan apa yang terjadi pada Rey disampingnya, ia sangat acuh pada Rey.
"diem mulu lo" ucap Rey pada Salsa, dan tetap saja Salsa tidak meresponnya.
"ga punya mulut lo? Gimana ntar kalo udah nikah sama gue" omel Rey pada Salsa yang sedari tadi tetap asik bermain ponselnya.
"berisik lo!" Tegas Salsa singkat lalu melirik Rey dengan tatapan sinis.
"yaa terserah gue dong, mobil juga mobil guee" ucap Rey semangkin menaikkan volume musiknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/293999141-288-k842344.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony
Short StoryKisah romansa antara dokter muda dan pewaris perusahaan yang perlahan mulai timbul serta kaitan masa lalu mereka yang terhubung, bagaimana jadinya jika ternyata mereka memiliki hubungan dimasa lalu? Start : 12/02/2022 Finish : 05/04/2022 Final revi...