Bab III - Empty Life

1.6K 167 5
                                    

Draco menyesap wine malamnya dengan gerakan lambat, hari demi hari ia lalui, Draco tak lagi memiliki cahaya. Jika diibaratkan, Draco persis seperti mayat hidup, jiwanya seolah tersedot oleh dementor, kulitnya pucat, pandangan matanya sayu, dan mudah marah seperti beruang terluka.

"Apa kau akan terus menyedihkan seperti ini?" sebuah suara wanita mengagetkannya.

Draco mendongak dan memutar bola matanya, "Fuck off, Potter. Not in a mood."

Pansy menatap Draco prihatin, "Apa kau hanya ingin berdiam diri di Manor yang sudah seperti rumah hantu ini? Apa kau tidak merindukan Hermione?"

Draco mengeraskan rahangnya begitu sebuah nama yang sangat ia rindukan mengalun di telinganya, "Bahkan manusia paling dungu di dunia ini tahu jawaban dari pertanyaanmu, Pans. really, I'm not in mood for bickering, aku lelah dan tidak memiliki semangat hidup, antara kau langsung saja membunuhku sekarang atau tinggalkan aku sendiri itu lebih baik." Ujarnya sinis.

Pansy membuka mulutnya tidak percaya, "Aku peduli denganmu, sialan! Walaupun royality-ku tetap pada Hermione. Thanks for that you're an arse, but, you need to find her. You need to earn your light again! Not wallowing like a mad man in this rotten Manor all these years for nothing!"

"She doesn't want me, Parks. Permintaan terakhirnya sebagai istriku adalah bagiku untuk melepaskannya." Ujar Draco menggenggam gelas winenya terlalu kuat.

"Ya, tapi permintaannya yang lain sebagai istrimu adalah untuk kau bahagia, jika kebahagiaanmu ada bersamanya maka menemukannya adalah bentuk pengabulan permintaannya. Sudah lebih dari 6 tahun kau menghukum dirimu sendiri, Draco Malfoy." Ujar Pansy tegas.

Draco menatap Pansy seolah sedang menyatukan puzzle.

"Sebelum semuanya terlambat." Lanjut Pansy.

Draco langsung menatap Pansy dengan perhatian penuhnya, "Kenapa baru sekarang kau tiba – tiba? Apa terjadi sesuatu? Hermione baik – baik saja, kan?" lirih Draco kemudian tersadar akan sesuatu, "Kau tahu sesuatu! Kau dan Potter pasti tahu sesuatu,"

"My royality is on Hermione, Draco. I'm not gonna say anything helpful, but.." Pansy tediam sebentar, "I missed my old friend, old Draco." Lanjut Pansy.

"..."

"Figure it out, Malfoy." Pansy berkata untuk yang terakhir, meninggalkannya dengan suara ketukan heels wanita itu menuju saluran Floo kemudian meninggalkannya sendiri dengan keheningan.

___

"Mum, apa Diego dan James jadi mengunjungi kita?"

Hermione menatap anaknya yang terlihat bersemangat, pria kecil itu sudah rapih dan terlihat megah, terlihat tampan dengan muggle jeans dan kemeja dengan outer sweater yang terlihat nyaman. "Yes, pumpkin. Kita akan ke Bronx Zoo lalu ke Washington Square Park setelahnya." Jawab Hermione terkekeh.

"Really?" Leo berbinar.

Hermione menjalankan jari jarinya pada surai putranya. "Yes, baby. We are going to have fun beberapa hari kedepan,"jawab Hermione.

"Apa Uncle Harry dan Uncle Blaise ikut? Bagaimana dengan Uncle Theo?"

"Ini adalah hari Mum and Son only, my love. Para Uncle tidak ikut karena ada pekerjaan yang harus diurus." Jawab Hermione sambil memasukkan potongan kentang kedalam mulut putranya.

Suara Floo yang diaktifkan terdengar dari foyer penthouse mereka, dan Leo meloncat semangat kemudian berlari menuju saluran Floo.

Hermione terkekeh kemudian menyusul putranya, begitu sampai ia melihat pemandangan Leonard Granger, Diego Zabini, dan James Potter sedang berpelukan telletubbies. Hermione tertawa kemudian mendongak dan menemukan Ginny dan Pansy yang sudah berjalan mendekat kearahnya, hendak memeluknya sepenuhnya.

Espoir (D.M&H.G)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang