Bab XIII - Hogwarts Tour

1.2K 153 19
                                    

Blaise sedang menyesap kopinya di The Burrow, ibu mertuanya yang sedang membuat kue kering untuk para anak – anak, ketika sebuah ferret putih menemuinya di udara. Blaise menghela napasnya, memilih mendengarkan cuitan sahabatnya.

Kemudian ferret putih yang memantul – mantul di udara berbicara, "Buka jaringan floo dimanapun kau berada, aku perlu berbicara. Send me back your patronus, asap." Ujarnya singkat, kemudian ferret putih tersebut hilang membaur angin.

Blaise mengangkat tongkatnya, memfokuskan ingatan pertama kali Ginny menggendong Diego yang masih memerah dalam gendongannya, "Expecto patronum,"

Sulur – sulur putih membentuk rubah hutan, menunggu perintah dan pesan Blaise, "Sampaikan pesan pada Draco Malfoy, aku sedang ada di The Burrow dan akan membuka jaringan floo lantai 3 The Burrow." Kemudian rubah tersebut terbang, menembus tembok dan mencari tujuan pesan tuannya.

"Aku permisi dulu, Molly." Pamit Blaise meninggalkan Molly yang sedang sibuk mencuci piring, yang dibalas antusias oleh ibu mertuanya itu.

Blaise memilih floo lantai 3 The Burrow karena itu adalah jaringan floo yang paling memiliki privasi di The Burrow, dan Blaise tahu pembicaraan apapun yang membuat Draco tergesa adalah sesuatu yang tidak terbuka untuk umum.

Begitu Blaise menutup ruangan, api di perapian floo menyala dan wajah Draco muncul dari perapian, "Aku akan membunuh Skeeter." ujarnya tanpa aba – aba.

"Yeah? Dan mengurung diri di Azkaban? Itu adalah rencana yang sangat amat terdengar idiot di telinga normalku," jawab Blaise, melihat wajah mengeras di fitur aristokratnya.

"Skeeter menulis artikel sampah tentang Hermione dan putraku, Merlin. Dia tidak sama sekali belajar tentang banyak hal yang bisa kulakukan padanya." Seru Draco berapi – api.

Blaise mengangkat kepalanya dengan alarm, panik melingkupi mata hazelnya, "Wow, mate, apa yang mau kau lakukan?"

Draco mencibir, "Aku baru saja pulang dari Amerika untuk mengejar keluargaku, dan ternyata mereka ada di Inggris, tentu saja yang akan kulakukan adalah sesuatu yang tidak akan memasukkanku ke Azkaban, Blaise. Karena aku punya banyak hal yang harus kuperbaiki. Tapi aku akan membuatnya mengerti untuk tidak berurusan dengan keluargaku dengan caraku sendiri."

"Baiklah, that will do, spill the way, would you?" Pasrahnya. Dan Blaise sangat mengerti apa itu 'cara Draco', dan percayalah, tidak ada di dunia ini yang mau menjadi target 'cara Draco'.

Draco mengangguk angkuh, "Aku butuh bantuanmu untuk sebuah pekerjaan. Apakah kau kenal Mr. Jilligan?"

Blaise menyipitkan matanya sebelum menjawab, "Don't you dare!"

"Calm fucking down, aku akan melakukannya seperti biasa. Send me his contact, and address, Blaise. This bitch need to be put on her cued to stay the fuck out of my family." Ludahnya penuh bisa, kemudian jaringan floo mati begitu saja, wajah Draco menghilang seiring dengan api yang mencair.

Blaise di tempatnya hanya membuang napasnya lelah dan memijat pelipisnya pusing. Draco punya sifat yang persis seperti bentuk konstelasinya. Seorang naga yang suka menyimpan harta dan possesive terhadap sesuatu yang ia yakini miliknya.

Hanya Hermione yang dulu mampu menghentikan Draco dari tindakan impulsifnya untuk melakukan sesuatu. Tapi sekarang, tidak ada yang bisa menghentikan Draco, if he wants something, he will get it. Apapun itu caranya, termasuk membuat hidup Rita Skeeter ada dalam neraka.

Blaise segera menyiapkan beberapa informasi tentang Mr. Jilligan, satu dari beberapa petinggi Prophet saat ini, ia menyiapkan beberapa informasi yang sahabatnya butuhkan.

Espoir (D.M&H.G)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang