Bab XXIII - Girls Night Out

1.5K 154 11
                                    

Sudah seminggu berlalu, Draco memaksa Hermione dan Leo untuk tinggal di Manor saja, dan Hermione dengan mudah menyetujuinya. Itu jelas antara Hermione dan Draco bahwa mereka ingin menata kembali pernikahan mereka terlebih ada Leo di tengah – tengah mereka.

Itu hanya keputusan yang tepat untuk memberikan Leo sesuatu yang selama ini tidak mereka berikan, keluarga yang sempurna.

Oleh karena itu malam ini, Hermione akan girls night out bersama Pansy, Ginny, dan Luna. Setelah semua yang terjadi, teman – teman wanitanya yang penasaran tidak bisa berlama - lama ditahan.

3 hari yang lalu Hermione dan Draco mendapat bala bantuan dari semua teman – teman mereka untuk memindahkan barang dari flat ke Manor. Hermione sangat kaget begitu Harry datang dan ikut membantu. Teman – temannya hanya diam saat itu, tidak bertanya lanjut tentang mengapa, bagaimana, dan kapan.

Tapi Hermione tahu bahwa teman – temannya hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengorek informasi, dan sekarang adalah waktunya.

Hermione memakai pakaian club paling pendek yang ia punya, dengan bahan satin dan bordiran kerlap kerlip berlian di kerah lehernya. Begitu ia hendak mengambil jubah, suara dehaman menariknya.

"Bukankah acaranya di Zabini Estate?" Tanya Draco.

Hermione menggeleng, "Change plans, sudah lama Sekali kami tidak clubbing, ada sebuah club di Muggle London bernama La Perez, Pansy said it was perfect for our night and I couldn't agree more."

Draco balas menggeram, matanya melihat Hermione dari atas sampai kebawah dengan tatapan laser, "Ganti bajunya. Jangan yang ini." Perintahnya datar.

Hermione yang sedang memilih clutch yang akan dipakainya langsung berhenti, "Kenapa?" tanyanya polos.

"Roknya bahkan tidak menutupi bokongmu, Hermione. If you bent a little, you exposed everything, which is mine only." Kesal Draco. "Ganti. Atau tidak usah pergi sekalian." Lanjutnya datar.

Hermione merengut, memajukan bibirnya sebagaimana yang suka Leo lakukan untuk meluluhkan hatinya, "Please?"

Draco meraih wajah Hermione penuh dan menciumi wajahnya bertubi – tubi, "No." selanya, "And stop acting cute, I would like to keep you in my bed for overnight." Lanjutnya masih sambil menciumi Hermione.

Hermione tertawa diantara ciuman Draco, "Stop, stop! You ruin my make up." Ujarnya kewalahan.

"That's," satu kecupan di rahangnya mendarat, "Exactly what I intend to do," lanjutnya dengan seringai di bibirnya.

"Draco." Peringat Hermione.

Draco mendesah kalah, "Alright, ganti baju." Jawab Draco.

"But I liked this dress!" sanggah Hermione sambil menghentak – hentakkan kakinya yang dihiasi stiletto hitam namun bersikap seperti anak anak.

"Change, or I'll keep you stay in my bed f—"

"Shut up, alright I'll change." Sambar Hermione cepat dan berlari meninggalkan Draco yang seringainya semakin melebar melihat pipi Hermione yang memerah.

......

Akhirnya Hermione bisa meninggalkan Manor.

Setelah Draco dan Leo yang membebani masing – masing di kedua kakinya, menghambatnya untuk pergi. Leo tidak berhenti manja dengannya dengan mengeluh dan menempel padanya sepanjang sore sebelum Hermione berangkat. Sedangkan Draco dengan sengaja terus – terusan menghalanginya dengan menyuruh Hermione ganti baju berkali – kali.

Espoir (D.M&H.G)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang