Bab XI - Gray Eyes

1.3K 142 9
                                    

Draco memasuki MACUSA dengan langkah tegaknya penuh percaya diri, dagunya terangkat tinggi - tinggi, mata silver keabuannya menatap penyihir yang lalu lalang seolah mereka lebih rendah daripada dirinya, rambutnya di tata rapih ke belakang, bajunya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Draco memasuki MACUSA dengan langkah tegaknya penuh percaya diri, dagunya terangkat tinggi - tinggi, mata silver keabuannya menatap penyihir yang lalu lalang seolah mereka lebih rendah daripada dirinya, rambutnya di tata rapih ke belakang, bajunya berteriak galleons dan jubahnya adalah edisi khusus rancangan milik Parkinson's yang hanya ada satu di dunia, regal and only own by Draco Malfoy's.

Draco membuat jalannya menuju resepsionis hall utama kementrian, "Saya sudah membuat janji dengan Minister Keith Hamilton, atas nama Draco Malfoy." Ujar Draco singkat.

Resepsionis dengan rambut merah itu menatap Draco dengan terkesima, kemudian buru - buru melakukan panggilan sihir kepada asisten pribadi Minister saat mendengan dehaman tajam Draco, "Anda sudah ditunggu, Mr. Malfoy. Mari, saya akan antarkan."

Wanita dengan rambut merah tersebut berjalan duluan, dan Draco mengikuti dari belakang. Draco tak menyangka jika birokrasi Amerika dan Inggris bisa sangat berbeda seperti apa yang ia lihat sekarang. MACUSA terlihat lebih modern dibanding MoM Inggris, langit - langit diatasnya berupa kaca yang berbentuk kubah besar, dinding - dindingnya dipenuhi dengan aksen keramik dan sulur emas dan silver, di tengah hall, ada patung mentri mereka dan beberapa founder yang terbuat dari emas.

Draco dan sang wanita resepsionis menaiki lift, dan Draco tidak bisa menghentikan lidahnya sendiri, "Dimana ruangan Hermione Granger?" ceplosnya.

Wanita dengan rambut merah di hadapannya tersentak, kemudian wajahnya berubah kesal, "Maaf, Mr. Malfoy, kami tidak memberitahu hal pribadi dari karyawan di kementrian," jawabnya dingin.

Draco mengeratkan rahangnya, "Aku suaminya," jawabnya singkat, padat, dan jelas, wanita di hadapannya langsung berubah pucat.

"Tap-tapi Miss Granger.."

"Kami sedang.. dalam keadaan tidak baik," ujar Draco buru - buru.

Wanita di hadapannya menaikkan sebelah alisnya skeptis, "Mr. Malfoy, aku minta maaf sebelumnya, tapi pria yang mengaku suami Miss Granger bukan hanya kali ini aku temui, dan aku tidak akan tertipu, mohon maaf aku tidak bisa memberikan informasi pribadi apapun kepadamu."

Draco mengeratkan rahangnya bukan karena wanita di hadapannya keras kepala, namun karena kenyataan bahwa banyak pria yang mengaku suami Hermione hanya untuk berusaha menggodanyanya. Draco mengeluarkan sebuah foto sihir yang selalu ia bawa, itu adalah foto mereka di altar, sedang diikat oleh sihir pernikahan, mereka saling berhadapan dan percikan sihir dari masing - masing mempelai mewarnai suasana.

Wanita rambut merah dihadapannya konstan bungkam, pipinya memerah malu, ia membungkuk berkali - kali begitu mereka keluar lift di lantai 10 MACUSA, "Maafkan aku, maafkan aku, ruangan Miss Granger ada di inti lantai 8, ada plakat pada pintu kepala departemen sumber daya sihir," jawabnya cepat - cepat.

Draco memperhatikan wanita di hadapannya kemudian mengangguk singkat.

"Kalau begitu, ruangan Minister ada di ujung lorong utama ini, sekretarisnya Miss Turner sudah menunggu Anda." Tangannya menunjuk lorong dengan gestur sopan, "Sekali lagi, saya mohon maaf, Mr. Malfoy. Lain kali saya akan berhati - hati."

Espoir (D.M&H.G)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang