Bab X - Finally Home

1.2K 151 3
                                    

Begitu Leo dan Hermione sampai, seisi flat dalam keadaan sangat gelap dan sunyi, Hermione menurunkan putranya untuk mengambil tongkat sihirnya, namun disaat ia ingin mengucapkan Lumos, lampu flat tiba – tiba menyala terang benderang.

"Welcome Home!!!!!" semua orang di dalam flat baru mereka berteriak nyaring, Hermione dapat menemukan banyak kepala merah membaur.

Molly Weasley segera menubruk Hermione dengan pelukan hangatnya, "Welcome home, sweet Hermione, we missed you soo much." Bisik Molly tepat di telinga Hermione, kemudian ia mengalihkan tatapannya, menatap Leo dengan pandangan berbinar, "My baby Leo! My sweetheart, Ya ampun, kau sudah besar!" antusias Molly, bersambung dengan pekikkan Daphne yang memang belum sempat bertemu dengan Leo, semua orang tiba – tiba mengerubungi Leo untuk memberikan pelukan dan ciuman.

"My boy Leo!" Theo ikut berteriak.

Teddy, Diego, James, dan Lily langsung menubrukkan dirinya pada sosok Leo, Sebastian Nott di dalam gendongan Luna terlihat antusias dengan kemungkinan teman barunya. Hermione menyaksikan Leo yang kewalahan dengan kasih sayang semua orang, alisnya mengerut karena kesal merasa direpotkan namun masih tetap berusaha menerima pelukan dan ciuman dari orang – orang yang mengerubunginya.

Hermione mengusap pipinya yang terasa basah, ia masih di dalam pelukan George, kemudian Charlie, Andromeda, Arthur, bahkan Percy. Ia tidak menyadari bahwa sangat merindukan manusia – manusia berambut merah ini. Satu – satunya Weasley yang selalu dalam kontak dengan Hermione adalah Ginny, oleh karena itu Hermione merasa lengkap sekarang.

"Thank Merlin, you're comeback, we missed you, lil sis." Bisik George.

"I missed you guys too," isak Hermione tak mampu menahan berbagai emosi dalam dirinya. Sedih, rindu, dan kasih sayang memenuhinya, Hermione terasa lengkap.

Tiba – tiba keputusan beratnya untuk kembali ke Inggris terasa setimpal dengan resiko apapun yang akan terjadi padanya kedepan karena kepulangannya ini.

......

Hermione menutup buku di pangkuannya bersamaan dengan Harry yang duduk di sebelahnya, para anak mereka tertidur diatas fluffy carpet yang telah Hermione sihir menjadi lebih empuk dan nyaman.

Flat yang Hermione dan Leo tempati nyaman walaupun tidak semewah dan modern penthouse mereka di New York. Itu berisi 4 kamar tidur, 4 kamar mandi, balkon pribadi yang ada di ruang tengah, ruang makan, 2 ruang keluarga dengan perapian hangat, ruang tengah, dapur, ruang kerja mini, bar mini, dan mini wine cellar tepat dibawah tangga yang kapasitasnya hanya muat 50-100 koleksi.

Leonard tertidur dengan tenang dan lempeng, tangan kanannya terlipat rapih diatas perutnya dan tangan kirinya membentang, telapak tangan mungilnya yang terbuka menjadi bantal untuk kepala James, di sebelah kanan pinggang Leo, ada Diego yang tertidur tengkurap, pada lengannya ada Sebastian yang asik menyender, sedangkan Lily menaruh kepalanya di perut James, semuanya tertidur pulas setelah Hermione dan Harry membacakan cerita.

Hermione mengeluarkan kekehannya, rambut putranya sudah menjadi platina lagi, kini berserakan dan terlihat lengket karena gel rambut. "Mereka sangat manis," ujar Hermione sambil geleng – geleng.

Harry memperhatikan sahabatnya dengan seksama, menahan sejuta kata yang ingin disampaikan, yang keluar justru, "Apakah mereka bisa menginap?"

"Tentu saja! Itu akan sangat menyenangkan untuk bangun di esok hari dengan rumah yang ramai, you know, Inggris memang rumahku, tapi Leo tetap baru disini, ini lingkungan baru untuknya. Akan lebih baik jika ia tidak sendirian di hari pertamanya." Jawab Hermione, matanya menatap lurus putranya, cinta terpancar di bola coklat madunya.

Espoir (D.M&H.G)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang