Bab IV - House of Malfoy

1.7K 175 6
                                    

"Ini sangat enak, Aunty!" Diego memekik heboh, bocah berkulit coklat mengkilat dengan alis mata yang tebal dan mata coklat terang milik Ginny itu menatap Hermione dengan semangat, mulutnya dipenuhi saus coklat dan stroberi.

"Yuck! Manner, Zabini." Cerca Leo dengan nada jengkel, namun bibirnya terlipat membentuk senyuman kecil.

Hermione tertawa, "Hahaha, ini hanya pancakes biasa, my sweet boy." Ujar Hermione sayang sambil menyeka saus coklat di sekeliling bibir anak baptisnya tersebut.

"Diego benar, ini sangat enak, Aunty! Mum akan membakar dapur saat mencoba memasak sarapan. Aku, Lily, dan Dad akan berakhir makan telor gosong, well, dad's weird. He likes it though," komentar James, bola mata hijaunya menatap serius pancakes coklat diatas piringnya, sibuk memotongnya menjadi bagian kecil - kecil.

Hermione terkekeh pelan, tentu saja, Harry akan tetap memakan apapun hasil masakan Pansy hanya untuk membuat wanita itu senang. Harry is too smitten to refuse pansy's awful food. Hermione menghela napasnya tenang, teman - temannya bahagia, dan mereka baik - baik saja.

"Sepertinya ada yang ingin seminggu mogok minum coklat panas," tiba - tiba Pansy bersuara dari belakang, menatap putranya yang sudah terdiam kaku.

Bola mata hijau milik Pansy bertatapan dengan hijau milik James. Mereka tidak identik, milik Pansy adalah hijau tua, seperti lumut di hutan basah sedangkan milik James adalah turunan ayahnya, hijau daun, seperti hutan segar.

"Aku suka telur gosongmu, Mummy. I ate it!" jawab James spontan, dan Hermione menangkap ekspresi yang begitu sama dengan Harry Potter jika tertangkap basah kembali saat mereka masih kecil.

"Benarkah, James Sirius?" Pansy menyipitkan matanya.

James bergerak gelisah, pipinya bersemu merah malu - malu, "Dad memakan setengahnya," bisiknya.

Pansy menatap James dengan pandangan yang berkaca karena hatinya membengkak dengan pandangan putranya yang malu - malu, sial, putranya sangat menggemaskan! Bagaimana bisa dirinya dan Harry-The-Chosen-One-Sodding-Potter bisa menghasilkan putra yang sebegitu manisnya?

Sejak kapan Pansy Parkinson lemah seperti ini?

Pansy hanya tertawa penuh kasih sayang, kemudian berjalan kearah kursi putranya dan mengelus surai gelap yang berantakan, "I love you too, baby." Ujarnya kemudian meninggalkan kecupan - kecupan diatas kepala putranya.

"Mum, aku sudah besar!" pekik James sambil menghindar serangan kecupan dari ibunya.

Ruang makan itu dipenuhi tawa bahagia para insan di dalamnya.

Klik.

Lima kepala itu kemudian menoleh kearah pintu utama, melihat Ginny Zabini yang kedua tangannya penuh plastik belanja dengan beberapa sayuran yang mencuat keluar, tersenyum binggung, "Apa aku melewatkan sesuatu?"

___

Draco menghabiskan hari - harinya untuk tenggelam dalam pekerjaan dan alcohol. Snitch merasa sedih melihat tuannya hidup seperti mayat berjalan. Draco selalu pucat, namun setelah Hermione pergi, itu adalah pucat yang ada di lain tingkat.

Draco selalu membangun dinding occlumency-nya tinggi - tinggi, emotionless, dan mudah marah - marah seperti beruang terluka.

Bagi mereka yang selamat perang, bukan berarti penderitaannya berakhir. Draco punya banyak isu yang dihadapinya, dan Hermione adalah Utopianya, his salvations, his home, his everything. Dan Hermione tidak lagi di sisinya sekarang, Manor menjadi dingin dan semua berjalan seperti tidak memiliki arti.

Espoir (D.M&H.G)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang